Fosil Manusia Purba Ditemukan di Alas Srigati
Sejumlah penggali emas dibuat kaget (4/1)., lantaran tanpa sengaja menemukan kerangka manusia , yang diduga kuat adalah fosil manusia purba, tepatnya di tengah hutan Dusun Cung Belut, Desa Semen, Kecamatan Paron, yang masih masuk kawasan wisata spiritual alas Srigati.
Seperti yang diungkapkan Kemis dan Sipan keduanya warga Desa Semen, Kecamatan Paron, yang bertahun-tahun sebagai pemburu emas kuno ini pada Rabu pagi bergegas menggali sejumlah titik yang diperkirakan sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno.
Dengan berbekal alat penggali berupa pacul dan linggis, keduanya menuju tengah hutan yang masuk kawasan Alas Srigati. Berbekal insting atau nalurinya langsung melakukan penggalian, setelah mencapai kedalaman sekitar 1 meter kedua penggali terperanjat kaget ketika paculnya mengenai benda sejenis tulang. Ingin memastikan lebih lanjut apa yang seb! enarnya didalam galian tersebut, Kemis dan Sipan memperdalam galianya ternyata benda yang dimaksud berupa tulang kerangka manusia yang sudah membatu.
“Kami tidak berani mengangkat ke atas karena nanti tulang itu kerangka manusia jaman sekarang,” kata Sipan. Kemudian kedua penggali ini mengurungkan niatnya dengan melaporkan kejadian ke Polsek Paron pada Minggu, (8/1).
Setelah menerima laporan dari warga pihak petugas Polsek Paron dengan didampingi petugas dari RPH Babadan yang menaungi wilayah ditemukan fosil kerangka langsung menuju lokasi. Dugaan sementara hasil penyelidikan dilokasi kerangka manusia tersebut merupakan fosil manusia jaman batu atau jaman purba.
“Yang jelas kami belum bisa memastikan kerangka manusia dari jaman apa namun hanya dugaan sementara merupakan fosil manusia purba,” jelas AKP Sukisman, Kapolsek Paron. Lanjut AKP Sukisman, untuk mengetahui kepastian dengan ditemukan kerangka manusia pihaknya akan berkoordinasi secepatnya dengan Badan Arkeologi.
Keterangan yang lain dari kepala RPH Babadan, Wagino, untuk mempelajari penemuan yang baru saja dilaporkan oleh Kemis dan Mispan ini pihaknya tetap! melibatkan pihak terkait. “ Kami belum bias berkomentar lebih jauh tentang kerangka manusia itu karena keberadaan kami baru saja ditugaskan di RPH Babadan, hanya saja untuk mengamankan lokasi penemuan kami menutup petak itu,”pungkas Wagino.(Sinar Ngawi)