Author

Dony Setyawan - page 396

Dony Setyawan has 2620 articles published.

Ngawi Masih Membutuhkan 10 Ribu KKS

di %s Berita 782 views

DSC_0164

Ngawi – Masalah yang ditangani Kementerian Sosial sangat komplek sekali, terdapat 26 jenis dalam kategori Patologis maupun Nonpatologis. Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM. saat menghadiri Pelantikan Pengurus Muslimat NU bertempat di Gor Bung Hatta, Sabtu (07/11).

Pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa yang sekaligus Ketua Umum PP Muslimat NU dengan didampingi pejabat dilingkup Kementrian. hadirpula dalam kesempatan tersebut Uspimda, tokoh agama, serta tamu undangan lainya.

Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Ngawi menambahkan bahwa dibutuhkan kerja keras serta keseriusan dari semua kalangan untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut. “Dibutuhkan komitmen yang kuat, mulai dari tingkat pusat hingga paling bawah supaya masalah sosial tersebut bisa diatasi”.

Lebih lanjut, pejabat asal Nganjuk tersebut menambahkan bahwa Kabupaten Ngawi masih membutuhkan 10ribu Kartu Keluarga Sejahtera untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

Menanggapi apa yang disampaikan Pj Bupati Ngawi, Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa membawa tiga kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sehat untuk meringankan beban masyarakat Ngawi.

Kementerian Sosial telah menambah kuota untuk KIS dan KIP sebanyak 1 juta, sedangkan KKH sebanyak 2,5 juta pada tahun 2016. ” jika Ngawi hanya membutuhkan 10ribu, insyallah stoknya masih sangat cukup,”.

kartu sakti tersebut akan cair empat kali dalam setahu, “pada bulan maret, juni, september dan desember”. ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah terhadap warganya yang membutuhkan. ” pemerintah yang baik atau pemimpin yang baik adalah ketika membelanjakan hak-hak negaranya untuk kesejahteraaan rakyatnya”.

Dalam kunjunganya tersebut mensos sekaligus menyerahkan bantuan kepada korban gunung lawu yang berasal dari ponorogo, sementara untuk yang ngawi sendiri masih menunggu proses administrasi selesai.

Sebar dan Bagikan :

Shares

PEMERINTAH DUKUNG PENUH PENGEMBANGAN PUTRA DAERAH BERPOTENSI

di %s Berita 640 views
aa
Pembukaan Kejurkab Bulutangkis oleh Sekda Ngawi Siswanto (foto:Dony)

Ngawi– Untuk melihat perkembangan dan potensi atlet pebulu tangkis muda untuk pertama kalinya Pemerintah Kab.Ngawi menggelar kejuaraan bulutangkis Kabupaten (Kejurkab) yang didukung oleh  Djarum Fondation di GOR Citra Motor, Rabu 4/11/2015.

Ketua KONI Kab.Ngawi Soni Suprasono menyampaikan bahwa Kejurkab ini diadakan tak lain untuk mencari bakat-bakat muda yang potensial untuk dikembangkan menjadi atlet-atlet yang hebat dan bisa membanggakan Kab.Ngawi. Lebih lanjut Soni Suprasono sangat berterima kasih atas dukungan dari Djarum Fondation yang telah mendukung digelarnya kejuaraan bulutangkis yang pertama kali di Kab.Ngawi.

Sekda Ngawi Siswanto yang meresmikan pembukaan kegiatan dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Kab.Ngawi sangat mengapresiasi ajang kegiatan pencarian bakat-bakat muda yang potensial tersebut. Pemerintah Kab.Ngawi akan mendukung terkait pendanaan dan pembinaan atlet-atlet muda yang potensial untuk menjadi atlet handal dan membanggakan Kab.Ngawi. ” Untuk menjadikan atlet yang berdaya saing harus benar-benar serius dalam pembinaan serta pendanaan sarana dan prasarana yang dalam hal ini Pemerintah Daerahlah yang andil untuk mendukung penuh semuanya,” ungkap Siswanto. (dny)

Sebar dan Bagikan :

Shares

PJ BUPATI SUDJONO TEKANKAN PENTINGNYA KEARSIPAN PONDOK PESANTREN

di %s Berita 651 views
AA
Sosialisasi Kearsipan di Pondok Pesantren Arbani Qohar (foto: Dony)

Ngawi- Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur besama Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kab.Ngawi melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan kearsipan tahun 2015 kepada para pengurus Pondok Pesantren yang diadakan di Pondok Pesantren Arbani Qohar Desa Jambangan Kec.Paron. Selasa 03/11/2015

Sosialisasi dan Penyuluhan dihadiri oleh Pj Bupati Ngawi Sudjono (yang juga masih menjabat Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Timur) selain itu acara ini juga dihadiri oleh Dandim 0805 Letkol. Sugiono, Kapolsek, Kepala SKPD terkait serta para santriwan santriwati pondok.

