Wabup buka Competition Aerobic Gymnastic
Ngawi – Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar secara resmi membuka Competition Aerobic Gymnastic se-eks Karisidenan Madiun bertempat di Gedung Eko Kapti, Minggu (03/04).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani) bekerjasama dengan Komite Olahraga Indonesia (Koni) Kabupaten Ngawi dalam rangka peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April yang akan datang.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Ony Anwar memberikan ucapan terima kasih serta apresiasi luar biasa kepada rekan-rekan Persani yang telah memberikan ruang bagi generasi muda Ngawi dalam berekspresi khususnya bidang senam gymnastic.
“Saya sangat mengapresiasi sekali seluruh panitia yang sudah terlibat dalam kegiatan ini. Kegiatan ini menurut saya sangat positif, saya harapkan kegiatan seperti ini jangan putus sampai disini saja, namum kedepan masih bisa terus berkelanjutan.
Wabup menambahkan bahwa event bermaksud memaksimalkan pembinaan olahraga prestasi Kabupaten Ngawi. Sebagaimana kita ketahui bersama terkadang sangat sulit mencari bibit-bibit unggul untuk kita proyeksikan menjadi atlit yang nantinya membela Ngawi di berbagai event kegiatan olahraga”.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua Koni Ngawi Sony Suprasono kepada Persani Ngawi yang telah bersusah payah menyelenggarakan kompetisi pada pagi hari ini. ” persiapan mulai bulan januari dengan memberikan motivasi kepada anak-anak, guru olahraga agar mau mencintai olahraga ini”.
Perlu diketahui semua bahwa senam gymnastik ini merupakan salah satu cabang olahraga yang selalu dilombakan dalam event-event besar olahraga seperti Poprov, Pon dan Sea Games.
Sementara dina salah satu peserta mengaku senang dengan adanya event tersebut. Sebagai penyuka senam ia menjelaskan acara seperti ini sangat minim digelar di Kabupaten Ngawi.
Kompetisi yang baru pertama kalinya diselenggarakan ini mengambil dewan juri dari luar ngawi yang akan menilai dari tiga segi yaitu koreografi, artistik dan gerakan. Sementara untuk juara diambil 10 besar yang mana juara satu sampai empat piala dan uang pembinaannya dapat diambil waktu perayaan hari kartini.
Jembatan Ngancar Membuka Akses Ekonomi Masyarakat di Utara Sungai
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Untuk membuka akses jalan yang selama ini kurang optimal agar mampu meningkatkan aksesibilitas yang menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Ngawi membangun Jembatan Ngancar yang menghubungkan jalan di Kecamatan Pitu dengan Kecamatan Paron.
Jembatan Ngancar ini merupakan salah satu wujud nyata keberhasilan pembangunan di Kabupaten Ngawi di masa kepimpinan Budi Sulistyono yang dilaksanakan secara terencana, terarah, terprogram dan terukur. Artinya, setiap program yang dilaksanakan ada tolok ukur yang bisa dijadikan indikator untuk menilai apakah suatu program bisa dikatakan berhasil atau tidak. Pembangunan infrastruktur khususnya jembatan merupakan keinginan masyarakat dan pemerintah daerah. Dalam hal ini, pembangunan Jembatan Ngancar ini telah mengeluarkan biaya yang cukup besar, yaitu mencapai 30 milyar rupiah.
Jembatan Ngancar ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemimpin kepada masyarakat dalam masa kepemimpinan Kanang – Ony Periode Tahun 2010 – 2015 di Kabupaten Ngawi. Dengan adanya jembatan Ngancar ini dapat menjadi penyemangat masyarakat Pitu dan sekitarnya agar bisa bekerja lebih giat lagi dalam mewujudkan perekonomian Kabupaten Ngawi yang lebih maju. Jembatan Ngancar ini pun sangat dimanfaatkan manfaatnya oleh masyarakat. selain mempermudah akses dan menghemat waktu dan biaya juga dengan adanya jembatan ini masyarakat bisa melihat potensi lain.
