Jakarta – Kini, orang tua dan guru tidak perlu khawatir dalam mengawasi putra putrinya dalam bermain di dunia maya. Pasalnya, Google dan Yahoo telah memiliki fitur untuk bisa memproteksi situs-situs negatif terutama dari hasil pencarian di masing-masing mesin pencari.
Regional Director Public Policy Yahoo! Asia Pasifik, Kuek Yu Chuang menjelaskan pihaknya selama ini fokus dengan visi perusahaan dalam memberikan manfaat bagi penggunanya. Salah satu hal yang dilakukan adalah membuat perangkat lunak (software) yang bisa memberikan keamanan global bagi penggunanya dari situs-situs negatif.
“Untuk keamanan online, kami memiliki Yahoo! Safely,” kata Chuang dalam Seminar Internet Sehat dan Aman di Jakarta, Senin (6/2/2012).
Yahoo! telah meluncurkan fitur Yahoo! Safely pada Desember 2010 di 26 negara dengan 14 bahasa. Pengguna bisa mengakses software tersebut melalui www.yahoo.co.id/safely.
Melalui perangkat tersebut, pengguna bisa mengetahui tentang keamanan online, meliputi topik-topik seperti mengatur reputasi digital dan belajar bagaimana mengurangi resiko pada perangkat bergerak. Selain itu, terdapat konten dari para ahli keamanan yang terkenal di dunia.
Untuk mensosialisasikan hal tersebut, Yahoo! telah menyelenggarakan program Yahoo!Buka Dunia yang melibatkan 25.000 anak muda di 20 kota, 40 sekolah dan selama sebulan penuh dalam memperkenalkan program itu.
Harapannya, anak-anak muda juga semakin mengerti tentang keamanan ber-Internet karena selama ini banyak ditemukan kasus penipuan, penculikan ataupun hal negatif lainnya di internet.
Berikut lima tips aman ber-Internet dari Yahoo:
1. Pikir dahulu sebelum mem-posting
Hindari konten yang berbau pornografi pada postingan Anda. Jika sudah menyebar, maka pengguna akan dapat sanksi melanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
2. Ambil tindakan dan laporkan kejahatan yang ada
Jika mengetahui kasus negatif di dunia maya maka bisa mengadu ke website tersebut secara langsung, pemerintah maupun aparat yang berwajib agar kasus segera dituntaskan.
3. Jika tidak kenal, jangan direspon
Jangan menerima panggilan telepon dari pihak lain. Selain itu jangan percaya dan mudah merespon pesan yang mengganggu dari sumber yang tidak diketahui atau berniat melecehkan orang lain.
4. Berbincanglah dengan keluarga
Jangan berhubungan dengan orang asing lewat teks atau percakapan video. Selalu bicarakan masalah yang terjadi di dunia maya terhadap orang tua atau keluarga
5. Hanya berbincang dengan teman yang Anda kenal secara pribadi serta jangan merekam video atau foto orang lain dalam keadaan yang memalukan.
Google juga memiliki fitur yang mirip dengan Yahoo, namun penggunanya bisa melakukan setting atau pengaturan secara manual di komputer masing-masing.
“Untuk filterisasi internet, Google memiliki Safe Search,” kata Indonesia Country Consultant Google Southeast Asia, Henky Prihatna.
Pengguna internet bisa melakukan Safe Search dengan cara mengatur mode-nya di halaman Google Search. Untuk masuk, pengguna diharuskan memiliki akun Gmail sebelumnya.
Jika sudah punya akun Gmail, maka pengguna bisa memilih mode hasil pencarian, dari “longgar” hingga “ketat”. Jika memilih “ketat”, maka hasil pencarian akan berusaha memblokir semua konten negatif yang ada.
Begitu juga dengan mode keamanan di akun YouTube. Google telah menyediakan pengaturan terutama di bagian bawah halaman muka Google. Pengguna bisa mengaktifkan “keselamatan aktif” di halaman tersebut. Sehingga semua konten dewasa atau tidak layak tonton bagi anak-anak Anda akan terblokir.
Pengguna pun juga bisa menambahkan alamat situs-situs negatif dan melaporkan ke pihak Google agar dilakukan pemblokiran di mesin pencari. Fitur yang sama juga telah diberlakukan di akun Blogspot yang selama ini dijadikan pengguna sebagai blog pribadi.
“Pengguna juga bisa mengunjungi pusat keamanan keluarga di www.google.com/familysafety,” tambahnya.
Meski sudah berusaha memblokir situs-situs negatif yang ada, pihak Google pun tidak berani menjamin efektivitas perangkat lunak yang telah dikeluarkan.
Pengguna terutama orang tua dan pendidik harus mendampingi putra-putrinya saat mengakses internet serta memberikan pengetahuan tentang situs yang berguna dan situs yang tidak berguna agar putra putrinya mengerti. (Kompas.com)