Polres Ngawi Gelar Rembug Bareng Antar Perguruan Pencak Silat

di %s Berita/Informasi 670 views
Banner

Jelang tahun Hijriah tepatnya 1433 H dibulan Muharam atau bulan syuro, jajaran Polres Ngawi siapkan diri guna pengamanan. Bertempat di aula Polres Ngawi Rabu, (16/11), puluhan sesepuh dari berbagai perguruan pencak silat mendengarkan arahan langsung dari Kapolres Ngawi, AKBP Eko Trisnanto, guna mencegah terjadinya aksi kerusuhan pada waktu mengadakan kegiatan selama bulan syuro.

Perguruan pencak silat tersebut antara lain SH Winongo, SH Terate, Gubuk Remaja dan beberapa perwakilan perguruan pencak silat lainya yang ada di wilayah Ngawi. “Pada dasarnya kita ajak para sesepuh perguruan pencak silat ini untuk menjaga suasana yang kondusif selama melaksanakan kegiatan dibulan syuro,” terang AKBP Eko Trisnanto.

Selain itu Kapolres Ngawi mengharapkan jangan mudah terprovokasi oleh oknum tertentu yang sengaja menciptakan suasana kekacauan selama prosesi kegiatan perguruan pencak silat. “Setiap mendekati bulan syuro memang kita undang mereka untuk ikut menjaga ketenangan dan jangan sampai mudah terkena hasutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tambah Kapolres Ngawi, AKBP Eko Trisnanto. Selain itu pihak Kapolres juga berpesan pada waktu melakukan kegiatan seperti pengesahan warga baru SH Terate ataupun Syuran Agung bagi SH Winongo jangan sampai menggunakan lambang kebesaran perguruan secara berlebihan. “Jadi penggunaan lambang kebesaran terlalu lebih bisa memancing suasana tidak nyaman, selain itu penggunaan truk terbuka kalau bisa dihindari dan yang lebih penting kita tidak segan menindak sesuai hukum yang berlaku kalaupun mereka dengan sengaja melakukan tindakan yang merugikan,” tambah AKBP Eko Trisnanto.

Didalam acara rapat koordinasi tersebut juga hadir Bupati Ngawi, Ir.H.Budi Sulistyono, Dandim 0805 Letkol Inf Mu’tamar, Danyon Armed 12 Angicipi Mayor ARM Sugeng Riyadi dan jajaran Kapolsek. Kemudian dalam sambutanya Bupati Ngawi,Ir.H.Budi Sulistyono, berpesan jangan sampai diwilayah Ngawi terjadi gegeran seperti daerah lain. “Apapun alasanya tetap saudara kita semua jadi percuma terjadi kisruh yang tidak jelas akar permasalahanya, kemudian dalam sejarah di Ngawi ini dari tahun tahun sebelumnya tidak ada yang namanya kekisruhan antar perguruan pencak silat demikian juga untuk tahun ini kita mengharapkan suasana aman dan nyaman,” pesan Ir.H.Budi Sulistyono.

Sementara dapat di info rmasikan bahwa ada sedikitya ada 2 titik rawan yaitu meliputi wilayah perbatasan Magetan-Ngawi tepatnya di desa Geneng , sedangkan wilayah Karangjati – Caruban terkonsentrasi di desa Talok .(sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares