Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Ngawi. Terutama dalam menciptakan kesempatan tenaga kerja, pemanfaatan potensi lokal dan sumber pemenuhan kebutuhan produksi, serta distribusi bagi masyarakat.
Hal itu diungkapkan Bupati Ngawi Budi Sulistyono saat mengukuhkan 29 pengurus dan anggota Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Ngawidi Pendopo Wedya Graha kemarin (13/11). Tampak hadir pula Kepala Bappeda Ngawi M. Arif Suyudi, kepala kantor perwakilan Bank Indonesia wilayah Kediri, pimpinan Bank Jatim Cabang Ngawi, pemimpin cabang PT. BRI (Persero) kantor cabang Ngawi, Bank UMKM Ngawi, asisten dan kepala SKPD dilingkungan Pemkab Ngawi, serta para pelaku UMKM.
Bupati Ngawi mengatakan, saat ini Ngawi memiliki 185.312 UMKM yang terdiri 146.111 usaha sektor pertanian dan 39.201 non pertanian. UMKM tersebut mampu menyerap 530 ribu lebih tenaga kerja. “Itu menunjukkan bahwa sektor ini berpotensi menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dan penggerak dinamika perekonomian” tutumya.
Ketua KKMB Ngawi Sugiharto mengatakan, sebelum dikukuhan, puluhan pengurus dan anggota KKMB itu mengikuti serangkaian seleksi. Mulai dari tes wawancara, BI checking, diklat, ujian tulis, hingga terjun kelapangan untuk mendampingi UMKM dalam mendapatkan kredit dari bank. “Mereka akan ditempatkan diseluruh wilayah Kabupaten Ngawi” ungkapnya.
Sugiharto menuturkan, para pengurus KKMB itudiharapkan mampu memfasilitasi para pelaku UMKM dalam memperoleh akses pembiayaan dari lembaga keuangan. Sehingga, berdampak pada peningkatan produktivitas maupun akses pasar.
Dia menambahkan, selama masa OJT, calon KKMB yang lulus dan akan menerima sertifikat dari Bank Indonesia. Sedangkan UMKM yang berhasil didampingi sebanyak 19 UMKM dengan akad kredit pembiayaan sebesar Rp 1,7 miliar lebih.
Pembiayaan yang direalisasikan setelah OJT mencapai Rp. 2,4 miliar lebih. “Dengan dikukuhkannya KKMB ini, kedepan diharapkan UMKM yang ada di Ngawi bisa semakin berkembang dan maju” harapnya. (radar ngawi)