Bincang Stranas PK Pencegahan Korupsi di BUMN dan BUMD
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono didampingi Sekretaris Daerah Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto mengikuti bincang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (StranasPK) membahas pencegahan korupsi di lingkungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan memperkuat fungsi dan pengawasan secara virtual di Command Center Sekretariat Daerah Ngawi Kamis (08/09/22).
Dikatakan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, pendirian BUMN dan BUMD salah satunya bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara atau daerah serta untuk meningkatkan penerimaan negara terutama dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga pengurus dari perusahaan tersebut memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga keberlangsungan perusahaan.
“Pendirian perusahaan memiliki tujuan untuk mendorong perekenomian serta meningkatkan PAD, oleh karena itu tanggung jawab yang besar dimiliki oleh pengurus guna berjalannya perusahaan,” katanya.
Alexander Marwata menambahkan, dari hasil pemetaan yang dilakukan KPK masih ditemukan berbagai persoalan yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan dari BUMN dan BUMD. Beberapa diantaranya adalah jumlah kewajiban lebih tinggi dari jumlah kekayaan yang dimiliki serta jumlah dewan pengawas atau komisaris yang jumlahnya jauh lebih banyak dari jumlah direksi.
“Masih terdapat persoalan yang ditemukan dan mempengaruhi kesehatan perusahaan BUMD,” tambahnya.
Disebutkan Alexander, berdasarkan data yang dimiliki KPK pada periode 2004 sampai Maret 2021 dari sejumlah kasus yang ditangani, tercatat 8,2% berasal dari kalangan BUMD dimana hal tersebut tercermin dari kondisi kesehatan BUMD yang selaras dengan perkara yang ditangani KPK yang melibatkan jajaran dari BUMD.
Sehingga ungkapnya, kepala daerah diharapkan dapat memetakan kondisi dari masing masing BUMD dan dapat meningkatkan fungsi serta pengawasan terutama dalam melakukan pemilihan tenaga yang kompeten untuk mengelola BUMD sebagai salah satu bentuk tindakan pencegahan korupsi.
Diskominfo Ngawi Gelar Bimtek Master Plan Smart City Kabupaten Ngawi Quick Win Program Unggulan Ngawi
Kabupaten Ngawi masuk dalam Gerakan Menuju Smart City (GMSC) yang diinisiasi oleh Kemenkominfo sebagai upaya perwujudan Smart City di seluruh wilayah di Indonesia, sejak 2017 lalu yang di mulai 25 Kabupaten lainnya, dan saat ini Kabupaten Ngawi masuk diantara 198 kabupaten kota yang mendapatkan bimbingan langsung dari Kemenkominfo.
Bentuk dukungan program nasional ini, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten gelar Bimtek Penyusunan Master Plan Kota Cerdas (Smart City) Quick Win Program Unggulan Kabupaten Ngawi ini dilaksanakan empat tahap, sejak awal tahun 2022 lalu yang diikuti seluruh OPD lingkup Pemkab Ngawi, dan Rabu (07/09/22), di tahap keempat kegiatan ini dilakukan penandatanganan komitmen bersama menuju Smart City oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko bersama sejumlah OPD terkait.
Mewujudkan Smart City, diutarakan Bupati Ngawi, Ony Anwar sebagai komitmen bersama memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, “Kita pastikan Smart City ini, benar – benar membantu efektivitas dalam bekerja. Dan hal ini harus dilandasi dari keinginan kita untuk menghadirkan pelayanan kepada masyarakat itu dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Disamping menjadi menjadi solusi dari permasalahan yang ada di Kabupaten Ngawi lanjut Bupati Ngawi. Ony Anwar juga menambahkan 70 persen masyarakat Kabupaten Ngawi bermata pencaharian sebagai petani, hal inilah diharapkan menjadi fokus dalam master plan Smart City city, ” Dengan fokus itu sudah menjawab 70 persen dari permasalahan warga masyarakat Ngawi”, katanya
Turut hadir narasumber dari Pelaksana Ahli Utama Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber, Organisasi Riset dan Informatikan Badan Riset dan Inovasi Nasional Andrari Grahitandaru serta tim pelaksana Smart City dari jajaran OPD lingkup Pemkab Ngawi.
Keduk Beji, Desa Tawun, Tradisi dan Pelestarian Budaya
Sudah menjadi agenda rutin tahunan, tradisi Keduk Beji kembali dilakukan di lakukan masyarakat desa Tawun Kecamatan Kasreman., Selasa (06/09/22) di Wisata Pemandian Tawun, Kasreman.
Hadir dikegiatan ini, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, GKR. Koes Moertiyah Wandasari dari Keraton Surakarta, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ngawi, Raden Rudi Sulisdiana, Forkopimcam Kasreman, dan. perangkat Desa Tawun.
Wabup Ngawi dalam sambutannya mengatakan Keduk Beji merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal, yang terus dilakukan warga Tawun, untuk menjaga sumber mata air yang ada di Sendang Tawun.
Lebih lanjut, Dwi Rianto Jatmiko mengutarakan hal ini tidak lepas dari cerita rakyat tentang hilangnya Raden Ludrojoyo, mengorbankan diri dengan bertapa memohon kepada yang maha kuasa menghidupkan mata air didesa ini.
Selain itu, dikatakan Wabup Ngawi, saat ini kegiatan sosial budaya bisa dilakukan lagi, setelah dua tahun lamanya terhenti akibat pandemi Covid-19, “Dan, diawal tahun 2022 ini, sudah mulai dilakukan kembali,” ujarnya.
Dengan situasi ini, Antok sapaan akrabnya berharap mampu berdampak pada pemulihan ekonomi kerakyatan.
Tradisi Keduk Beji sendiri, adalah pembersihan Sendang (mata air) Tawun dalam serangkaian prosesi adat yang dilakukan sesepuh atau juru kunci warga setempat berupa “nyilem” kedalam mata air dengan membawa sesaji kemudian disela acara ini juga ada hiburan kesenian tradisional.