PANGKUR – Tepatnya di Dusun Karasan, Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur Ngawi, dikejutkan dengan munculnya semburan gas mudah terbakar dari sumur pompa milik warga. Meski tidak terlalu ditanggapi, namun semburan yang juga merembet di sumur pompa sekitar membuat kekhawatiran penduduk setempat.
Menurut kesaksian Muhajir( 47), diriya mengaku menemukan semburan gas yang ada didalam salah satu ruangan kamar rumahnya tersebut sekitar dua minggu lalu. Saat itu Muhajir sekitar pukul 18.00 WIB mendengar suara gemuruh dari dalam kamarnya, setelah diperiksa ternyata sumber suara tersebut dari dalam sumur pompanya yang masih dimanfaatkan untuk kepentingan sehari-hari meskipun posisinya ada didalam rumah.
“Ketika saya lihat ternyata suara gemuruh itu dari dalam pipa paralon sumur pompa kebetulan ada didalam kamar depan rumah saya, ketika merasa penasaran bersama warga sekitar sini akhirnya saya sulut dengan korek api kok terbakar dan keluar apinya sampai sekarang ini,” terang Muhajir, Senin (17/9).
Menurutnya, pada awalnya ia bersama warga lainya tidak terlalu mengubris keberadaan semburan gas ini. Bahkan keberadaannya dianggap biasa saja lantaran sebelumnya Muhajir juga menemukan sumber gas didalam sumur pompa lainya akan tetapi saat itu langsung ditutup karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Karena temuan sumber gas kedua kalinya ini menurut Muhajir, justru menarik sehingga sengaja dibuatkan saluran dari selang palstik berdiameter 1,5 cm dengan panjang sekitar 15 m yang dihubungkan dengan tungku dari batu bata diluar rumahnya. “Api itu oleh warga sekitar sini dimanfaatkan untuk merebus air dan lainya bahkan tidak jarang warga luar daerah seperti Madiun dan Magetan ada yang berkunjung ke sini demi melihat sumber gas itu,” ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Pertambangan dan Energi dari Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Ngawi, Prila Yudha, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait temuan gas dirumah warga dari camat setempat. “Tetap kita tindak lanjuti dan meneliti apakah yang terkandung didalam gas tersebut dengan melibatkan tim ahli,” tutur Prila Yudha. Kemudian pihaknya dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur. (sinarngawi)