Dalam kegiatan ini Pj Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa selain memberikan sosialisasi buat para pengurus pondok pesantren kegiatan ini juga merupakan ajang silaturahmi para jajaran pemerintah dengan para santriwan santriwati beserta pengurus pondok pesantren. Pj Bupati Sugino dalam hal ini menjelaskan betapa pentingnya kearsipan buat sebuah lembaga,kantor bahkan perorangan. Mengapa Perlu Sosialisasi dan Penyuluhan Kearsipan Di Pondok Pesantren? Karena Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, sehingga Informasi dan aktifitasnya perlu untuk diselamatkan.” jelas Sudjono

Lebih lanjut Sudjono menjelaskan layaknya lembaga pendidikan pada umumnya, Manajemen arsip Pesantren merupakan tanggung Jawab setiap pesantren dengan cara menciptakan, menata, menyimpan, memelihara, mengamankan menyelamatkan sekaligus menyusutkan arsip-arsip Pondok Pesantren.

Setelah mengakhiri sambutannya Pj Bupati melakukan prosesi penyerahan dokomen kiper kepada ketua pengurus Pondok Pesantren Arbani Qohar. Acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof. Aminudin Kadi yang menjadi narasumber dalam sosialisasi kearsipan dilingkungan pondok pesantren. (dny)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pj Bupati Ngawi Dampingi Menristek Panen Raya Padi Organik

di %s Berita 734 views

panen

Ngawi – Usai panen raya di Desa Teguhan, Kecamatan Paron. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir didampingi PJ Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM kembali melakukan kegiatan serupa di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Sabtu (31/10).

Kali ini, Mesristek Dikti melakuakan panen raya padi organik seluas 31 Ha milik kelompok tani yang tergabung dalam wadah Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) yang merupakan binaan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Universitas Sebelas Maret, Kodim 0805 dan Dukungan BI perwakilan Kediri.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengatakan jika para petani mengikuti perkembangan teknologi, pasti akan berupaya meningkatkan nilai tambahnya. Pejabat asli Ngawi tersebut memberikan beberapa penelitian yang dapat meningkatkan ekonomi bagi para petani.

Seperti apa yang diterapkan pada siang hari ini, yaitu dengan padi organik para petani sudah tidak dipusingkan lagi masalah pendistribusian pupuk yang selama ini masih carut-marut. sekaligus menekan biaya produksi yang dapat diganti dengan limbah rumah tangga maupun kotoran sapi dan hasilnya setiap kilogram berasnya jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan anorganik. “dua kali lebih dari pada harga padi anorganik”.

Lebih lanjut, jerami padi yang selama ini tidak terpakai, bisa disilase atau diasamkan akan menjadi pakan sapi yang bernilai gizi tinggi yang dapat menambah berat badan sapi. Selain itu, dengan cara rekayasa genetik, “sapi yang biasanya beratnya 250 kg setelah direkayasa genetiknya, anaknya bisa mencapai berat 550-600 kg. sehingga dari hasil tersebut maka akan terjadi nilai tambah yang luar biasa, tegasnya.

Menristek menambahkan, packaging menjadi hal terakir yang dapat menambah nilai ekonomis suatu produk. “packagingnya harus baik, jangan hanya sekedar di packaging, contoh gula yang diiket dengan karet dibandingkan dengan gula yang ada di supermarket, harganya akan berbeda cuma  karna beda kemasan”.

Sementara PJ Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa KNOC yang dirintis oleh Bupati Harsono sejak tahun 2002 telah mampu memproduksi padi organik yang telah bersertifikat SNI. Dengan beranggotakan 627 orang yang lulus SNI 49 orang dengan luas 25 Ha. Pada tahun 2015 KNOC telah mengajukan tambahan luas tanam 6 Ha di desa kletekan, kec. Jogorogo. Kemudian untuk tahun 2016 lebih dari 20 Ha.

Lebih lanjut Pejabat asal Nganjuk tersebut mengatakan bahwa untuk pemasaran padi organik masih mempunyai prospek dan peluang yang cukup besar baik di dalam maupun luar negeri. “saat ini pemasaranya masih terbatas di dalam negeri seperti Supermarket Tiara, Luwes, Carefour dibeberapa kota seperti Madiun, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo dan kota-kota lain di Jawa Timur.

Harapan kedepan, Pemerintah akan berupaya mengembangkan produk yang telah ada serta mempertahankan ngawi sebagai lumbung padi nasional. “mari kita pertahankan predikat ngawi sebagai lumbung padi nasional ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat petani di ngawi khususnya, “ tegasnya.

 

 

 

 

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top