Monthly archive

September 2015 - page 2

Disparyapura Ngawi Gelar Road Show Pariwisata di Pacitan

di %s Berita 415 views

DSC_0007

Ngawi – Sektor pariwisata merupakan potensi unggulan yang diyakini mampu mempersembahkan pendapatan asli daerah, serta mendorong laju gerak peningkatan ekonomi rakyat. Kabupaten Ngawi dalam rangka menyonsong Visit Ngawi Year 2017 telah mengambil langkah – langkah sejak dini , melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olah Raga (DISPARYAPURA) mengelar road show pariwisata  di Kabupaten Pacitan tepatnya di hotel Permata Kabupaten Pacitan, Senin (21/9).

Road show pariwisata Ngawi ini diharapkan bisa mengangkat potensi wisata Ngawi ke luar daerah Kabupaten Ngawi maupun luar Negeri. Dalam acara road show pariwisata ini, dihadiri Kepala Disparyapura Ngawi serta Dinas Terkait dan turut hadir Kepala Disparyapura Pacitan.

Dalam sambuatan Wasi Prayitno Kadisparyapura Pacitan, kami memberi apresiasi positif kegiatan yang dilakukan Disparyapura Kabupaten Ngawi. Karena potensi wisata suatu daerah perlu kita branding dengan bagus, agar masyarakat diluar Ngawi tahu bahwa Kabupaten Ngawi memiliki Objek Wisata yang menarik di kunjungi.

Kegiatan yang dikemas melalui Road Show Promosi Pariwisata Ngawi, setidaknya akan memberi nilai tambah bagi kemajuan daerah, terutama dari sektor pariwisata. “Road Show” pariwisata Ngawi, merupakan ajang promosi untuk menarik sebanyak-banyaknya wisatawan domestik. Contoh di Pacitan mempunyai potensi wisata alam yang berlimpah ada 16 pantai yang layak kami promosikan baik ke dalam negeri mauapun luar negeri “ungkap Wasi Prayitno.

Kabupaten Pacitan beberapa hari kemarin telah menerima penghargaan dari Tim UNESCO yaitu masuk ke Global Geopark Network (GGN). Kami sangat bangga menerima penghargaan ini, dengan mendapatkan penghargaane ini kami layak promosikan potensi pariwisata Pacitan ke Luar Negeri.

Kadisparyapura Kabupaten Ngawi dalam sambutannya, kegiatan road show pariwisata ini merupakan terobosan pertama yang dilakukan oleh Disparyapura Ngawi dalam memperkenal potensi – potensi wisata Ngawi. Kabupaten Pacitan memiliki potensi wisata alam yang berlimpah, untuk Kabupaten Ngawi tidak kalah memili potensi wisata sejarah yang menarik, potensi wisata sejarah yang sangat menarik dikunjungi salah satunya Benteng Van Den Bosch. Benteng Van Den Bosch merupakan benteng pertahanan yang sengaja dibuat sebagai benteng pertahanan di area Jawa Timur bagian barat sekaligus kamp militer tentara belanda. Masih banyak lagi potensi wisata Ngawi yang menarik dikunjungi yaitu mesum trinil, air terjun pengatin, watu jonggol, srambang, Srigati, tawun, dan kebun teh jamus.

Program road show pariwisata ini diharapkan, dapat terjalinnya kerjasama antara stakeholders Pariwisata Pacitan dan Ngawi dalam mengembangkan promosi dan pemasaran pariwisata daerah guna menunjang program pemerintah daerah Kabupaten Ngawi menuju Ngawi Visit Year 2017.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Desa Sine Mewakil Kabupaten Ngawi Dalam Lomba P2WKSS Tingkat Propinsi

di %s Berita 424 views

DSC_008000

Ngawi – Desa Sine Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi berhasil masuk 3 besar se Jawa Timur dalam dalam Lomba Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) tahun 2015. Plh Bupati Ngawi Siswanto dan Ketua TP PKK Kabupaten Ngawi didampingi pengurus TP PKK Kabupaten Ngawi serta Ketua TP PKK Kecamatan Sine menyambut kedatangan Ketua Tim Penilai , Drs. Herawanta Ananda,M.si., dari  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Proipinsi Jawa Timur. Rombangan tiba di Desa Sine pukul 09.00 Wib dan disambut dengan suguhan selamat datang berupa Drum Band, yang dipentaskan siswa usia Sekolah Dasar.

