Category archive

Berita - page 536

Perekaman e-KTP Ngawi Tembus Lima Ribu Jiwa

di %s Berita/Informasi 551 views

Perekaman e-KTP oleh Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ngawi sudah menembus angka di atas 500 ribu jiwa, tepatnya 547.405 jiwa dari 659.435 wajib KTP dengan persentase 83.01 persen. Dan ini berarti tinggal menyisakan 112.030 warga saja dari 19 kecamtan yang ada.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Ngawi, Rahadie Surya Putra, membenarkan jika pihaknya sampai akhir tahun ini telah berhasil menjaring para wajib KTP meskipun ada beberapa faktor yang masih jadi hambatanya. “Seharusnya program ini selesai pada akhir Desember 2011 lalu. Namun, karena belum memenuhi kuota, akhirnya diperpanjang lagi dalam tahun ini,” terangnya.

Tambah dia, faktor yang menjadi terhambatnya program e-KTP selama ini kurangnya peralatan perekaman dimana peralatan secara normalnya yang dibutuhkan sebanyak 72 set namun saat sekarang baru ada 38 set yang tersebar di seluruh kecamatan.

Selain itu kurangnya kesadaran masyarakat wajib KTP untuk datang di tempat perekaman seperti di kantor kecamatan. Rahadie Surya Putra menilai, para wajib KTP yang ada di luar kota ataupun yang merantau ke luar negeri menjadi indikator terhambatnya penyelesaian perekaman.

Meskipun pihaknya selalu mengadakan sosialisasi ke masyarakat secara langsung tetapi malah sebaliknya asumsi masyarakat yang mengartikan jika terlambat melakukan perekaman pertama maka mereka cenderung menunggu panggilan ke dua dan seterusnya.

Sesuai data awal Desember tahun ini dari 19 kecamatan yang berhasil melakukan perekaman data tertinggi ada di Kecamatan Pangkur. Khususnya Kecamatan Pangkur berhasil merekam sedikitnya 19.966 jiwa atau 104.79 persen.

Kemudian pada waktu yang sama seperti di Kecamatan Paron berhasil merekam 55.885 jiwa dari 72.393 jiwa wajib KTP atau 77.20 persen. Menurut Panca Widodo, Sekretaris Kecamatan Paron menerangkan, dipastikan dalam akhir tahun tinggal menyisakan 16.508 warga yang belum berhasil direkam.

Tambahnya, print out dari Kementerian Dalam Negeri sebanyak 43.885 e-KTP dan baru diambil warga sebanyak 5.300 e-KTP. “Maka dari itu nantinya kita akan turun ke desa membawa alat perekaman semua seperti foto maupun pendekteksi iris mata dan sidik jari,” tutur Panca Widodo. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Produktif Sekaligus Ijo Royokan Tiap Pelosok

di %s Berita/Informasi 593 views

Ditengah upaya melakukan pemulihan kwalitas lingkungan hidup, Pemkab Ngawi dengan gencarnya melaksanakan peraturan perundang-undangan sesuai Kepres No 24 Tahun 2008 tentang penghijauan menuju 1 miliar pohon. Gerakan tersebut dengan dibuktikan menciptakan kawasan hijau diseluruh pelosok wilayah Kabupaten Ngawi.

Seperti yang diungkapkan Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, pada saat penanaman pohon sukun sebanyak 22.375 batang di Desa Semen, Kecamatan Paron yang dilakukan secara simbolis di lapangan desa setempat yang melibatkan seluruh jajaran SKPD dan Forpinda.

Menurutnya dengan penanaman pohon sukun yang jumlahnya ribuan batang tersebut diharapkan Desa Semen menjadi ikon dengan sebutan desa sukun. “Tujuanya adalah menuju Ngawi hijau sebagai bagian pencanangan program nasional, dengan demikian langkah selanjutnya menciptakan hijau yang berbasis ekonomi seperti di Desa Semen ini,” terang Ir Budi Sulistyono, Jum’at (7/12).

Hematnya, dengan pencanangan desa sukun dalam kurun waktu 4 sampai 5 tahun kedepan dipastikan Desa Semen akan jadi sentra produksi buah sukun yang mempunyai nilai ekonomis cukup baik. “Selain itu ini akan jadi bentuk penguatan ekonomi secara umum sebagai bagian ekonomi kerakyatan terhadap warga desa,” tuturnya lagi.

Janjinya untuk kedepan dalam menata penguatan ekonomi diberbagai sector, Mbah Kung (panggilan akrab Ir Budi Sulistyono-red) secara optimis mampu menciptakan satu desa satu program. Pihaknya mencontohkan dalam merealisasikan program tersebut, seperti di Desa Sumberbening,

Kecamatan Bringin dalam waktu dekat akan menjadi desa tambak yang menitik beratkan pada perikanan terpadu dengan memanfaatkan sumber daya alam di Waduk Sangiran. Ditambah dalam bulan ini secara serentak akan dilakukan penanaman ribuan pohon durian di seluruh wilayah Kecamatan Ngrambe.

