Monthly archive

June 2011 - page 2

Dinas Pertanian Sedang Adakan Semprot Masa

di %s Berita 727 views

Magetan Kumandang. Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Jawa Timur dalam sepekan ini telah melakukan penyeprotan hama wereng padi secara masal, dari 11 ribu hektar sawah di Magetan Sedikitnya 492 hektar, 80 hektar rusak berat atau gagal panen, sedangkan sisanya rusak ringan dan rusak sedang.

Serangan hama wereng sudah terjadi sejak pertengahan bulan Juli dan mengencam hasil panen padi mendatang. Guna mengurangi serangan hama, dinas pertanian memberikan obat semprot pestisida secara gratis.Selain itu, juga meminjamkan mesin untuk penyeprotan padi secara masal.

Hama wereng yang selama ini menjadi momok petani telah menyerang bagian batang padi, Sehingga dapat menyumbat pertumbuhan padi. Sesuai data dari dinas pertanian akibat serangan hama wereng, tahun 2011 banyak mengalami gagal panen, sedikitnya mengalami penurunan hasil panen 10 sampai 15 persen dari target awal.

Dinas pertanian Kabupaten Magetan juga memperlihatkan tanaman padi yang rusak akibat serangan hama wereng. Padi yang terserang hama wereng pada umunya akar padi mulai membusuk pada akhirnya tanaman padi tidak bisa tumbuh sesuai harapan petani.
Edy Suseno Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magetan mengatakan, dalam hal ini kami tidak berhenti sampai disini saja.” Yang terpenting adalah pengendalian oleh para petani itu sendiri baik melalui pengamatan awal atau tahap-tahap pengendalian yang sesuai serangan wereng,” jelasnya.

“ Penyemprotan ini di lakukan secara masal tidak hanya di Magetan saja, namundi lakukan secara serentak di seluruh Indonesia bahkan sedunia. Kami sifatnya hanya membantu, membina, memberi obat pestisida dan alat semprot,” katanya.CNG.

Sebar dan Bagikan :

Shares

PPP Yakin Perolehan Suara Pemilu 2014 Meningkat

di %s Berita 689 views
Jakarta – Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengaku optimis perolehan suara PPP akan naik dalam Pemilu 2014 mendatang. Meskipun, hasil survei yang diterbitkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) suara partai berlambang Kabah itu menurun.
SDA yang juga menjabat Menteri Agama itu mengklaim partainya tahan banting dan telah teruji puluhan tahun. Karenanya, ia yakin PPP tak akan terpuruk, apalagi sampai tidak lolos dalam parliamentary treshold (PT) di Pemilu 2014 mendatang.
“Kita memang tidak sepenuhnya mempercayai hasil survei. Yang perlu anda ketahui PPP merupakan partai yang tahan banting. Partai ini telah lama teruji sejak Orde Baru. Kita pernah ditekan sepanjang Orde Baru. Hasilnya, PPP tetap ada,” ungkapnya di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (30/5/2011).
Ia menjelaskan saat di era Orde Baru hampir semua kader PPP ditekan, sehingga satu pun tak ada wakilnya di pemerintahan. Bahkan, pejabat di tingkat kecamatan sampai tingkat RW dan RT dikuasai partai yang berkuasa.
“Anda bisa bayangkan pada saat itu ada PNS yang masuk PPP dia bisa dipecat. Kita juga tidak punya kader yang menjadi camat, lurah, bahkan RT sekalipun. Jadi tekanan di era tersebut sangat besar, tapi PPP tetap eksis,” tambahnya.
Tak cukup sampai di situ, PPP juga mengalami tekanan saat era Orde Reformasi. Dengan kebebasan berpendapat dan berserikat setiap kelompok masyarakat bebas mendirikan partai dan organasasi.
Partai yang berdiri dari hasil fusi ini pun juga ikut mengalami perpecahan. Banyak petinggi PPP yang mendirikan partai baru, sehingga menurunkan suara perolehan partai tersebut.
“Setelah reformasi kita juga mendapat tekanan dengan berdiri partai baru yang merupakan embrio dari PPP seperti PKB, PKS, PAN dan lainnya, tapi PPP tetap ada. Karena itu, ini modal yang cukup baik, tinggal kita tata lagi manajemennya. Jadi memang perlu ketekunan dan kesabaran untuk membangun partai ini terlebih ditengah-tengah mereka yang sudah maju,” paparnya. (Today News, 1 Juni 2011)

Sebar dan Bagikan :

Shares

SDA: Ada Invisible Hand Mengatur Hasil Pemilu

di %s Berita 642 views
Jakarta – Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) angkat bicara soal terpuruknya perolehan suara PPP berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). Sejauh pengamatannya, ada tangan-tangan tidak terlihat yang menggerakkan dan menentukan setiap hasil pemilu. Persoalan ini yang sampai sekarang tidak pernah terungkap dalam suatu hasil survei dan penelitian.
“Kami menilai bukan semata-mata turunnya popularitas PPP ditengah-tengah masyarakat. Tetapi ada aspek lain yang luput dari survei dan penelitian yang dirasakan, tapi susah untuk dibuktikan. Terlalu banyak invisible hand yang ikut mengatur peroleh suara dan kursi dari partai-partai politik,” ungkapnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2011).
Belajar dari pengalaman itu, PPP tak akan mempercayai sepenuhnya hasil survei. Pria yang akrab disapa SDA ini justru ingin fokus membenahi persoalan internal yang masih membelenggu PPP. Sehingga, partai yang berdiri sejak era Orde Baru itu bisa mencapai suara yang besar dalam Pemilu 2014 mendatang.
“Oleh karena itu, PPP belajar dari Pemilu 2009 membenahi bukan saja aspek hubungan dengan masyarakat, pemilih dan konstituen, tapi juga mempelajari manajemen pelaksanaan pemilu khususnya di dalam PPP. Antara lain memiliki strategi yang jitu untuk meraih simpati rakyat, kedua memperhatikan agar suara-suara di TPS aman itu yang paling penting,” paparnya. (Today News, 1 Juni 2011)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hamzah Haz: Ketum PPP Lebih Baik Kader Sendiri

di %s Berita 645 views
Jakarta – Mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz menilai politisi senior PPP lebih layak mencalonkan diri di muktamar mendatang. Adanya kader partai sendiri dimaksudkan agar PPP ke depan lebih baik.
“Kalau ada yang dari dalam dan senior dari dalam saja yang mencalonkan, ” ujar Hamzah Haz usai menghadiri peringatan pancasila di gedung DPR, senayan, Jakarta, Rabu (1/6/2011).
Hal ini diucapkan Hamzah menangagpi keinginan Muchdi Pr menjadi calon ketua umum PPP dalam muktamr mendatang. Hamzah meminta muchdi Pr bersabar dulu untuk maju ketum PPP. Menurutnya, semua yang jadi ketum perlu proses dulu.
“Bersabar dulu aja, perlu proses ,” kata mantan wakil presiden era Presiden Megawati Soekarnoputri ini. (Today News, 1 Juni 2011)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top