Pemkab Ngawi Gelar Wayang Kulit di TMII, Peringati Malam 1 Suro
Pagelaran Wayang Kulit semalan suntuk kembali digelar Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk menyambut datangnya tahun baru 1 Muharram atau 1 Suro dalam kalender Jawa di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (31/8) malam dengan mengangkat lakon Sadewo Waris oleh dalang Ki Seno Nugroho
Agenda tahunan ini dihadiri, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Timur Dwi Suyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto, Bupati Ngawi Budi Sulistyono beserta Istri, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar beserta istri, Sekda Mokh Sodiq Triwidiyanto beserta istri, Ketua Paguyuban Ikatan Masyarakat Ngawi di Jakarta, Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Ngawi.
Acara yang berlangsung meriah ini, juga diramaikan dengan perform Dalang Cilik dan Kirun Cs. Nampak antusiasme penoton begitu melihat penampilan keduanya, apalagi masyarakat ibukota yang mungkin jarang menyaksikan tontonan seperti ini, gelak tawa terdengar riuh begitu ada adegan lucu dari penampil ini.
Disela acara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengungkapkan bahwa setiap 1 sura Kabupaten Ngawi selalu diberi kesempatan menggelar Wayang Kulit di TMII. “Makanya kita juga bekerjasama dengan dalang kondang, yang banyak penggemarnya. Alhamdullilah, antusiasme penonton luar biasa, dan ini rekor betul untuk ajungan Jawa Timur,” katanya.
Bupati juga mengatakan begitu banyaknya masyarakat yang datang ke acara ini membuktikan bahwa mereka ini ingin bernostalgia dan peduli akan seni budaya Jawa, khususnya Wayang Kulit, “Mereka ingin berkumpul bersama kita semua, dan saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Ngawi terutama yang ada di Jakarta,” ujarnya.
Budi Sulistyono juga menyampaikan bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Ngawi terus giat mengembangkan sektor wisata, baik alam, budaya maupun sejarah. Sehingga bisa memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. Menurutnya, acara yang digelar setiap tahun ini sebagai upaya pelestarian budaya ditengah arus globalisasi yang terus menggerus setiap lini kehidupan, “Kita memberikan contoh melestarikan seni budaya, terutama bagi generasi muda. Makanya, kita hadirkan dalang serta seniman cilik dalam pembukaan acara ini,” katanya.
Bupati berharap event seperti ini bisa dilakukan rutin baik di TMII ataupun kegiatan lain sebagai bentuk melestarikan seni budaya, “Juga sebagai upaya menjaga budaya asli Indonesia, agar tidak hilang digerus modernisasi,” pungkasnya. (dn/kominfo)