Pembangunan jembatan Ngancar ini sudah lama diidam-idamkan oleh warga dua desa, dua kecamatan itu. Karena selama ini warga Ngancar hendak ke Ngale maupun ke Kota harus memutar sejauh lebih 15 kilometer atau yang lebih dekat menyeberang sungai Bengawan Solo dengan perahu.
Selama ini Kawasan Ngancar ini merupakan daerah dengan kondisi perputaran ekonomi yang sangat lambat, padahal dari potensi perputaran ekonomi di wilayah tersebut cukup tinggi, mulai dari hasil pertanian hingga perindustrian. Sekarang Jembatan Ngancar Pitu telah berdiri kokoh, arus lalu lintas sudah mulai padat dan masyarakat sekitar maupun luar bisa merasakan adanya jembatan ini. Kedepan dengan kehadiran jembatan ini diharapkan mampu membuka akses ekonomi bagi masyarakat di utara sungai, memberi dampak dalam laju pertumbuhan ekonomi, dan membuka kawasan industri.
BUPATI MERESMIAN UPK KECAMATAN PADAS
Ngawi – Keinginan kuat masyarakat Padas untuk memiliki gedung UPK eks PNPM patut diacungi jempol, secara bertahap dari mulai pembelian tanah dan ditahun 2016 ini telah berdiri kokoh pembangunan gedung UPK eks PNPM Kecamatan Padas. Rabu, 30 Maret 2016 telah diadakan peresmian Gedung UPK eks PNPM Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Ngawi, Kepala BPMPEMDES, Muspika Kecamatan Padas, Kepala Desa se-Kecamatan Padas serta seluruh pelaku PNPM baik di tingkat kecamatan maupun desa. Dalam acara ini telah ditandatangai prasasti oleh Budi Sulistyono selaku Bupati Ngawi . Selain itu juga ada penyerahan penyaluran dana sosial secara simbolis oleh Budi Sulistyono.
Ketua UPK Kecamatan Padas melaporkan bahwa pembangunan gedung UPK bersumber dari surplus kegiatan ekonomi yaitu simpan pinjam khusus kelompok perempuan dan usaha ekonomi produktif. Pembangunan gedung UPK dengan biaya sekitar Rp 600.000.000 itu dilaksanakan secara swakelola. Gedung tersebut dibangun diatas tanah seluas 300 m2 yang dibeli dari tanah milik warga masyarakat.
Pelaksanan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Padas dalam pengembangan bidang simpan pinjam sangat berjalan bagus. Dari total pinjaman Rp. 4 milyar yang di pinjam 0,02 persen yang menunggak. Selain itu, hasil yang dicapai dari kegiatan PNPM ini sangat dirasakan besar manfaatnya bagi masyarakat, antara lain peningkatan kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi dan sarana prasarana, pendidikan, kesehatan dan peningkatan kualitas hidup lainnya.
Dalam sambutan Bupati mengungkapkan, PNPM sudah banyak berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kepada para pengelola, ia berharap agar eks PNPM hendaknya senantiasa dilaksanakan sesuai aturan, tepat sasaran dan jauh dari penyimpangan.
Program PNPM merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan pembangunan desa. Sehingga melalui program ini, diharapkan akan mampu memacu pertumbuhan ekonomi, mendorong kemajuan di berbagai bidang kehidupan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kedepan Budi Sulistyono mengajak kepada eks PNPM, bagaiman UPK ini bisa membidangi di bidang pertanian. Masyarakat desa kita paling banyak di duduki dengan profesi petani, bidang pertanian merupakan letak strategis yang harus di sentuh untuk menyejahterahkan petani kita. Petani kita akhir – akhir ini lagi gelisah dengan harga gabah yang di dibawah HPP dari bulog. PNPM mempunyai manajemen yang teratur dan sangat bagus, mempunyai SDM yang bagus, bagaimana upk bisa mengelola bidang pertanian dengan membeli gabah para petani.