Author

Matuli Ul Huda - page 203

Matuli Ul Huda has 1166 articles published.

Tahun 2013, Jatim Fokus Tindak Limbah B3

di %s Berita/Informasi 797 views

Hampir dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Pemprov Jatim terus berupaya mengatasi pencemaran lingkungan. Namun dalam pelaksanaannya masih terfokus pada pencemaran air melalui kegiatan Patroli Air Terpadu Jawa Timur. Rencananya, pada 2013 Pemprov Jatim melalui Badan Lingkungan Hidup bakal menambah fokus pengawasan dan pengendalian pencemaran limbah B3 (bahan berbahaya beracun).
Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani saat ditemui, Rabu (19/12) mengatakan, pengolahan limbah B3 tidak mudah dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Sehingga banyak industri mengambil jalan pintas dengan tidak mengolah limbah B3 seperti sisa limbah batu bara dan oli bekas.
Namun, kata Imam, saat ini juga ada limbah B3 medis yang perlu mendapatkan perhatian serius. “Banyak Puskesmas dan RS yang rata-rata belum memliki incinerator (alat pembakar sampah yang dioperasikan dengan suhu tertentu, sehingga samapah terbakar habis),” katanya.
Bahkan, tak sedikit pula pengolahan incinerator tersebut tak mengantongi izin. “Izin pengoperasian incinerator ini dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan sesegera mungkin harus dimiliki,” imbaunya.
Menurut dia, izin tersebut sama dengan IPLC (izin pembuangan limbah cair) yang dikeluarkan oleh bupati atau walikota. Namun, karena limbah medis termasuk B3 (bahan berbahaya beracun) maka izin dikeluarkan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan dapat diajukan oleh Dinas Kesehatan setempat.
Incinerator didefinisikan sebagai penghancuran limbah menggunakan pembakaran nyala api dengan kondisi terkendali. Dengan menggunakan incinerator, limbah dapat diuraikan dari senyawa organik yang kompleks menjadi senyawa sederhana seperti karbon dioksida dan air.
Pada proses incinerator, limbah dimasukkan ke ruang/tungku pembakaran yang telah dipanaskan sebelumnya sampai dengan suhu minimum dengan menggunakan bahan bakar tambahan seperti gas alam atau minyak bakar. Tungku pembakaran ini umumnya terbuat dari baja yang dilapisi dengan incinerator khusus.
Ditungku pertama, limbah diberi/dibubuhi gas dan dibakar sebelum dipindahkan ke tungku kedua atau after burner ditempat mana akan diberi bahan bakar tambahan untuk menaikan suhu dan menyelesaikan proses pembakaran. Gas (hasil) pembakaran dikeluarkan melalui cerobong ke atmosfer. Suhu, waktu tinggal, dan pencampuran di tungku pembakaran dikendalikan secara cermat guna memastikan bahwa penghancurannya sempurna dan kontaminan-kontaminannya tidak terbuang melalui cerobong.
Incinerator dapat digunakan terhadap berbagai macam limbah organik, termasuk minyak, pelarut, bahan farmasi, dan pestisida. Proses ini tidak umum digunakan terhadap limbah organik seperti lumpur logam berat dan asam-asam anorganik. Incinerator juga menghasilkan penghancuran berbagai senyawa organik secara sempurna. Kelemahannya adalah kebutuhan akan operator yang terlatih dan potensi emisi ke atmosfer, apabila perencanaannya tidak sesuai dengan kebutuhan operasionalnya. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jatim Kembali Jadi Juara 1 OBIT Tingkat Nasional

di %s Berita/Informasi 800 views

Provinsi Jawa Timur untuk kedua kalinya mendapatkan juara 1 tingkat nasional program One Billion Indonesian Trees (OBIT). Sebelumnya, pada tahun 2010 Jatim juga telah mendapatkan penghargaan yang sama dengan prestasinya melakukan penghijauan dengan penanaman kembali.

Kepala Dinas Kehutanan Jatim Gatot Soebektiono, Selasa (18/12) mengatakan, keberhasilan Jatim meraih program itu juga berkat motivasi Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo, berhasil menggerakkan seluruh lapisan masyarakat Jatim untuk melakukan kegiatan penanaman secara serentak dan terus menerus dengan kesadaran yang tinggi akan pentingnya menanam pohon di sekitar rumah atau lingkungannya.

Untuk diketahui, luas kawasan hutan di Jatim sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 395/Menhut-VII/2011, seluas 1.363.719,00 atau seluas 28 % dari luas daratan, hal ini masih dibawah kriteria hutan ideal seperti yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 yaitu luas kawasan hutan yang ideal adalah seluas 30 % apabila dibandingkan dengan luas daratan.

Dari jumlah luas hutan tersebut, terbagi dalam kawasan Hutan Produksi 815.062,02 hektare, Hutan Lindung 315.505,30 hektare, dan Hutan Konservasi 233.828,50 hektare. Karena luas kawasan hutan yang ada di Jatim masih dibawah standar ideal yang dipersyaratkan, maka upaya pelestarian harus tetap digalakkan disamping upaya rehabilitasi terhadap kawasan yang telah kritis atau tanah-tanah kosong.

Hutan merupakan sumber kekayaan alam yang mempunyai manfaat yang besar bagi kehidupan manusia baik manfaat ekologi, sosial, budaya maupun ekonomi, oleh karena itu kelestariannya harus dirawat dan dijaga. “Fungsi pokok dari hutan adalah fungsi lindung, fungsi produksi dan fungsi konservasi,” katanya.

Tahun ini, tema peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) adalah “Hutan Kota Mendorong Terwujudnya Indonesia Hijau” dengan maksud bahwa Indonesia konsisten melaksanakan pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumberdaya hutan sebagai salah satu inti penggerak perekonomian, penyediaan lapangan kerja bagi rakyat, pengentasan kemiskinan dan ramah lingkungan, sekaligus untuk memenuhi komitmen Presiden SBY terkait dengan upaya bangsa Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dalam rangka penanggulangan dampak buruk akibat perubahan iklim.

Momentum HMPI ini diharapkan mampu menggalang dan membangkitkan semangat, motivasi dan budaya masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon lebih giat dan lebih banyak lagi demi kepentingan generasi penerus bangsa di masa mendatang.

Kesadaran masyarakat Jawa Timur dalam menanam pohon sangat tinggi dan telah membudaya di Jatim, serta dapat digunakan sebagai alat pemersatu sehingga dapat dijadikan slogan “Tiada Hari Tanpa Menanam Pohon”.

Terbentuknya kondisi masyarakat seperti ini tidak dapat dipisahkan dengan peran serta seluruh aparat yang terkait di seluruh Jatim. Dengan budaya menanam ini mengajak kita semua agar dapat melestarikan budaya menanam demi terwujudnya Jawa Timur Ijo Royo-Royo.

Dukungan dari Gubernur, Bupati/Walikota beserta DPRD untuk mengerahkan potensi BUMN/BUMD/BUMS, Perguruan Tinggi, Sekolah, Pramuka, LSM dan organisasi-organisasi wanita seperti Dharma Wanita, PKK dan lainnya, sangat berperan dalam mendukung keberhasilan gerakan penanaman pohon di Jawa Timur. Sehingga pantaslah Jawa Timur meraih gelar Juara 1 kembali OBIT 2012. (kominfojatim)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2013

di %s Berita/Informasi/Pengumuman 832 views

Sebagaimana Tahun-tahun sebelumnya bahwa untuk mengatur pelaksanaan hari-hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2013, pada tanggal 19 Juli 2012 telah ditetapkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 5 Tahun 2012, Nomor SKB.06/MEN/VII/2012, dan Nomor 02 Tahun 2012, tentang Hari Libur Nasional dan Cuti bersama Tahun 2013.(ngawikab.go.id)

Download :

Surat Edaran Menpan Nomor 26 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2013

Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 5 Tahun 2012, Nomor SKB.06/MEN/VII/2012, dan Nomor 02 Tahun 2012, tentang Hari Libur Nasional dan Cuti bersama Tahun 2013.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Prevathon Village Roadshow Ke Lima Di Ngawi

di %s Berita/Informasi 3,081 views

PT Dupont Agricultural Products Indonesia (DAPI), salah satu produsen bahan perlindungan tanaman yang berkantor pusat di Wilmington, Amerika Serikat, dengan produk insektisida Prevathon 50 SC merayakan ulang tahun ke lima sejak peluncuran pertamanya di lapangan Desa Watualang, Kecamatan Ngawi Kota, Sabtu (15/12).

Pada perayaan kali ini bertemakan Prevathon Village Roadshow langsung dihadiri Bupati Ngawi, Ir.Budi Sulistyono, dan jajaranya dengan ditandai penyerahan pohon sukun secara simbolis dari PT Dupont yang diwakili Ir.Sarana Suwito selaku Regional Sales Manajer Indonesia Timur.

Pada kesempatan tersebut juga diramaikan kegiatan konvoi melibatkan 20 komunitas Jeep, 50 komunitas Trail, 50 sepeda ontel dan 37 hand tractor yang dihias mengelilingi kota Ngawi berakhir finish dilapangan Desa Watualang.

Menurut Ir.Sarana Suwito, Prevathon 50 SC merupakan insektisida golongan baru yang memiliki kandungan kimia relatif aman terhadap manusia, mamalia, ikan, dan serangga berguna seperti lebah penyerbuk. Dijelaskan, insektisida ini khusus untuk hama tanaman padi serta kacang-kacangan jenis pengorok daun (Liriomyza huidobrensis), dan penggerek polong (Maruca testulalis).

Selain itu juga untuk hama tanaman cabai jenis ulat grayak (Spodoptera litura). Selain itu Prevathon 50 SC insektisida pertama yang terdaftar di Indonesia yang mengandung bahan aktif klorantraniliprol. “Bahan ini termasuk golongan insektisida label hijau artinya ramah terhadap lingkungan,” terang Ir.Sarana Suwito.

Dengan demikian pemakaian Prevathon 50 SC para petani dapat menikmati hasil maksimal. Dimana dalam satu hektar lahan padi cukup menggunakan dua botol Prevathon 50 SC dengan cara disemprotkan.

Pada acara ini urai Ir.Sarana Suwito, merupakan bagian dari tournya selama 5 hari ada di 6 kota dan 7 titik kegiatan. Diantaranya kota yang dikunjungi pada Prevathon Village Roadshow yakni Purwodadi, Indramayu, Belitang, Pasaman Timur, Serdang Bedagai dan Langkat.

Ulang tahun ke lima produk Prevathon 50 SC di lapangan Desa Watualang tersebut juga ada beberapa kegiatan seperti lomba yel-yel dan Klopencapir dari kelompok tani, dan penyerahan hand tractor terhadap masing-masing pemenang. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top