KOTA ™ The founding father negeri ini, Soekarno suatu ketika mengingatkan agar tak gampang melupakan sejarah (JasMerah), maka dalam perjalan hingga diusia 654, Pemkab Ngawi meniti kebijakan melakukan sarasehan guna mengenang serta menggali dukungan untuk tokoh bangsa, Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat menjadi pahlawan nasional.
Sarasehan dengan mengambil tema “Membangun Potensi Daerah Tanpa Lupa Sejarah” bersama forum regional Pawitandirogo (Pacitan,Ngawi,Magetan,Madiun dan Ponorogo) yang didukung langsung oleh LPP RRI Pusat di rumah situs Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat di Dusun Dirgo Paldaplang, Desa Kauman, Kecamtan Widodaren-Ngawi, Sabtu (7/7).
“Makanya kita perlu menggali dukungan terhadap tokoh yang satu ini menjadi pahlawan nasional, karena bangsa yang besar bangsa yang selalu mengenang sejarah,” tegas Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, setelah sebelumnya memimpin upacara hari jadi Kabupaten Ngawi di halaman Pendapa Wedya Graha.
Menurut pemaparanya, Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional dari Ngawi khususnya ketika bangsa ini sedang merumuskan dasar-dasar Negara sebelum di proklamirkan menjadi Republik Indonesia oleh Ir Soekarno. “Dalam perjalanan beliau dimana selain sebagai tokoh perjuangan beliau juga merupakan dokter yang sangat peduli akan kesehatan masyarakat terutama mereka yang tidak mampu sehingga beliau disebut sebagai dokter rakyat sebagai wujud penghormatan dan kecintaan rakyat, maka dengan demikian sudah sepantasnya beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional,” jelas Ir Budi Sulistyono.
Dalam saresehan tersebut selain dihadiri Bupati Ngawi beserta wakilnya dan Ketua DPRD Ngawi juga dihadiri para tokoh nasional saat ini seperti Sulasikin Murpratomo mantan Menteri Urusan Pemberdayaan Wanita periode Kabinet Pembangunan, Parni Hadi mantan direktur utama RRI, Sri Edi Swasono beserta istrinya Meutia Hatta Swasono, Bupati Pacitan H.Indartato juga tidak ketinggalan Rustarti Retno Widiowati yang merupakan cucu dari Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat.
Para tokoh ini sebelum memulai sarasehan ditandai dengan penanaman pohon dihalaman yang luasnya sekitar 2 hektar yang menjadi bagian dari rumah situs Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat. Dalam kesempatanya Rustarti Retno Widiowati sebagai salah satu cucu Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat menerangkan, penggalangan dukungan menjadi pahlawan nasional terhadap kakeknya tersebut bukan terlahir atas inisiatif keluarga besarnya.
“Sejak kecil saya sendiri tidak tahu kalau kakek saya itu seorang tokoh besar, karena beliau mempunyai amanat terhadap anak cucunya jangan meminta apapun dari orang lain terhadap hasil jerih payah kita,” jelasnya. Imbuhnya, apabila dukungan menjadi pahlawan nasional dari rakyat sendiri maka selaku wakil keluarga pihaknya juga akan mendukung sepenuhnya sebagai perwujudan mengenang bangkitnya sejarah nasional.(sinarngawi.com)