Setelah dicanangkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Menteri Kesehatan, menurut Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi Kemenkes, Khrisnajaya MS seperti yang ditulis beberapa media, rancangan program jangka menengah nasional Kementerian 2010 hingga 2014, cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan indikator utama melihat keberhasilan Kementerian Kesehatan.
“Dalam rancangan program jangka menengah nasional tahun 2009 hingga 2014, cakupan PHBS adalah indikator utama kemenkes, pada tahun 2014 target cakupan PHBS di rumah tangga harus mencapai 70 persen, lantaran evalusi tahun 2010 cakupan rumah tangga yang melakukan PHBS hanya 40 persen dari target 50 persen,” ungkap Khrisna pada liputan6.com beberapa waktu lalu.
Masih menurutnya, target program PHBS di rumah tangga adalah suatu pemahaman yang penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola PHBS. Tetapi menurutnya upaya ini tidak bisa dijalankan sendiri oleh pemerintah dan harus juga dibantu oleh masyarakat secara kesuruhan dan peran dunia usaha.
Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial.
Sedangkan pengertian dari PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Namun sebagian besar masyarakat di Kabupaten Ngawi, istilah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum semua bisa memahami dan melaksanakan dalam keseharinya.
Salah satu upaya untuk mensukseskan program PHBS adalah dengan memberikan stimulus berupa Lomba Desa PHBS. Dengan demikian masyarakat desa beserta komponennya lebih berpacu untuk mensukseskan program PHBS. Seperti lomba pada Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-KESEHATAN Jawa Timur Tahun 2012yang telah dilaksanakan tahun lalu. Melalui seleksi di tingkat kabupaten, Desa Grudo Kecamatan Ngawi terpilih mewakili Kabupaten Ngawi untuk mengikuti lomba tingkat Propinsi Jatim.
Dalam penilaian yang dilakukan tim juri propinsi Januari 2013 lalu, Desa Grudo Kecamatan Ngawi layak melenggang mewakili Propinsi Jawa Timur untuk mengikuti penilaian Desa PHBS Tingkat Nasional yang bakal digelar besok, Rabu (10/04/2013). Ada beberapa program yang diunggulkan oleh masyarakat Desa Grudo untuk mewujudkan tatanan PHBS. Gerakan tersebut di beri tagline ‘Gerakan Rakyat Minggu Pagi Bersih Lingkungan’.
Berikut program unggulan Desa Grudo, Kecamatan / Kabupaten Ngawi untuk mewujudkan tatanan PHBS :
- Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3 M plus (menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, yaitu serai, bunga lavender, Jahe, Laos, Jeruk Purut dan Kemangi). Aroma tanaman tersebut dapat mengusir nyamuk Aedes Aegypti dan air perasan jeruk purut dapat membasmi telur nyamuk/ jentik serta aroma harum pada penampungan air, sehingga disekitar rumah terbentuk Barier (penghalang) yang akan mengusir nyamuk.
- Makan Buah dan Sayur Tiap Hari : Penanaman dan pemeliharaan Taman Obat Keluarga (TOGA), sayur mayur dan buah di lingkungan rumah tangga, ada gapura yang ditanami dengan sayuran/ buah buahan.
- Menggunakan Air Bersih : Penggunaan air bersih yang tidak berbau, berasa dan berwarna pada semua rumah tangga.
- Menggunakan Jamban Sehat : Tersedianya jamban di setiap rumah tangga dengan ada stimulan bergulir jambanisasi
- Tidak Merokok Di Dalam Rumah : Rumah Bebas Asap Rokok (RUMBESAPRO) dengan penempelan stiker bebas asap rokok dirumah, menjadikan Pos Siskamling sebagai sarana Area Smoking.
- Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari : Melaksanakan kerja bakti bersama sebagai sarana untuk motivasi untuk pelaksanaan sehari-hari.
- Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun : Tersedianya tempat cuci tangan dan sabun disetiap rumah tangga.
- Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan : Tersedianya buku KIA dan Stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
- Memberikan ASI Eksklusif: Tidak tersedianya susu formula di tempat persalinan dan tersedianya pojok ASI ditempat-tempat umum.
- Menimbang Balita Setiap Bulan : Tersedianya taman posyandu di setiap dusun, serta dibentuknya Pos GIZI yang ditempatkan disalah satu tempat untuk menampung balita yang mempunyai kasus gizi kurang.
Dengan program yang diunggulkan, apakah Desa Grudo, Kecamatan / Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bakal mampu mengharumkan Bumi Orek-Orek Ngawi khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. (infongawi.com)