Category archive

Seni Budaya - page 2

Seputar perkembangan seni dan budaya, tokoh-tokoh, giat dan peristiwa seni dan budaya di Kabupaten Ngawi

Launching Mini Album “Merayakan Sepi”, Karya Musisi Lokal Ngawi

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Seni Budaya 1,775 views

Dukung musisi asli Ngawi di kanca permusikan, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono hadiri  launching mini album “Merayakan Sunyi” Di Glorry Caffenery Jalan Trunojoyo, Ngawi. Jumat (24/02/23).

Mini album “Merayakan Sepi”  besutan musisi asli Ngawi, yang mampu menarik perhatian Bupati Ngawi Ony Anwar, pasalnya bisa menjadi pemantik semangat musisi muda Ngawi lainnya untuk terus berkarya, “Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya ini, semoga ini menjadi pemacu semangat generasi muda untuk tidak takut berkarya,” ujarnya.

Menurut Bupati Ngawi dengan acara ini, menjadi jawaban kekhawatiran sepi pengunjung saat event musik  yang pernah digelar sebelumnya, “Waktu lalu kita mengadakan festival band sepi peminat, ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi saya. Alhamdullilah, dengan suksesnya acara  ini cukup memberikan rasa lega bagi saya ternyata masih banyak anak muda yang suka dan pintar bermusik,” imbuhnya.

Dikesempatan ini, Bupati Ngawi ungkapkan akan gelar acara untuk mewadahi bakat bermusik anak muda di Ngawi dalam kemasan festival musik dengan sound berskala nasional, “Insyaallah, nanti di Kepatihan akan diselenggarkan acara bermusik serupa seperti ini dengan dilengkapi sound berkala nasional,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Ony  turut  menyumbangkan sebuah lagu dan memainkan drum mengiringi musisi lokal Ngawi.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Apresiasi Kirab Budaya Nusantara Dalam Peringatan 1 Abad PSHT

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Seni Budaya 2,609 views

Kabupaten Ngawi ambil bagian dalam peringatan 1 Abad Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam Kirab Budaya Nusantara Dari Sabang sampai Merauke membawa panji dan miniatur monumen Teratai emas, Rabu (13/07/22) secara estafet yang dimulai dari wilayah perbatasan Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro di Desa Banyu Urip Kecamatan Ngawi.

Panji dan miniatur monumen Teratai emas dibawa oleh Tim diantaranya Tim Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sementara untuk rute kali ini dibawa Tim Bima.

Rombongan Kirab Nusantara diterima Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko sekaligus Ketua Cabang PSHT Kabupaten Ngawi, di titik masuk Alun – Alun Merdeka lalu dibawa ke Pendopo Wedya Graha.

Kemudian dilanjutkan penyerahan tanah dan air dari Kabupaten Ngawi yang nantinya akan dijadikan satu dengan wilayah lainnya di Indonesia untuk membangun Pendepokan Agung di Madiun.

Ketua PSHT Cabang Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menyampaikan rombongan kirab yang sampai di Kabupaten Ngawi disambut kesenian dan budaya yang merupakan bagian dari pelestarian selaras dengan tema yang diusung “Menjaga Konsistensi Jati Diri Setia Hati Terate dalam Memperkokoh Nilai – Nilai Kabangsaan dan Nasionalisme sebagai pelopor ajaran budi luhur,” ungkapnya.

Sementara Bupati Ngawi mengatakan PSHT merupakan perguruan pencak silat mayoritas di Kabupaten Ngawi yang memiliki peran besar dalam menjaga kondusifitas wilayah, “PSHT bisa mengayomi, memberikan perlindungan dan bersinergi dengan perguruan lain, sehingga seluruh perguruan pencak silat bisa guyub rukun berdampingan satu sama lain,” tuturnya.

Pada peringatan 1 abad PSHT yang jatuh pada 2 September mendatang Bupati Ngawi memberikan apresiasinya untuk gelaran Kirab Budaya, yang menunjukkan bahwa kesenian dan kebudayaan mampu mempersatukan kita semua, “Dengan kesenian kebudayaan bisa menghaluskan budi pekerti sehingga kita semua guyub rukun senantiasa mengedepankan kemanusiaan etika-etika dan budi peketi yang baik,” ujarnya.

Turut hadi dalam Kirab Budaya Nusantara ini, Ketua Umum PSHT Raden Murjoko Hadi Wiyono, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi, Sejumlah Pimpinan OPD, Permadani dan seluruh warga di 19 Ranting PSHT Ngawi yang menjadi pagar betis di sepanjang rute kirab.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rangkaian Hari Jadi Ngawi Ke 664 :
Kirab Pusaka, Lestarikan Budaya dan Tradisi

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Seni Budaya 3,566 views

Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Ngawi ke-664, usai dijamas kemarin kemudian dileremkan di Kantor Desa Ngawi Purba, pagi ini Rabu (06/07/22), keempat piandel milik Pemerintah Kabupaten Ngawi diboyong kembali ke gedong pusaka Pendopo Wedya Graha, prosesi ini disebut Kirab Pusaka.