Pada tahun 2015 ini, Desa Sine dipercaya oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mewakili lomba P2WKSS tingkat Provinsi Jawa Timur. Turut hadir para Asisten, Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi, Camat se Kabupaten Ngawi, para Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa se Kecamatan Sine.

Dalam sambutan Plh Bupati Ngawi Siswanto mengucapkan selamat datang kepada tim evaluasi di Kabupaten Ngawi, Ia berharap evaluasi ini dapat  memberikan semangat untuk terus berbuat yang terbaik dalam pelaksanaan program terpadu P2WKSS. “Program terpadu P2WKSS ini sudah dilaksanakan betul-betul melalui lintas sektor. Dimana masing-masing SKPD sudah melaksanakan programnya sebagai wujud dukungan pada program P2WKSS. Dan di Desa Sine ini, peranan wanitanya sudah mulai menunjukkan hasil. Sehingga perlu diapresiasi dan juga dorongan”, kata Siswanto.

Pada kesempatan itu, Ia mengatakan bahwa program terpadu P2WKSS ini tidak bisa dinilai hanya satu tahun saja melainkan perlu berlanjut. Apalagi program P2WKSS dalam rangka merubah pola pikir para kaum perempuan dari yang tidak aktif menjadi aktif.  Kami mengharapkan untuk melakukan penilaian secara objektif. Desa Sine salah satu desa  di kabupaten Ngawi  yang masih  memerlukan penanganan dari aspek kehidupan, selain itu Peranan kaum perempuan  desa  ini cukup potensial dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga terutama bagi ibu ibu yang bergerak  di bidang pemberdayaan perempuan ,” kata Plh Bupati Siswanto.

Ketua Tim Penilai Herawanta Ananda dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) berharap tim evaluasi bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan program terpadu P2WKSS untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera serta program yang berkaitan dengan KSI dalam rangka meningkatkan derajad kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Sehingga apa yang menjadi tujuan pelaksanaan program ini agar mensejahterakan masyarakat dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Herawanta menambahkan bahwa penilaian berlangsung sangat ketat dan persaingan antar peserta sangat berat. Salah satu indikator dalam penilaian antara lain adalah desa peserta termasuk dalam kategori desa minus. Untuk pelaksanaan P2WKSS ini, Kabupaten Ngawi boleh berbangga hati, karena Desa Sine merupakan desa yang berpotensi di promosikan ke Tingkat Nasional.

Sebar dan Bagikan :

Shares

PENTAS KETOPRAK SEMARAKKAN GELAR BUDAYA KEC.BRINGIN

di %s Berita 487 views

ketoprak

Pentas Ketoprak dalam rangka gelar budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, disaksikan ratusan warga Kecamatan Bringin pada Kamis,17/09/2015.

Hadir dalam pentas seni ketoprak tersebut Ketua DPRD, Kepala Dinas Dispariyapura, Muspika Kecamatan Bringin, Kepala SKPD serta Ir.H.Budi Sulistyono yang juga maju lagi dalam pilkada 2015-2020 dan tamu undangan desa di wilayah Kecamatan Bringin.

Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kab.Ngawi Anwar Rifai mengatakan bahwa pentas seni ini sebagia upaya untuk menjaga kelestarian seni ketoprak di Kab.Ngawi. Kegiatan gelar budaya ini Pentas ketoprak yang mengambil lakon “Anglin Darmo Wisudo” tersebut dibawakan oleh kelompok ketoprak Puspa Budaya dari Ngawi yang di dukung seni kerawitan.” Setelah berakhirnya pentas budaya ini diharapkan kesenian ketoprak di Kab.Ngawi bisa eksis lagi dan tidak hilang di gerus oleh budaya modern yang semakin berkembang sekarang ini.

