Category archive

Berita - page 439

Pemprov Tekankan Program Berbasis Responsif Gender

di %s Berita/Informasi 413 views

responsif genderPemprov Jatim kini berusaha menekankan program pembangunan berbasis responsif gender. Wujud dari program itu yakni anggaran yang adil dan responsif untuk kebutuhan setiap orang, baik laki-laki dan perempuan termasuk kelompok usia rentan (anak dan perempuan).
Kepala Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Jatim, Ir Sahid Harsono, MT, Selasa (16/4) mengatakan, penerapan kebijakan ini juga sebagai tindak lanjut dari prioritas pembangunan daerah yang mendukung pencapaian pembangunan nasional dan target-target MDGs, dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan RKA-SKPD.
Dalam kebijakan ini, jika peran perempuan makin dimaksimalkan akan berpotensi mempercepat penurunan angka kemiskinan. Memaksimalkan peran perempuan dapat dimulai dari bidang pendidikan seperti dengan memastikan semua anak perempuan memiliki akses ke pendidikan supaya tidak putus sekolah melalui pendidikan dasar 9 tahun dan PMU 12 tahun. Pemberian beasiswa tidak cukup hanya untuk siswa miskin.
Sebagai lagkah awal, saat ini semua SKPD ditekankan memahami konsep anggaran berbasis responsif gender. Dalam kehijakan ini bukanlah budget yang terpisah untuk laki-laki atau perempuan, bukan pula anggaran dibagi 50:50, bukan penyisihan anggaran 5 persen, serta bukan juga penambahan unsur baru dalam anggaran.
Anggaran yang reponsif gender merupakan strategi pengarusutamaan gender kedalam kebijakan penganggaran yang berkeadilan dan kesetaraan terhadap kebutuhan semua orang, perempuan dan laki-laki. Langkah pertama dalam kebijakan ini adalah analisis data dengan maksud memahami keadaan perempuan dan laki-laki di masyarakat. “Dari 60 SKPD di Pemprov Jatim baru 35 yang telah menerapkan dan 16 diantaranya sudah sesuai dengan ketentuan,” katanya.
Untuk diketahui, pemerintah pusat telah merampungkan penyusunan program Stranas Pengarus Utamaan Gender (PUG) PPRG melibatkan empat kementerian, yaitu Kementerian PPN/Bappenas yang berperan sebagai penganalisis dan penyusun rencana, Kementerian Dalam Negeri yang berperan dari sisi pembinaan, regulasi dan pengawasan, Kementerian Keuangan dari sisi anggaran dan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagi pembina dan penyiapan sumber daya manusia.
Stranas PUG PPRG mengatur bagaimana kebijakan program didesain untuk memperhatikan kepentingan perempuan dan pemberdayaannya dalam upaya meningkatkan persamaan gender.
Dalam melakukan analisis diperlukan data karena ada beberapa daerah yang perlu didorong kesadarannya untuk membuka akses perempuan ke bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Sasaran Stranas PPRG ini antara lain, penguatan dasar hukum PPRG di daerah, penetapan mekanisme pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi di tingkat K/L, dan pemerintah daerah, baik untuk Tim Penggerak PPRG maupun Pelaksana PPRG, pelaksanaan PPRG di K/L terpilih berikutnya, pelaksanaan PPRG di provinsi terpilih, serta penguatan kapasitas Instansi Penggerak dan Pelaksana PPRG.
Sementara itu, kebijakan PPRG ke depan diarahkan pada, pelembagaan PPRG dengan membangun komitmen pejabat tertinggi dan tinggi K/L dan pemerintah daerah, koordinasi instansi penggerak dengan K/L teknis dan SKPD teknis. (www.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

BBM Solar Langka, Gus Ipul Curiga Ada Penimbunan

di %s Berita/Informasi 422 views

BBM SOLAR LANGKA GUS IPUL CURIGA ADA PENIMBUNANMunculnya fenomena kasus BBM (bahan bakar minyak) langka untuk jenis solar di sejumlah daerah di Jawa Timur mulai direspon oleh Pemprov Jatim. Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf, mencurigai adanya praktik penimbunan sebagai salah satu faktor penyebab kelangkaan solar.
“Salah satu penyebabnya diduga penimbunan. Ini harus diungkap. Jika memang terbukti harus ditindak. Proses investigasi untuk mengungkap dugaan penimbunan ini tanggung jawab kepolisian,” tegasnya disela acara panen raya di Desa Kerjen, Kec Srengat, Kab Blitar Selasa (16/4).
Gus Ipul juga menjelaskan jika dalam pertemuan dengan General Manager Pertamina Jawa Timur Senin (15/4) kemarin, pihak Pertamina, beralasan kuota habis yang menjadi penyebab utama terjadinya kelangkaan solar. Saat ini pertamina masih menunggu regulasi dari pemerintah. “Itu alasan mereka (kuota habis). Tapi kami berharap permasalahan harus segera diatasi,” terangnya.
Dalam pertemuan itu, lanjut Gus Ipul, dirinya meminta Pertamina untuk memprioritaskan kebutuhan solar bagi petani Jawa Timur. Hal itu mengingat, musim tanam petani hanya tinggal 14 hari lagi. “Dan pihak Pertamina menyanggupi itu. Secepatnya kebutuhan petani akan dipenuhi, “jelasnya.
Hingga kini fakta kelangkaan solar terjadi di wilayah eks Karesidenan Kediri, termasuk Blitar, Tulungagung dan Trenggalek. Begitu juga di wilayah eks Karesidenan Madiun dan beberapa daerah tapal kuda. Bahkan antrian jeriken solar masih terus mengular.
Untuk menyelesaikan kelangkaan solar, Gus Ipul juga bakal diundang untuk melakukan pertemuan dengan Pertamina di Jakarta. Rapat akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Intinya untuk membahas kelangkaan solar. Yang pasti imbauan pemprov Jatim pada Pertamina masalah ini adalah kebutuhan petani harus segera dipenuhi. Kemudian penyebabnya harus diketahui dan siapapun yang terbukti menimbun harus ditindak tegas,” pungkasnya.
Dampak kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah SPBU Jawa Timur juga mulai meresahkan pengusaha angkutan. Puluhan armada bus antar kota dan antar provinsi (AKAP) yang biasa melayani perjalanan reguler melalui Terminal Purabaya, Surabaya juga terpaksa tidak beroperasi.
Jumlah armada bus di terminal tersebut menurun sejak tiga hari lalu. Lebih dari 50 bus yang biasa melayai rute reguler melalui terminal ini berhenti beroperasi. Mereka lebih memilih kendaraannya diparkir di garasi perusahaan masing-masing karena khawatir jika diperjalanan kehabisan solar. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Antrian Panjang Bio Solar Terjadi Di Beberapa SPBU Kota Ngawi