Dari Kantor Desa Ngawi Purba keempat pusaka, Tombak Kyai Singkir, Songsong Agung Tunggul Warono, Tombak Kyai Songgo Langit dan Songsong Agung Tunggul Wulung ini diarak menggunakan jeep dan Kosti sampai ke perempatan Kartonyono untuk prosesi serah terima (lung tinampen) dari parogo kepada Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko yang kemudian dilanjutkan kirab menunju Pendopo Wedya Graha diikuti Forkompinda Ngawi, pimpinan OPD, Camat se Kab. Ngawi, dan atlit peraih medali dalam kejuaraan Porprov VII Jatim 2022 dan disaksikan masyarakat Ngawi disepanjang jalan rute Kirab Pusaka ini.

Menurut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kirab Pusaka ini dimaknai sebagai wujud penghormatan bagi pejuang terdahulu yang bergerilya dengan berjalan kaki ratusan kilo, “Kita hanya berjalan kurang lebih 1 kilo meter ini simbolis, bagaimana kita menghormati pejuang kita yang sudah sangat luar biasa, tidak hanya mengorbankan materi tapi nyawa. Semangat itulah yang menjadi semangat untuk mempertahankan kemerdekaan dengan guyub rukun bersama masyarakat untuk membangun peradaban yang jauh lebih baik,” ujar Bupati Ngawi usai Kirab Pusaka.

Tidak hanya itu, Ony Anwar juga menjelaskan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan untuk melestarikan budaya dan tradisi, “Esensinya adalah kita nguri – uri budaya, yang Insyaallah, akan dilaksanakan dalam serangkaian Hari Jadi,” imbuhnya.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jamasan Pusaka, Jelang Hari Jadi Ngawi ke 664, Tradisi Yang Akan Terus Dijaga

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Seni Budaya 5,662 views

Jamasan pusaka telah menjadi tradisi dalam peringatan Hari Jadi Ngawi tiap tahunnya, kali ini digelar di Pendopo Wedya Graha, Minggu (05/07/22).

Dalam prosesi jamasan ini, ada dua pusaka berupa tombak yang diberi nama Tombak Kyai Singkir dan Kyai Songgo Langit,  dan yang kedua berupa payung bernama  Songsong Tunggul Wulung dan Songsong Tunggul Warono, menggunakan air khusus yang disiapkan sesepuh di Kabupaten Ngawi.

Prosesi ini diawali dengan pengambilan pusaka Kyai Singkir dan Songsong Tunggul Wulung, Kyai Songgo Langit serta Songsong Tunggul Warono oleh Parogo, kemudian diserahkan kepada Pangasto Pusoko. Saat prosesi pencucian (jamas,red) diiringi rerepan gending Jamasan Pusoko, lalu selanjutnya akan dibawa ke Kantor Desa Ngawi Purba untuk  disemayamkan atau dileremkan selama satu malam.

Acara yang berlangsung khidmat ini, dihadiri Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto, Kajari Ngawi, Budi Raharjo serta pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi.

Usai acara Bupati Ngawi mengatakan jamasan pusaka ini kegiatan rutin setiap tahunnya, “Dimana kegiatan ini mengawali serangkaian hari Jadi Kabupaten Ngawi yang kemarin juga telah dilakukan ziarah ke makam para leluhur, dan hari ini kita menjamas seluruh piandel agung (pusaka) yang selanjutnya nanti akan dibawa ke Pendopo Kantor Desa Ngawi Purba untuk disemayamkan semalam sebelum dilakukan kirab menuju Pendopo Wedya Graha besok pagi,” terangnya.

Jamasan pusaka ini, menurut Ony Anwar dimaknai sebagai refleksi budaya, dan pusaka – pusaka ini dahulunya pernah menjadi senjata untuk memerangi penjajah. “Sejarah budaya ini akan terus kita jaga, agar diketahui generasi muda tentang bukti sejarah kegigihan pendahulu memerangi penjajah,” lanjutnya.

Kali ini disampaikan Bupati Ngawi bahwa kirab pusaka besok akan dilakukan dari Pendopo Kantor Desa Ngawi Purba kemudian diarak dengan jalan kaki dari perempatan Kartonyono menuju Pendopo Wedya Graha untuk dikembalikam lagi ke ruang pusaka.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top