Dinkop Gandeng Aprisindo Dongkrak Pengrajin

di %s Berita/Informasi 870 views
Banner

Dinkop Gandeng Aprisindo Dongkrak PengrajinGereget Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Jatim dengan menggandeng Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim, melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi memberikan pelatihan juga bimbingan kepada pengrajin alas kaki se-wilayah Bumi Orek-Orek, Ngawi.

Bimbingan tehnik selama dua hari mulai Senin – Selasa (18-19/02/2013) di Hotel Sukowati ini mengundang 25 peserta pengrajin, juga menghadirkan pembicara dari Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim yang bermarkas di Ruko Permata Juanda Block A No. 86-87 Sidoarjo, Jawa Timur.

Menurut Suparlan, salah satu peserta yang menggeluti pembuatan dan perbaikan alas kaki sejak tahun 1989 ini mengaku, pelatihan dan bimbingan itu sangat bermanfaat. Banyak hal yang mesti dipahami untuk mendapatkan hasil dengan kwalitas dan kwantitas yang bagus.

“Peserta diberi bahan dan materi untuk dikerjakan secara kelompok contoh pembuatan sepatu yang benar. Hasilnya sangat berbeda dengan yang selama ini saya kerjakan,” ungkapnya polos.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi melalui Kepala Bidang Produksi, Harsoyo, tujuan diadakannya pelatihan dan bimbingan tehnik ini untuk pengembangan industri alas kaki, sementara untuk pengrajin dari bahan kulit.

“Kedepan juga kita targetkan untuk pengrajin dari bahan kain dengan mengedepankan batik khas Ngawi. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada sepatu atau tas dari bahan batik yang bisa dijadikan produk unggulan,” terang Harsoyo, saat ditemui di Hotel Sukowati.

Sehingga, lanjut Harsoyo, dengan pelatihan dan bimbingan ini diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup melalui produktifitas yang baik, mampu menumbuhkan wira usaha, peningkatan pengetahuan, bahkan bisa menjadi sentra industri alas kaki disejajarkan sentra-sentra yang lain di Ngawi.

“Selain pelatihan dan bimbingan, pengrajin atau industri alas kaki yang mengajukan proposal nanti akan mendapat bantuan. Di samping itu, kami juga membantu untuk pemasarannya melalui pameran, gallery, show room, dan promo,” imbuhnya.

Telah diketahui bahwa beberapa sentra industri telah tersebar di beberapa titik wilayah di kabupaten dengan sebutan ‘Ramah’ ini, seperti sentra industri Batik di Padas dan Banyu Biru, Kripik Tempe di Karang Tengah Prandon, Tahu di Widodaren, Genteng di Baderan, Kerajinan Jati di Dunggalar, Tas Anyaman Plastik di Karangjati dan Pangkur. (infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares