Daily archive

September 29, 2011

Dimas Diajeng, Duta Wisata Ngawi 2011

di %s Berita/Informasi 755 views

Setelah mengikuti test sebagai Duta Wisata Kabupaten Ngawi yang diselenggarakan hari Jum’at (23/09) kemarin di Pendopo Wedya Graha, sebanyak 78 peserta menyisakan 10 pasangan Dimas dan Diajeng.

Pasangan Duta Wisata yang diikuti siswa-siswi setingkat SLTA se Kabupaten Ngawi ini, ternyata mampu membuat kepincut Mahasiswi dari UGM, Lintang, asal Ngawi untuk nimbrung ikut berkompetisi.

Malam ini, Rabu (28/09), bertempat di Gedung Eka Kapti 10 pasang Dimas dan Diajeng mengikuti Grand Final Duta Wisata Ngawi 2011. Seperti yang diungkapkan Gatot Jumarju.S.Psi, pembina pasangan Dimas Diajeng dari SMA 1 Kedunggalar.

“Awalnya kami mengirim 6 peserta untuk mengikuti Duta Wisata Ngawi ini, tapi tinggal Arfan Ventura yang masuk Grand Final. Mudah-mudahan bisa lolos masuk 5 besar,” harapnya, saat ditemui reporter infongawi.com di sela-sela acara.

Untuk masuk 5 besar, ke 10 pasangan Dimas dan Diajeng harus menjawab satu pertanyaan yang disediakan panitia. Banyak wawasan

yang harus dimiliki sebagai Duta Wisata Ngawi ini, mulai dari pengetahuan umum, kecakapan berbahasa Inggris, hingga sejauh mana para kandidat ini faham tentang sejarah dan budaya Ngawi.

Malam Grand Final pemilihan Duta Wisata Ngawi ini dihadiri Bupati Ngawi, Ir.Budi Sulistyono beserta istri (Antik Budi Sulistyono) , Ketua DPRD, Dwi Rianto, beberapa Kepala Dinas, Camat se Kabupaten Ngawi, dan para pendukung beserta pambinanya.

Menurut Kepala Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Ka Disporabudpar) Kabupaten yang punya motto ‘RAMAH’ ini, Agus Santoso.M.Si, menyampaikan bahwa, wisata Ngawi cukup menarik serta berpotensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena itu, bila finalis ‘Duta Wisata’ ini mampu mempromosikan budaya dan wisatanya dengan baik, kami yakin PAD mampu ditingkatkan.

Sementara itu, saat para finalis diuji pengetahuannya oleh panitia, rasanya sulit mencari yang terbaik. Semuanya mampu menjawab dengan fasih. Apa yang anda lakukan jika terpilih jadi Duta Wisata Ngawi…?, “Ya…tentu dengan mempromosikannya lewat media cetak, maupun elektronik termasuk website,” jawab Arfan, finalis asal SMA 1 Kedunggalar.

Apa yang anda ketahui tentang Ngawi…?, “Kabupaten Ngawi punya tempat banyak wisata yang perlu digali dan dipromosikan, ada kebun teh Jamus, Waduk Pondok, wisata pemandian Tawun, bahkan ada juga tari ‘Orek-orek,” jawab finalis lainnya.

Bupati Ngawi pun diberi kesempatan melontarkan uneg-unegnya untuk bertanya pada salah satu finalis. Wisata mana yang pantas dikembangkan…?, “Ya…, Waduk Pondok, Musium Trinil, Wisata Srigati, Kebun Teh Jamus, Sumber Air Panas Ketanggung,” jawab finalis itu.

Acara ini juga disuguhi hiburan Tari Merak dari Siswi SMP 1 Ngawi untuk mengisi jeda waktu penjurian. Tim Juri yang dikawal Karno, Guru SMA 1 Ngawi, dan Salon Sari ini berhasil menelorkan 5 besar finalis Dimas dan Diajeng sebagai Duta Wisata Ngawi 2011.

Berikut nama-nama finalis yang masuk 5 besar :

DIAMAS : Ridwan Aditya, Alfar, Arfin, Dimas Prasetyo, dan Ihwan.

DIAJENG : Agnes, Lova, Putri Suminar, Enggar, dan Peny Retno.

Acara Grand Final pemilihan Duta Wisata, Dimas dan Diajeng Ngawi 2011 ini berakhir pukul 23.00 WIB.

(infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Siaga Satu

di %s Berita/Informasi 896 views

Pasca bom bunuh diri yang mengguncang Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah, Senin, (26/09) bertempat di Aula Polres Ngawi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi bersama dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) setempat merapatkan barisan dalam rangka menggelar pertemuan mendadak untuk mengantisipasi dampak dari bom bunuh diri tersebut.

Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono menyampaikan Pertemuan mendadak tersebut merupakan tindak lanjut dari himbauan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan sepak terjang terorisme.

Acara yang di pimpin Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono tersebut dihadiri oleh Wabup, Ony Anwar, ST, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) serta tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyamakan persepsi mengenai bom di Solo serta upaya pencegahannya.

Dalam sambutanya, Bupati Ngawi menyampaikan Empat nilai-nilai kebangsaan, pancasila, uud 1945, NKRI serta Bhineka tunggal Ika adalah harga mati bagi warga Negara Indonesia dan tidak bisa di ganggu gugat. “Saya yakin bila kita semua memegang teguh 4 (empat) pilar tersebut, ngawi akan aman, ngawi ramah, ngawi yang sejuk, ngawi yang damai akan terwujut,”tegas bupati.

 

Sedangkan Kapolres Ngawi, AKBP Eko Trisnanto menghimbau Warga yang ada di pusat sampai yang di pelosok desa diharapkan berperan aktif dengan melaporkan apabila ada hal–hal tau gerak gerik orang yang mencurigakan tau orang yang berpotensi untuk melakukan hal–hal yang tidak kita inginkan di Kabupaten Ngawi.

Selain itu juga meminta para tokoh agama memberikan pemahaman agama secara benar pada anak didiknya dan pengikutnya.Tentang materi utama yang perlu diperjelas dan dipertegas adalah pengertian jihad yang sebenarnya sesuai dengan pedoman Alquran dan ajaran Nabi Muhammad. Tambah Kapolres.

Sementara itu, sejumlah aparat Kepolisian dari Polres Ngawi disiagakan untuk melakukan pengamanan disejumlah titik terutama yang menjadi titik pintu masuk menuju Kabupaten Ngawi serta di tempat ibadah. (humasngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Lantik 156 Pejabat Fungsional

di %s Berita 773 views

Dalam upaya pengembangan karier serta peningkatan mutu kependidikan dalam memelihara kesinambungan proses belajar mengajar untuk pencapaian optimalisasi pendidikan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Ngawi memandang perlu melakukan mutasi dan rotasi.

Berkaitan dengan ini, Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono melantik 156 pejabat fungsional terdiri Kepala Sekolah, Pengawas dan Penilik Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi. Dilaksanakan di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi, Senin, 26/09/2011.

dalam sambutannya Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono menyampaikan harapan, “bahwa di pundak saudara terbeban tugas mulia yaitu terwujudnya masa depan generasi penerus bangsa yang cerdas, cakap kreatif, mandiri serta menjadi warga Negara yang bertanggung jawab”.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka setiap pemimpin harus berupaya meningkatkan profesionalisme dalam kinerja harus terus menerus dilakukan dengan mengembangkan kompetensi. yang meliputi pengembangan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidik yaitu:

1. kompetensi kepribadian yang ditunjukkan dengan memiliki integraitas yang kuat sebagai pemimpin.

2. kompetensi manajerial yakni mampu menyusun perencanaan untuk berbagai tingkatan perencanaan, mampu memipin, mengelola dan mengembangkan dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal.

3. kompetensi kewirausahaan yakni menciptakan inovasi yang berguna bagi pembangunan sekolah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilah sekolah.

4. kompetensi supervise diwujudkan dalam kemampuan melakukan supervise sesuai prosedur dan teknik-teknik yang tepat, serta mampu malakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan program pendidik sesuai dengan prosedur yang tepat.

5. kompetensi social ditujukan dengan sikap terampil bekerjasama denagn orang lain berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan member manfaat bagi sekolah.

 

Orang nomor satu di kabupaten ngawi menambahkan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah, bahwa kepala sekolah diberi 1 (satu) kali masa tugas selama 4 tahun. Dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali masa tugas apabila memiliki prestasi kerja minimal baik berdasarkan penilaian kineja. Hal tersebut dimaksudkan agar mutu profeionalisme dari kepala sekolah yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidikan tetap terjaga dengan baik.

pelantikan ini sebagai cambuk/motivasi para penyelenggara pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas. Karena mutu pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia suatu Negara yang berdampak terhadap kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.

Selain itu, Bupati Ngawi tidak henti-hentinya mengingatkan, jangan ada yang mengangkat GTT karena hal tersebut melanggar hukum, serta pemerataan tenaga pendidik yang tidak merata, ketidakseimbangan antara Daerah pelosok masih kekurangan guru, sedangkan di Kota banyak terdapat guru,” pelaksanaan pemerataan tenaga guru perlu dilakukan agar perkembangan pendidikan di Kabupaten Ngawi bisa merata.(sumber:humasngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top