Peringati HUT ke-63, Wagub Jatim Minta Satpol PP Lebih Humanis
Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lebih humanis, fleksibel dengan rakyat ketika dalam menjalankan tugasnya menegakkan Peraturan Daerah. “Dulu, cara mendekati masalah terkesan kaku, sekarang harus lebih fleksibel. Artinya, pendekatan, bukan pemaksaan,” katanya ditemui dalam acara peringatan HUT Satpol PP se-Jatim ke-63 di Lapangan Gedung Olahraga kota Kediri, Selasa (5/3).
Menurut dia, harus ada perubahan dalam kinerja Satpol PP saat ini yakni lebih humanis karena lembaga ini merupakan bagian dari teman rakyat, sehingga harus menganggap orang lain seperti saudara. “Praktik-praktik untuk lebih humanis sudah diterapkan oleh Satpol PP Surabaya. Diharapkan, seluruh anggota Satpol PP di wilayah Jatim akan melakukan hal yang sama, sehingga lebih mudah dalam menjalankan tugasnya,” paparnya
Gus Ipul menjelaskan, implementasi yang harus dilakukan oleh Satpol PP dilapangan ketika menjalankan tugas harus mampu mencermati setiap permasalahan yang terjadi dilapangan ketika akan melakukan penegakkan Perda. “Sekarang cara pendekatan bisa dilakukan persuasif ataupun humanis. Dengan cara seperti itu bisa menjadikan bagian untuk menjaga citra Satpol PP sendiri,” paparnya.
Sementara itu, Pj Kepala Satpol PP Prov Jatim, Sutartib mengatakan, dalam melaksanakan tugas menenggakkan Perda, seluruh anggota Satpol PP di Jatim sudah dilatih untuk dapat mengetahui dalam menjalankan kinerjanya. Cara pendekatan dengan masyarakat yang selama ini Satpol PP terkesan arogan dan keras, pihaknya berupaya merubah image atau pandangan yang salah selama ini oleh masyarakat.
“Kita harus merubah itu, seperti yang diiginkan pak gubernur bahwa satpol PP tidak boleh arogan, tidak boleh anarkis, tidak boleh kasar, bahkan harus bersikap persuasive dan humanis. Ini kita harus dorong dan bisa kita wujudkan,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, selain harus bersikap humanis dalam menjalankan kinerjanya, Satpol PP juga diminta untuk selalu memiliki inovasi. Dalam hal ini, harus mampu menyingkapi situasi demokrasi yang sudah berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Jatim bahwa masyarakat perlu dilibatkan dan berpatisipasi dalam mengamankan lingkungan. “Masyarakat harus kita ajak, terlibat, berpartisipasi dan jangan dijadikan obyek tapi bisa dijadikan subyek dalam menertibkan lingkungan kita masing-masing supaya aman. Tentunya, pembangunan bisa berjalan sehingga tujuan dari Negara bisa terpenuhi,” imbuhnya
Langkah kongkrit dilapangan, katanya, apabila ada melanggar ataupun menganggu maka Satpol PP berupaya menertibkan dengan cara humanis, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi atau memberikan pemahaman lebih dulu sebelum melakukan penindakan dilapangan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Satpol PP Kota Kediri Djati Utomo berharap dengan perayaan ulang tahun ini semakin membuat lembaga ini dekat dengan masyarakat. Pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan melakukan berbagai macam persuasif atau pendekatan dalam menyelesaikan suatu masalah, misalnya penertiban. Dalam acara itu, terdapat berbagai macam atraksi baik oleh Satpol PP ataupun sumbangan dari masyarakat seperti atraksi “drumband” ataupun tarian kolosal yang diperagakan oleh penari dari Kediri. (kominfo.jatimprov.go.id)