Kemenristekdikti Panen Raya Padi Varietas Sidenuk di Ngawi

di %s Berita 510 views
Banner

11111

Ngawi – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir menghadiri panen raya padi Sidenuk di lokasi Dusun Tempel Desa teguhan Kecamatan Paron Ngawi, Sabtu (31/10). Dalam acara panen raya kali turut hadir Dirjen Inovasi Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si, Pj. Bupati Ngawi Sudjono, Dandim 0805 Letnan Kolonel Sugiono S.Sos, dan Kepala SKPD terkait di Pemerintahan Kabupaten Ngawi.

Dalam sambutannya, M. Nasir memberikan apresiasi kepada Batan yang terus memberikan kontribusi melalui teknologi nuklir untuk bidang pertanian, disamping manfaat nuklir di bidang energi dan kesehatan. “Dengan pemanfaatan teknologi nuklir mutakhir dalam pengayaan tanaman, Batan berhasil mengembangkan Sidenuk, varietas pagi dengan tiga keunggulan berupa masa tanam yang lebih singkat, hasil panen yang lebih banyak hingga 11 ton per hektar serta tahan hama wereng,” ujar M. Nasir.
“Ini adalah komitmen kami di Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi untuk bekerja keras membantu petani dan cita-cita besar bangsa Indonesia, yaitu kembali menjadi negara swasembada beras,” tegas M Nasir.

Ke depan, menurut Menristekdikti, BATAN melalui mitra-mitra penangkar benih akan menjadi penyedia benih padi unggul demi mendorong produktifitas pertanian sehingga target pemerintahan Joko Widodo untuk Indonesia swasembada pangan bisa segera terwujud.

Pj Bupati Ngawi dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir yang sudah hadir dalam acara panen raya padi Sidenuk di lokasi Dusun Tempel Desa teguhan Kecamatan Paron Ngawi. Dengan adanya Varietas baru Sineduk ini diharapkan para petani bisa mengembangkan dan menggunakan Varietas Sidenuk ini.

Produksi gabah di Kabupaten Ngawi sangat besar dan luar biasa, dimana Ngawi  adalah salah satu dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur sanggup menyediakan gabah setiap tahun hampir 800 ribu ton, menduduki peringkat  ke-5 setelah  Jember, Lamongan, Banyuwangi, dan Bojonegoro. Pertahunnya  Kabupaten Ngawi surplus beras 400 ribu ton, sedangkan untuk Jawa Timur surplus 5 juta ton beras. Dapat disimpulkan beras dari Kabupaten Ngawi bukan hanya untuk konsumsi masyarakat Jawa Timur saja, tetapi untuk konsumsi nasional “ Ujar Sudjono.

Kunjungan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir di Dusun Tempel Desa Teguhan kali ini tidak cuma panen raya, kali ini M Nasir juga mengenalkan kepada peternak sapi penerapan Inseminasi Buatan (IB) Sexing yang menghasilkan jenis sapi unggul SSO (Sapi Sumba Ongole), dimana sapi pada umumnya hanya seberat 250-300 kilogram namun setelah adanya IB sexing Sapi peranakan umur 2,5 – 3 tahun beratnya mampu 550 – 600 kilogram.

Sebar dan Bagikan :

Shares