Tidak hanya itu, dalam kurun setahun ini jelas Mbah Kung juga telah berhasil mengembangkan terobosan dengan menciptakan sentra budidaya kambing seperti di Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar.

Maka sesuai targetnya pada tahun 2013 nanti gerakan penghijauan yang dilakukan Pemkab Ngawi akan mampu menanam kurang lebihnya 1, 9 batang pohon buah-buahan serta pohon lindung yang tersebar di 19 kecamatan.

Dengan adanya beberapa program berbasis kerakyatan secara stimulus tersebut, Mbah Kung menguraikan dalam tahun ini peningkatan ekonomi sesuai indeknya menembus angka 6 persen lebih pada tingkatan kabupaten.

Dalam waktu yang sama Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi, Setiono, mengatakan dalam pelaksanaan penanaman ribuan pohon sukun di Desa Semen pemanfaatanya bisa multi fungsi baik nilai ekonomisnya maupun bentuk upaya mempertahankan kelestarian lingkungan dengan keanekaragaman hayati didalamnya.

“Program penghijauan ini akan terus kita lakukan secara periodik setiap tahunya, sehingga wilayah Ngawi akan menjadi daerah yang ijo royo-royo dan berproduktif bagi warganya,” pungkas Setiono. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jatim Terima Program USAID PRIORITAS Bagi 33.600 Siswa

di %s Berita/Informasi 634 views

Pemerintah Amerika Serikat kembali menggelontorkan program pendidikan bagi masyarakat Jawa Timur. Program baru yang kini tengah dikembangkan di Jatim, yakni USAID PRIORITAS (Prioritizing Reform Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators and Students) atau mengutamakan pembaharuan, inovasi, dan kesempatan bagi guru, tenaga kependidikan, dan siswa.

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang dikembangkan USAID dan Pemerintah Indonesia berdasarkan program pendidikan dasar yang terdesentralisasi atau DBE (Decentralized Basic Education) untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas. Program ini dimulai tanggal 1 Mei 2012 dan berakhir pada 30 April 2017.

Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel dalam acara launcing program di Surabaya, Kamis (6/12) mengatakan, program ini nantinya memberi manfaat kepada lebih dari 33.600 siswa di 15 kabupaten/kota di Jatim selama lima tahun pelaksanaannya. Program pendidikan ini merupakan komponen kunci dalam Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia yang ditandatangani oleh Presiden Barack Obama dan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010 untuk meningkatkan kerjasama dan mempererat hubungan antar dua negara. “Kerjasama yang erat di bidang pendidikan merupakan elemen mendasar dari Kemitraan Komprehensif,” katanya.

Program PRIORITAS akan membantu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan madrasah menyediakan pendidikan kelas dunia kepada generasi muda Indonesia. “Kami berharap program ini akan membantu para siswa di Jatim mencapai potensi penuh dan mengarahkannya ke jalan menuju sukses,” ujarnya.

Di Jatim program USAID akan memberikan dukungan kepada pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pemberlajaran serta manajemen dan tata kelola di 15 kabupaten/kota, meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, Pasuruan, Kota Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, Tuban, Pamekasan, Blitar, Madiun, Mojokerto dan Situbondo. Program ini secara langsung akan memberikan manfaat kepada sekitar 170 sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan madrasah dan secara tidak langsung menjangkau ratusan sekolah lainnya di 15 kabupaten/kota tersebut.

Program ini nantinya meningkatkan kemampuan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi untuk mengkoordinasikan, merencanakan, mengelola dan membiayai pelayanan pendidikan. Pelaksanaan program ini bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Malang (UNM) dan IAIN Sunan Ampel Surabaya untuk memperkuat pendidikan guru. Selanjutnya USAID akan meningkatkan kemampuan kabupaten/kota dan tenaga kependidikan dalam bidang manajemen, analisis keuangan dan tata kelola sekolah.

Fokus program USAID PRIORITAS yakni kepada peningkatan pembelajaran di SD/MI, SMP & MTs menjadi lebih menarik, relevan dan efektif dengan penekanan kepada membaca, matematika dan sains, manajemen sekolah menjadi partisipatif, akuntabel dan terfokus pada peningkatan pembelajaran, manajemen pendidikan di daerah, khusus dalam hal pengelolaan guru dan pembiayaan pendidikan dan pendidikan guru pra- dan dalam jabatan di LPTK melalui program yang menekankan praktik.

Selain di Jatim, USAID PRIORITAS bekerja di 46 daerah di 7 propinsi, meliputi Aceh, Sumut, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, dan Sulsel. Daerah mitra bertambah 23 kabupaten/kota pada tahun pertama, dan 24 lagi pada tahun kedua di 7 propinsi mitra tersebut. Pada tahun kedua USAID PRIORITAS menambah 1 provinsi baru yakni Papua dan 4 daerah kabupaten/kota di Papua.

