Memasuki Bulan Puasa hingga sampai Lebaran diharapkan Jatim terus dalam kondisi aman, nyaman dan kondusif. Dengan begitu masyarakat bisa menjalankan ibadah Puasa dengan tenang, lancar dan tidak ada halangan apapun.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo pada saat Buka Puasa dan dilanjutkan dengan Sholat Magrib bersama DPRD, Forpimda, Pimpinan Komisi, Parpol, Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kepala SKPD dan Anak Yatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (14/7).
Kondisi Jatim yang baik tersebut tidak lepas dari kerjasama yang baik antara aparat pemerintah, para ulama, tokoh masyarakat saling bahu membahu membangun dan memelihara suasana Jatim yang kondusif.
Dampak situasi yang aman tersebut membuat harga bahan pokok menjelang puasa tidak melonjak begitu pula derah luar Jatim. Kondisi ini dibuktikan inflasi Jatim pada Juni 2013 hanya 0,68 persen atau terendah dibandingkan dengan Provinsi lain di Jawa dan Bali. Seperti dicontohkan pada Juni 2013 inflasi di Banten dan Jawa Barat 1,50 persen, DKI Jakarta 0,98 persen, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 0,86 persen.
Melihat kondisi yang tetap baik membuat masyarakatnya tidak terganggu dan tetap percaya bahwa Jatim pascakenaikan BBM dilanjutkan dengan memasuki Bulan Puasa stok bahan pokok aman. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras Pemprov Jatim untuk tetap menjaga ketersediaan pangan bahan pokok pada saat Bulan Puasa hingga Lebaran.
Kerja keras tersebut adalah sebelum kenaikan harga BBM Pemprov Jatim mengadakan Operasi Pasar (OP) bantuan ongkos angkut beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung. OP tersebut akan berlangsung sampai Puasa Hingga H+10 asca lebaran. Operasi Pasar dilanjutkan dengan menggunakan mobile berkeliling hingga kecamatan dan desa-desa di berbagai daerah di Jatim dan komoditi OP rencananya ditambah telur ayam, cabe rawit dan bawang merah. Hal ini dilakukan agar bahan pokok tetap tersedia dan tetap aman hingga pasca Lebara, “Kondisi yang demikian membuat masyarakat tidak terganggu oleh isu bahwa barang-barang kurang pada Puasa Hingga Lebaran, ini sungguh luar biasa “ Ujarnya.
Menurut Gubernur, pada awal Puasa juga ada beberapa bahan pokok yang naik cukup tinggi seperti cabe rawit dan daging sapi. Kenaikan cabe rawit yang cukup tinggi bukan karena imbas kenaikan BBM atau terpengaruh oleh Bulan Puasa tetapi karena iklim cuaca yang sebenarnya saat ini memasuki musim kemarau tetapi masih hujan. Sehingga membuat tanaman cabe jadi rusak dan busuk. Sementara harga daging sapi ada kenaikan tetapi hanya sedikit. Selain aman nyaman dan kondusif Jatim saat ini masyarakatnya tertip. Kondisi ini bisa dilihat dijalan-jalan raya meskipun antrian kendaraan berjajar panjang tetapi tidak ada bunyi klakson yang berbunyi. Semua tertib menunggu giliran berjalan.” Ini menandakan bentuk masyarakat Jatim kesadaran cukup tinggi,” katanya.
Sebelum berbuka Puasa para peserta yang hadir terlebih dahulu mendengarkan ceramah Agama yang disampaikan oleh KH Ali Mustawa dari Krian Sidoarjo. Dalam ceramahnya Ali Mustawa mengajak semua umat Islam selalu mencintai ALLOH diatas segala-galanya. Tanda-tanda cinta kepada ALLOH diantaranya selalu ber Zikir kepada ALLOH kapanpun dan dimanapun berada.
Pada acara tersebut juga diberikan bingkisan dan bantuan kepada 200 anak yatim piatu dari Surabaya dan sekitarnya. Bantuan tersebut berupa beras, gula pasir, mie instan, kecap dan bantuan uang saku. (kominfo.jatimprov.go.id)
Sosialisasi Netralitas Kepala Desa se-Kabupaten Ngawi
Bawaslu Ngawi memggelar sosialisasi netralitas Kepala Desa se-Kabupaten Ngawi Pilkada tahun 2024…