RSU Dr. Soeroto Harus Bersolek

di %s Berita 804 views
Banner

cucu-darah

Pengguntingan pita dari Bupati Ngawi Budi Sulistyono menjadi pertanda diresmikanya pengoperasian pelayanan Haemodiallisis (layanan cuci darah) di RSU Dr. Soeroto Ngawi, Kamis (24/07).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan RSU Dr. Soeroto harus bersolek guna merebut kepercayaan masyarakat ngawi dalam membelanjakan kesehatanya. “Yakinkan kepada masyarakat bahwa RSU Dr. Soeroto mampu memberikan pelayanan yang maksimal”.

Lebih lanjut, kompetisi bidang kesehatan harus diciptakan demi menjaga semangat untuk terus membangun menjadi lebih baik. “Saat ini kita lihat, Rumah Sakit Widodo terus membangun, kita juga harus membangun supaya rumah sakit ita tidak boleh kalah dengan swasta,”.

Pembangunan sarana penunjang seperti tempat parkir luas, penambahan ruang paviliun representatif serta peralatan medis yang memadahi juga menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian khusus. ” lahan kosong sebelah kanan RSU akan kita bangun menjadi tempat parkir yang representatif sehingga muka dari RSU ini lebih jelas,”.

Sementara Kepala Devisi Ginjal dan Hipertensi RSU Dr. Soetomo surabaya dr. Candra mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kab. Ngawi karena telah membantu mengurangi beban rumah sakit yang ada disekitarnya. “Pergerakan pasien gagal ginjal ini luarbiasa, seminggu bisa dua kali cuci darah”. Dengan adanya mesin cuci darah di ngawi diharapkan dapat mengurangi beban rumah sakit sekitar seperti magetan dan madiun.

Dilain kesempatan Direktur RSU Dr. Soeroto Pudji menyampaikan bahwa mesin pencuci darah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat ngawi dimana jumlah pasien rawat inap pasien gagal ginjal sebanyak 271 pertahun.

Berdasarkan hitungan tersebut, RSUD dr Soeroto membutuhkan 29 mesin cuci darah. “Saat ini baru mempunyai lima mesin yang beroprasi, semoga tahun depan ditambah lagi oleh Bupati Ngawi,”.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi beserta tamu undangan berkesempatan meninjau mesin pencuci darah sembari berdialog dengan pasien gagal ginjal yang dilanjutkan dengan memberikan bingkisan kepada anak-anak yang terkena talasemia.

Sebar dan Bagikan :

Shares