Pada tahun ketiga ada penambahan 2 provinsi baru (NTB dan NTT) dan 10 kabupaten/kota. USAID PRIORITAS akan bekerjasama dengan minimal 20 LPTK di propinsi mitra untuk meningkatkan mutu pendidikan guru pra dan dalam jabatan. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Sebanyak 14 Kesebelasan Rebutkan Piala Budhe Karwo

di %s Berita/Informasi 557 views

Sebanyak 14 kesebelasan mengikuti turnamen Sepak Bola Wanita Bude Karwo II yang digelar tanggal 7 – 12 Desember 2012. Ke 14 Tim tersebut yakni dari Putri Surabaya, Putri Sidoarjo, BHS Malang, Kencong Jember, Ning Surabaya, Putri Brawijaya, IKIP Malang, Surabaya Muda, Putri PSSI Kediri, IKA ITS, Benteng Muda, Forgu Kediri, IPIEMS dan Jember Putri.

Juara dari turnamen akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 7.5 juta, juara II dan III masing-masing mendapatkan Rp 5 juta dan Rp 3.5 juta. “Nanti saya tambahkan masing-masing 5 juta. Dan juara IV akan dapat 5 juta,” ujar Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jatim, Dra. Hj. Nina Soekarwo, saat membuka pertandingan turnamen sepak bola wanita, memperebutkan Piala Bude Karwo II di Lap. Kodam Brawijaya Surabaya, Jumat (7/12).

Budhe Karwo panggilan akrab Dra. Hj. Nina Soekarwo menjelaskan, turnamen sepak bola wanita yang diadakan di Jatim telah menjadi inspirasi bagi daerah lainnya, dalam memajukan persepakbolaan di Indonesia. “Melalui turnamen ini kita ingin merintis pembentukan tim sepakbola wanita Jatim untuk bersaing di tingkat nasional.” ujarnya.

Menurut Budhe karwo, belum lama ini dirinya mendapat tawaran dari PSSI Jatim untuk menjadi pembina sepakbola wanita. Perlu diketahui, sepakbola wanita di Jatim sempat tertidur selama 20 tahun. Dan baru dalam dua tahun ini mulai digalakkan lagi. Saat mendapat tawaran itu, Nina mengaku belum langsung menjawab. “Demi sepakbola wanita, maka dalam kesempatan ini saya menyatakan bersedia dan menerima tawaran itu,” ucap wanita berkacamata ini. Ia mengatakan, turnamen sepakbola wanita yang digelar di Jatim telah menciptakan dan menumbuh kembangkan bibit-bibit muda sepak bola wanita yang siap bergabung di Timnas masa depan. Hal ini dibuktikan dari pelaksanaan turnamen sepak bola wanita “Piala Bude Karwo I” yang digelar sebelumnya pada tahun 2011 hingga 2012. Dan kin sudah diikuti oleh provinsi lainnya seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta hingga Papua.

Lebih lanjut disampaikannya, melalui turnamen ini Jatim ingin menghidupkan kembali sepak bola wanita di Indonesia. Turnamen ini diharapkan bisa menjadi awal tonggak dari bangkitnya sepak bola wanita di tanah air. “Dari Jawa Timur kita bangunkan PSSI pusat agar memfasilitasi penyelenggaraan turnamen sepak bola wanita tingkat nasional. Karena sepak bola wanita lebih memiliki peluang yang besar di tingkat internasional, dari pada pemain pria,” katanya.

Didampingi Ny. Hj. Fatma Saifullah Yusuf dan Pumiarsih Rasiyo, Bude Karwo menegaskan, para peserta kejuaraan ini adalah wanita yang memiliki fisik tangguh dan bersemangat yang berasal dari klub-klub sepak bola wanita terbaik dari Kabupaten/Kota. “ Mereka merupakan cermin dari kaum perempuan di Jatim yang gemar berolahraga, siap berkompetisi serta siap mengharumkan nama bangsa melalui olahraga,” tuturnya.

Semoga PSSI pusat bisa memperjuangkan olahraga sepak bola wanita. Ini artinya bahwa olahraga sepak bola tidak hanya dimiliki dan dilakukan oleh pria, akan tetapi kaum wanita berhak untuk memperoleh pelayanan kegiatan olahraga,” tegas Bude Karwo.

Sementara Badan Sepakbola Wanita Jatim sekaligus Ketua Panitia Erna Soenging mengatakan tujuan di gelar turnamen ini untuk menghidupkan kembali dan memajukan olahraga sepak bola Jatim agar bisa lebih berjaya lagi, karena hampir 20 Tahun persepakbolaan wanita Jatim telah vakum.

Ia menambahkan, dengan adanya turnamen ini diharapkan Jatim bisa membentuk tim sepakbola wanita yang akan berkancah di tingkat nasional minimal bisa mengikuti PON sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top