Ngawi Raih Penghargaan Investment Award Kelima Kalinya

di %s Berita 912 views
Banner

Untuk kelima kalinya Pemerintah Kabupaten Ngawi meraih penghargaan Investment Award Tingkat Provinsi Jawa Timur. Tahun ini, Kabupaten Ngawi menerima penghargaan Investment Award bidang Investasi. Penghargaan yang diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo tersebut, di terima Penjabat Sementara (Pj) Bupati Ngawi Drs. Sudjono, MM, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (26/10).

Menurut Pakde Karwo, pemberian penghargaan ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi Pemprov. Jatim ke Kab/Kota yang telah berhasil memberikan pelayanan terbaiknya kepada para investor yang mau menanamkan modalnya di daerahnya. Sebab, dengan memberikan pelayanan yang baik dan tepat waktu otomatis Bupati atau Walikota tersebut  secara tidak langsung juga mengurangi kesenjangan atau disparitas serta kemiskinan di wilayahnya karena tata kelola yang baik.

Dijelaskan, 12 Kab/Kota yang menerima penghargaan itu terbagi menjadi  empat kategori yaitu untuk Bidang Kelembagaan  yang keluar sebagai Peringkat I  adalah  Kabupaten Gresik, Peringkat II Kabupaten Pacitan dan Peringkat III adalah kabupaten Pasuruan.

Sedang untuk Bidang Promosi keluar Peringkat  I Kabupaten Banyuwangi, Peringkat  II  Kota malang dan Peringkat III Kabupaten Pasuruan.  Untuk Bidang Pelayanan Penanaman Modal  sebagai Peringkat I Kabupaten Sidoarjo, Peringkat II Kabupaten Jombang dan Peringkat III Kota Kediri.

Sedangkan untuk Bidang Investasi keluar sebagai Peringkat I Kabupaten Lamongan, Peringkat II Kabupaten ngawi dan Peringkat III Kabupaten Sampang.

Sedang untuk Penanam Modal Asing (PMA) yang keluar sebagai Peringkat I adalah PT Paiton Energy Kabupaten Probolinggo dan Smelty Kabupaten Gresik Peringkat II dan PT Surabaya Corporation Kabupaten mojokerto keluar sebagai Peringkat III.

Untuk PMDNnya keluar sebagai Peringkat I  PT. Sorini Asia Androit Kabupaten Pasuruan dan PT Gudang Garam Tbk Kediri Peringkat II.

Selanjutnya Pakde Karwo mengatakan, gambaran prostektus terhadap PMA terealisasi sebesar Rp20 triliun lebih  dan PMDN sebesar Rp18 triliun lebih  atau sebesar 15,79 % itu tidak tercatat oleh PPMDN Jakarta.  Salah satunya adalah investasi yang ada di daerah ijin prinsip Rp188 triliun  dan yang terealisasi sebesar Rp 20 trilyun di kab/Kota.

“PMDN lancar, tapi harus digenjot oleh Kab/Kota yaitu yang berhubungan dengan perijinan masalah tanah, listrik dan buruh yang mempunyai keahlian atau yang tidak mempunyai keahlian,” tegasnya.

Kalau untuk Amdal, lanjutnya, sepi peraturan yaitu dari 60 hari menjadi 12 hari bisa. Kalau untuk kawasan sudah dipetak, makanya kawasan itu sudah tidak memakai IMB. Tetapi tetap di cek untuk pajak bumi dan bangunannya.

“Saat ini pertumbuhan ekonomi jatim sebesar 5,3  dan sampai akhir tahun diprediksi bisa mencapai 5,9 %. Untuk tahun 2016 nanti, pertumbuhan ekonomi jatim diprediksi bisa mencapai 5,9 % sampai 6,2 % tapi memerlukan 300 triyun investasi yang harus masuk ke jatim, ” jelasnya.

Ditempat yang sama Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jatim, Ir. Lili Soleh Wartadipradja, MM  mengatakan,  penganugerahan penghargaan Investment Award kali ini sudah ke 5 kalinya. Tahun ini pelaksanaan ini diikuti 38 kab/Kota, 10 Perusahaan Penanaman Modal Asing dan 7 Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri  (PMDN).

Sementara PJ Bupati Ngawi usai penghargaan tersebut mengaku bangga dengan capaian prestasi yang diraih BP3M (Badan Pelayanan Modal Perijinan dan Permodalan) Kabupaten Ngawi, Khususnya dalam hal memberikan pelayanan ijin prinsip usaha yang masuk ke kabupaten ngawi.

“dari tahun ke tahun, nilai investasi kita selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dam saya berharap agar prestasi ini tidak berhenti sampai sekarang, melainkan terus berjalan dari waktu ke waktu,”.

Sebar dan Bagikan :

Shares