
Bahas ‘Cyber Crime’, Negara se-Asia Pasifik Akan Kumpul di Bali
JAKARTA – Indonesia dan dunia kini sedang mengalami masalah keamanan internet atau kejahatan di dunia maya (cyber crime). Untuk menanggulangi masalah tersebut, pemerintah akan menyelenggarakan konferensi se-Asia Pasifik yang akan dilakukan di Bali pada akhir Maret ini.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Gatot S Dewa Broto menjelaskan pertemuan para Menteri Komunikasi di negara-negara kawasan Asia Pasifik ini sebagai antisipasi kejahatan dunia maya yang semakin meningkat.
Selain itu pertemuan ini diharapkan ada kelanjutan berupa berbagi informasi tentang teknik pengamanan kejahatan dunia maya di masing-masing negara.
“Penanganan kejahatan cyber di masing-masing negara tentu berbeda. Dengan pertemuan Menteri Komunikasi atau wakilnya dari negara-negara se-Asia Pasifik ini, kami akan tahu peta kejahatan di masing-masing negara, sekaligus penanganannya,” kata Gatot selepas konferensi pers Asia Pacific Computer Emergency Response Team Annual General Meeting 2012 di Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Namun Gatot mengaku dari hasil pertemuan yang akan dilakukan di Bali pada 25-28 Maret 2012 ini, pemerintah belum akan membuat peraturan mengenai kejahatan cyber.
Selama ini, kejahatan cyber akan langsung ditindak melalui Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah ajang Asia Pacific Computer Emergency Response Team Annual General Meeting 2012 (APCERT AGM) tersebut adalah Indonesia dianggap sebagai negara yang perkembangan internetnya masih dalam fase awal, tapi sudah memiliki potensi besar yang belum digali.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh 22 negara di Asia Pasifik dan akan menghadirkan panel diskusi dari praktisi di Finlandia, Australia, Republik Korea, China, dan Jepang.
Selain itu, acara ini kemudian dilanjutkan dengan simposium Technical Colloquium Forum for Incident Response and Security Teams 2012 (TC-FIRST) pada tanggal 29-31 Maret 2012 yang juga akan berlangsung di Bali. (kompas.com)
Digital Forensik Bantu Pembuktian Cyber Crime
YOGYAKARTA — Digital forensik dapat membantu pembuktian kasus cyber crime atau kejahatan di dunia maya, kata pakar hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Aroma Elmina Martha. “Cyber Crime atau Computer Crime adalah salah satu bentuk tindak pidana baru yang memerlukan pembuktian mengenai benar atau tidaknya seseorang diduga melakukan perbuatan pidana,” katanya di Auditorium Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, kemarin.
Pada diskusi panel digital forensik, ia mengatakan, salah satu pembuktian yang mulai berkembang dalam tindak pidana cyber itu adalah penggunaan digital forensik sebagai alat bukti dalam hukum acara pidana Indonesia. “Kejahatan itu tidak langsung berhubungan dengan kerugian berupa fisik, tetapi kerugian data informasi dan kerugian materi yang tidak sedikit.”
Ia mengatakan, salah satu kasus yang baru-baru ini hangat diperbincangkan di berbagai media adalah kasus sedot pulsa SMS premium. Sampai saat ini, menurut dia, Polri masih melakukan pengusutan lebih lanjut dan mengembangkan kasus itu kepada tersangka lain yang diduga dari pihak content provider maupun operator. “Kerugian baru dapat diketahui setelah back up data yang ada di hardisk ditelusuri melalui analisis digital forensik,” katanya. (republika)
1.5 MILYAR UNTUK PLANG LOR
Untuk menunjukkan kecintaan dan dedikasi pemerintah daerah terhadap para masyarakat desa dan lingkungan daerah kabupaten ngawi. Bupati Ngawi mempunyai program yang sangat baik untuk menjadikan kabupaten ini menjadi kabupaten yang maju dan mandiri dengan program sambang desa tau desa terpadu,oleh karena itu program ini terus digalakkan agar bisa tercapai 100% tapi program ini juga tidak bisa bigitu saja dapat terlaksana apabila desa tersebut tidak bisa melunasi PBB tahunan. Seperti kemarin sabtu 17 maret 2012 jam 22.30 di Desa Pelang Lor Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, menunjukkannya bahwa mereka mampu untuk memenuhi persyaratan sebagai Desa terpadu yang patut dikunjungi Bapak Ir.H. Budi Sulistyono beserta para MUSPIDA Kabupaten Ngawi dan berhak mendapatkan kucuran dana yang besar untuk menjadikan Desa mereka menjadi leih baik dan lebih nyaman, karena masyarakatnya mampu untuk melunasi PBB yang menjadi persyaratan utama untuk menjadi desa binaan atau desa terpadu.
Dalam kunjungannya Bapak Ir. H. Budi Sulistyono juga memberikan beberapa penghargaaan kepada para ibu – ibu yang telah memenangkan lomba anyaman dari bahan dasar plastik dan juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa bola volli , alat olah raga, pafing jalan, tempat ibadah dan dana sebesar 1,5 milyar kepada para pemuda, guru dan Kepala Desa. Semuanya itu diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk memajukan dan mensejahterakan kehidupan masyarakat desa agar menjadi desa yang maju dan berkembang serata menjadikan masyarakat desa yang sejahtera.
Dan tidak itu pula Bapak Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Ngawi juga menyampaikan aspirasinya di sela – sela pagelaran wayang kulit kepada para masyarakat yang datang menyaksikan kehadiran beliau dalam acara Sambang Desa. Bupati Ir. H. Budi Sulistyono mengatakan keinginannya untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat desa dengan memberikan batuan ternak kambing tiap kepala keluarga agar kedepannya bisa menjadi sumber ekonomi yang bisa diandalkan serta Bupati juga menginginkan perbaikan pada tempat – tempat yang akan menjadi unggulan di Kabupaten Ngawi kedepannya seperti rest area yang terdapat di monument soeryo dan tempat – tempat lain yang berpotensi untuk memajukan ekonomi Kabupaten Ngawi agar bisa menjadi sebuah Kabupaten yang maju dan terpandang oleh Kabupaten lainnya. (humasngawi)