Sebanyak 46 delegasi dan pengusaha Thailand dibawah pimpinan Audsitti Sroithong berkunjung ke Pemprov Jatim dengan tujuan menjajaki kerjasama dan investasi di berbagai bidang khususnya sektor agrobis, otomotif dan teknologi pertanian.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo (Pak De Karwo) usai menerima kunjungan Delegasi Thailand di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (11/1) mengatakan, Negara Thailand yang baru saja mengalami bencana banjir sedang gelisah diterpa berbagai masalah diantaranya ongkos buruh naik, unjukrasa/demontrasi yang cenderung anarkis dan sebagian tempat sentra industrinya rusak akibat banjir.
Dengan berbagai permasalahan dan dampak bencana banjir yang merusak industri otomotifnya para pengusaha Negara Gajah Putih Thailand mulai gelisah dan mencari tempat lain selain negaranya yang cocok untuk berinvestasi. Pilihan tersebut jatuh ke Provinsi Jatim Indonesia. Oleh sebab itu para pengusaha datang ke Jatim Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya.
Para pengusaha muda Thailand setelah datang ke Jatim tertarik investasi di sector agrobis, properti dan komponen kendaraan/otomotif. Selain mau berinvestasi, para mengusaha Thailand juga ingin mencari pasar bagi industri agronya serta menawarkan tekologi bibit tanaman negerasi baru dan unggul untuk Jatim.
Menurut Pak De Karwo Jatim selain mengimpor otomotif dan suku cadangnya juga banyak mengimpor buah-buahan. Tetapi akhir-akhir ini impor buah dari Thailand turun sekitar 23 persen.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Ir Budi Setiawan MMT MM mengatakan, kerjasama perdagangan ekspor impor Jatim dengan Thailand sampai saat ini masih menguntungkan Thailand. Hal ini sebenarnya yang tidak boleh, kerjasama ekspor dan impor antara Jatim dengan Thailand seharusnya seimbang.
Menurut data, perdagangan Jatim dengan Thailand sampai dengan Nopember 2012 masih menguntungkan Thailand. Ekspor Jatim ke Thailand sampai Nopember 2012 hanya 403, 91 juta dollar AS sedangkan impor dari Thailand mencapai 928,68 juta dollar AS. Jadi perdagangan Jatim dengan Thailand sampai Nopember 2012 devisit untuk Jatim 524 juta dollar AS. Sehingga shere perdagangan Jatim dengan Thailand sekitar 3,04 persen.
Ekspor Jatim ke Thailand banyak didominasi makanan dan Minunan (Mamin) total mencapai 124,597 juta dollar AS dan industri kimia dasar. Sedangkan Impor mamin dari Thailand sampai Nopember 2012 mencapai 307,778 juta dollar AS. Kedepan Jatim harus terus berusaha meningkatkan daya saing khususnya di bidang agrobis dan pertanian. Jatim mempunyai potensi besar di bidang agrobis tetapi agrobis Jatim daya saingya bisa tinggi harus meningkatkan kualitas dan banyak belajar dari Thailand.
Seperti Thailand memang visi misinya ke sektor agrobis dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah, perbankan, distribusi angkutan, infrastruktur jalan bagus, perguruan tinggi, aparat penegak hukum, polisi dan tentaranya mendukung. Hal inilah menjadikan Thailand agrobisnya meningkat dan kualitasnya baik. (kominfo.jatimprov.go.id)