Usai Tanam Pohon Ukhuwah, MUI Ajak Berantas Prostitusi

di %s Berita/Informasi 540 views
Banner

Menindaklanjuti program nasional menuju Indonesia Hijau, tidak kurang 12 ribu pohon jati dan buah buahan diserahkan ke masyarakat setempat oleh LDII. Gerakan penghijauan ini juga didukung oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, PWNU Jatim, Dekan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pemkab Ngawi, PD Muhamadiyah dan Perhutani, Sabtu (22/12).

LDII dalam beberapa hari sebelumnya melakukan bedah rumah warga di Desa Kendal dengan ditandai penyerahan kunci rumah oleh Ketua Umum MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori .

Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, menjelaskan gerakan penghijauan yang dilakukanya sudah berjalan mulai tahun 2007 yang ditandai penanaman pohon di Kabupaten Jombang sebanyak 40 ribu pohon.

“Cara kita menjalin persatuan terhadap umat melalui ukhuwah ini sehingga dengan gerakan penghijauan penanaman pohon bersifat produktif kedepanya sesuai harapanya akan tertata kesejahteraan hidup, selain program ini akan terus kita lakukan dalam upaya melestarikan lingkungan buat anak cucu nanti,” terangnya.

Selanjutnya kegiatan penghijauan yang dipusatkan dilapangan Desa Kendal tersebut ditandai penanaman pohon ukhuwah berupa bibit pohon sawo kecik oleh Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar ST, Ketua DPW LDII Jatim Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, Ketua Umum MUI Jatim KH. Abdusshomad Buchori , Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, Dekan IAIN Sunan Ampel serta unsur lainya seperti PD Muhamadiyah Ngawi dan PC NU Ngawi.

Yang menarik dalam kegiatan gerakan penghijauan tersebut saat Ketua Umum MUI Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori memberikan ceramahnya sebagaimana tekadnya dalam memberantas prostitusi di Jawa Timur. Ungkapnya, selama prostitusi masih merajalela pembangunan yang di programkan oleh pemerintah akan tumpul.

“Indonesia merupakan Negara besar dan kaya maka tidak akan berati sama sekali kalau prostitusi ini dibiarkan,” jelasnya. Untuk menata moral menuju kesejahteraan bersama sesuai tekadnya akan mengikis habis prostitusi terlebih kejahatan maksiat tersebut apapun alasanya tidak sesuai dengan agama maupun dasar Negara Indonesia.

Saat ini MUI Jatim dan Pemprov Jatim bekerjasama dalam pencegahan dan penanggulangan prostitusi, serta woman trafficking. Untuk itu Majelis Ulama Jawa Timur bersama tokoh masyarakat dari berbagai ormas Islam di Jawa Timur bertekad mendukung pemerintah Propinsi Jawa Timur yang ingin menata kota bebas dari prostitusi melalui penutupan tempat-tempat prostitusi.

Langkahnya, merevitalisasi peran dan fungsi komite penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten/Kota sebagai wadah pengorganisasian dalam penanganan Pekerja Sex Komersial (PSK). Sesuai data tempat prostitusi di Jawa Timur terdapat 47 lokalisasi PSK dengan 1.031 mucikari dan 7.127 PSK yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota.

Dari jumlah tersebut 6 lokalisasi, 534 mucikari dan 2.231 berada di Kota Surabaya. Dengan tekad ini MUI Jatim bersama sekitar 37 ormas Islam akan terus memerangi prostitusi. Dengan melakukan koordinasi dengan stakeholder yang terkait dalam proses penutupan lokalisasi yang ada di Jatim, termasuk dengan pemerintah Provinsi Jatim dan kabupaten/kota se-Jatim. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares