Pemberantasan korupsi menjadi perhatian utama Pemprov Jatim diawal tahun 2013. Sebagai manifestasinya, Pemprov Jatim menggandeng PT Telkom guna menciptakan satu program layanan publik berbasis IT yang dilakukan secara digital. Dengan teknologi digital, pelayanan publik diharapkan bisa dinikmati dari masing-masing rumah dan bisa memangkas birokrasi.
“Kalau semuanya dilakukan secara digital, celah korupsi akan diminimalisir dan kami gak perlu nambah-nambah lagi PNS baru,” kata Soekarwo, Gubenur Jatim saat menerima rombongan PT Telkom yang dipimpimpin EGM Divisi Consumer Service Telkom area Timur, Iskriono Windiarjanto di ruang kerja, Kamis (10/1).
Gubenur yakin kalau pelayanan publik via digital baru pertama kalinya dilakukan pemerintah daerah. Ia pun optimistis dengan kesungguhan pasti akan terwujud, karena ini semua adalah sebagai langkah terbaik dalam upaya memberatas korupsi.
Dalam kesempatan itu pula, gubenur menggandeng kerjasama dengan salah satu tv swasta di Jatim yang nantinya akan menjadi media sosialisasi dan evaluasi oleh masyarakat. “Saya minta kepada mereka agar terus mengevaluasi sampai dimana tingkat penerimaan masyarakat dalam memanfaatkan layanan publik dengan memanfaatkan teknologi berbasis digital atau IT,” katanya.
Ditempat yang sama, EGM Divisi Consumer Service Telkom area Timur, Iskriono Windiarjanto mengatakan, kehadiran divisi Telkom menghadap gubenur sebenarnya ingin melaporkan tentang program Jatim Digital Society yang tahun ini akan kami rilis. Program ini nantinya menjadi IT sebagai kebutuhan masyarakat bukan lagi sekadar konsumsi. “Dengan IT mereka bisa berbuat banyak termasuk merancang program keluarga, mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang lebih memadai,” ujarnya.
Untuk diketahui, hingga tahun 2015, Telkom sedang membangun ekosistem broadband di Indonesia yang handal dengan nama Indonesia Digital Network (IDN). Untuk mewujudkan hal tersebut, infrastruktur dan infostruktur dipersiapkan dengan matang. Telkom membangun 15 Juta homepass ditahun 2013 dan 25 juta homepass ditahun 2017, penggelaran 2 Juta wifi.id di tahun 2013 , juga penambahan 90 ribu km Fiber Optik dan 40 Node Tera Router.
Program ini adalah bagian dari tanggung jawab Telkom untuk membantu mempercepat pertumbuhan perekonomian di Indonesia khsusunya masyarakat Jatim. Caranya, dengan mempercepat penetrasi broadband di Indonesia, karena pemanfaatan broadband dapat meningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Akses internet kini sudah menjadi kebutuhan setiap orang, tidak hanya kalangan bisnis, tetapi juga anak-anak sekolah. Bahkan, jika broadband accsees digunakan untuk aktifitas yang produktif, bisa membantu meningkatkan kecerdasan anak secara eksponensial. Jangan heran jika nanti akan ada jargon “Bukan rumah kalau tidak ada WiFi-nya”. Hal ini disebabkan, kebutuhan akan internet sudah menjadi trend ke depan bagi anak-anak sekolah, golongan usia muda, dan masyarakat pada umumnya.
Broadband akan menjadi tren kebutuhan masyarakat ke depan. Fakta ini diperkuat dari data kinerja Telkom sampai dengan triwulan ketiga tahun 2012 dengan peningkatan jumlah pelanggan yang signifikan pada layanan broadband. Diungkapkan jumlah pelanggan layanan pita lebar (broadband) meningkat sebesar 42,5 persen menjadi 15,9 juta pelanggan. Artinya Telkom memiliki jumlah pelanggan broadband terbesar di Indonesia. Dari sisi mobile broadband tercatat pertumbuhan pelanggan BlackBerry mencapai 68,7 persen menjadi 5,1 juta pelanggan. Pelanggan Flash sebesar 8,6 pelanggan dan Speedy sebanyak 2,1 juta pelanggan. (kominfo.jatimprov.go.id)