Ir.H.Budi Sulistyono dalam kegiatan ini juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan pentas ketoprak dalam rangka pentas budaya di Kec.Bringin.” Kegiatan ini sangat bagus untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah untuk di kenalkan kepada generasi muda agar nantinya kesenian ini tidak hilang digerus zaman “, tegas Budi Sulistyono. Disamping itu Budi Sulistyono juga mengatakan siap mendukung dan melestarikan budaya yang ada di Kab.Ngawi serta mengenalkan seni dan budaya Kab.Ngawi di tingkat nasional. Pentas ketoprak dalam rangka gelar budaya ini dimulai sejak pukul 21.00-00.00 WIB.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi

di %s Berita 508 views

DSC_0079

Ngawi – Sebagai Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi menerima tamu dari Inspektorat Propinsi Jawa Timur di Gedung Bhina Bakti Praja, Selasa (15/9). Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Inspektorat Propinsi Jawa Timur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah dalam rangka memberikan pembinaan kepada Pemerintah Daerah. Pembinaan ini dimasksudkan mendorong pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintah yang baik.

Asisten adminitrasi umum Hermiati Retno Sriwulan. M.PD, dalam paparannya menyampaikan bahwa dalam Empat tahun – menggerakkan pembangunan daerah dan mendorong inovasi di Kabupaten Ngawi melalui Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), antara lain: I. Konsep Pembangunan Daerah yang dituangkan dalam RPJMD, RKPD, Renstra SKPD dan Renja SKPD. Visi Kabupaten Ngawi 2010-2015 :“MEWUJUDKAN NGAWI SEJAHTERA DAN BERAKHLAK DENGAN BERBASIS PEMBANGUNAN PEDESAAN” dan Misi Kabupaten Ngawi 2010-2015 : Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan, Meningkat pelayanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan yang berkualitas serta berdaya saing, Mengembangkan iklim usaha dan ekonomi kerakyatan berbasis agraris, Pembaharuan tata kelola pemerintahan daerah dan desa serta pelayanan publik yang baik, bersih dan akuntabel, Meningkatkan kualitas infrastruktur sesuai dengan daya dukung lingkungan dan fungsi ruang, Meningkatkan prestasi daerah, Meningkatkan budaya yang berlandaskan kearifan dan keagamaan dalam suasana yang kondusif.

Sambutan Ketua Tim Evaluasi Propinsi Jawa Timur Maryadi Nur mengatakan, Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian output dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dalam arahannya Ketua Tim Evaluasi Propinsi Jawa Timur Maryadi Nur mengatakan., menegaskan 5 langkah teknis penguatan Akuntabilitas Kinerja sebagai berikut : 1. Perencanaan Kinerja (a. Menetapkan tujuan dan sasaran (outcome) sesuai dengan alasan berdirinya institusi pemerintah tersebut (Tupoksi Instansi Pemerintah) b. Mengkaitkan program dan kegiatan dengan tujuan/sasaran (outcome) yang ingin dicapai c. Menselaraskan tujuan/sasaran dari level Nasional (RPJMN) dengan level Kementrian/Lembaga , 2. Pengukuran kinerja (Indikator Kinerja Utama /IKU : a. Jadikan alat ukur keberhasilan organisasi dan individu b. Relevan, dapat diukur dan cukup c. Pantau dan evaluasi secara berkala d. Hasil Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat untuk menilai dan meningkatkan kinerja), 3. Pelaporan Kinerja : a. Fokus pada realisasi pencapaian kinerja organisasi terhadap target yang ditetapkan b. Sajikan keberhasilan dan kegagalan /permasalahan c. Sajikan dengan evaluasi dan analisis. Gunakan informasi kinerja dalam SAKIP sebagai umpan balik dalam rangka perbaikan perencanaan, kegiatan dan kinerja. 4. Evaluasi Kinerja : a. Mengukur kinerja, bukan hanya pencapaian target kegiatan dan keuangan b. Menghasilkan feedback untuk memperbaiki perencanaan, penilaian kinerja dan peningkatan kinerja organisasi. 5. Capaian Kinerja : a. Realisasi di banding rencana, perbandingan dengan tahun sebelumnya, keandalan data, dan ketepatan indikator yang digunakan b. Perbandingan dengan capaian kinerja pemerintah daerah lain c. Capaian kinerja menurut perspektif berbagai stakeholder.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top