di %s Berita/Informasi 432 views

ANTRIAN PANJANG BIO SOLAR TERJADI DI BEBERAPA SPBU KOTA NGAWILagi-lagi antrian panjang untuk mendapatkan bio solar terjadi di beberapa SPBU kota Ngawi. Nampak terlihat armada angkutan dan jerigen para petani antri sejak pukul 04.00 pagi di SPBU 54.632.04 Jl. A. Yani Ngawi padahal SPBU buka pukul 06.00. Begitu dibuka langsung diserbu dengan tidak sabar oleh para pengantri. Seperti diungkapkan Surono yang berprofesi petani dari desa Klitik Geneng, “sudah dua minggu ini saya sulit mendapatkan solar, seperti hari ini saya sabar antri sejak subuh dan baru mendapatkan jatah pada pukul 09.00, itupun pembelian dibatasi 150 ribu rupiah”, ungkapnya.

Pemilik SPBU Jl. A. Yani Sartono menjelaskan, “SPBU  saya biasanya mendapat jatah 2 hari sekali dari depo pertamina sesuai permintaan, sekarang kuotanya dibatasi yaitu 3 hari sekali hanya mendapat jatah 8 ribu liter. SPBU ini dibuka mulai pukul 06.00 dan pukul 10.00 sudah habis padahal antrian masih panjang, kasihan para pembeli”, ujarnya.

Antrian bio solar ini juga terjadi di SPBU Jl. PB. Sudirman yang dibuka pukul 19.00 dan habis pukul 22.00, kuotanya hanya 8 ribu liter dan pembelian dibatasi 100 ribu. Salah satu pengemudi ditemui wartawan kapas mengatakan, “Wah kalau beli solar saja harus antri panjang dan pembelian dibatasi ya serba repot. Hal ini menghambat perjalanan dan berharap semoga pemerintah segera mengatasi kelangkaan bio solar ini”. (tiwi/majalahkapas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hari Pertama UNAS Di Ngawi Relatif Lancar

di %s Berita/Informasi 534 views

Hari Pertama UNAS Di Ngawi Relatif LancarHari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UNAS) jenjang SMA, SMK dan MAN di Kabupaten Ngawi berlangsung relatif lancar. Dalam pelaksanaanya sendiri untuk mata ujian Bahasa Indonesia tidak diketemukan kendala yang cukup serius. Hal ini mendasar hasil sidak DPRD setempat kesejumlah lembaga pendidikan yang ada, (15/4).

Seperti keterangan Slamet Rianto Ketua Komisi II DPRD Ngawi menjelaskan baik lembar soal ujian maupun jawaban secara global dari 99 SMA sederajat yang tersebar di 19 kecamatan berjalan sesuai mekanismenya.

“Dari hasil sidak hari ini tidak ada lembar soal maupun jawaban tidak ada yang tertukar dengan daerah lain, demikian juga kwalitas kertas soal sangat baik,” kata Slamet Rianto.

Hanya saja kendala kecil ditemukan di MAN Mantingan, tambah Slamet Rianto yakni kurangnya soal sebanyak dua lembar dan ketersedian soal cadangan sendiri cuma satu lembar.

“Dan kita sudah memberikan solusi ke pihak sekolahan itu untuk melengkapi kekurangan satu lembar soal tersebut dengan cara di foto copy dan pihak kepala sekolah setempat membuat berita acara terkait kendala ini,” jelasnya.

Sementara menyangkut sangsi bagi peserta yang melanggar tata tertib sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) UNAS 2013 menurut Abimanyu Kepala Diknas Ngawi akan diberikan tegoran langsung oleh pengawas.

“Apabila peserta sesudah diberi peringatan tetapi tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta UNAS tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan dimuat dalam berita acara dan semoga sampai akhir pelaksanaan nanti tidak ada kendala,” tegas Abimanyu.

Mengenai target peningkatan nilai peserta UNAS sendiri Abimanyu mematok 0,25 persen setiap mata pelajaran yang diujikan dari tahun sebelumnya.

Selain itu dia menambahkan, untuk standart kelulusan masih sama seperti tahun sebelumnya yakni siswa harus mendapat nilai 5,5 baru bisa dinyatakan lulus Ujian Nasional (UNAS) dengan bobot pembagi juga tetap 40:60, yakni 40 persen dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah dan 60 persen dari nilai UNAS.

Namun, nilai para siswa dapat dikatrol dengan nilai lokal sebagai bahan perbandingan 40 persen nilai lokal dan 60 persen nilai hasil UNAS. (sinarngawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top