Category archive

Pemerintahan - page 264

Berita yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan atau pelaksanaan pembangunan baik yang dilakukan oleh Pemeirimtah Pusat, Provinsi maupun Daerah

Rakor Penanganan Covid-19, Bupati Ngawi Minta Tingkatkan Penjagaan dan Berlakukan Sanksi Bagi Pengendara Bandel

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,839 views

Bupati Ngawi Budi Sulistyono kembali pimpin rapat koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi, Kapolres Ngawi, AKBP Dicky Ario Yustisianto, Sekretaris Daerah Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto, di Paseban dr Radjiman, Rabu (13/05/20)

Melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kab. Ngawi, dalam rakor ini Bupati menghimbau seluruh perbankan, perusahaan dan pasar/ swalayan yang ada di Ngawi untuk wajib melakukan rapid test secara mandiri. “Kita menghimbau agar seluruh perbankkan, perusahaan dan juga pasar serta swalayan yang mempunyai 10 orang karyawan atau lebih agar melakukan rapit test mandiri yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah sebagai bentuk pencegahan tersebarnya Covid-19 di Ngawi,” katanya.

Selain itu, Budi Sulistyono juga menginginkan pemantauan secara ketat, bagi warga luar Ngawi terutama yang berasal dari zona merah agar melakukan rapid test untuk mencegah penyebaran virus Korona di sini.

Kali ini Bupati juga menyampaikan intruksi dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dalam video conference, Minggu (10/05/20) lalu tentang pemberlakuan izin keluar daerah, dengan prosedur ketat, diantaranya, surat izin dari eselon 2 bagi Aparatur Sipil Negara, selain itu, perjalanan hanya boleh dilakukan jika berkaitan dengan penanganan Covid-19, serta yang membawa surat keterangan sehat baik secara rapid test atau swab, “Jadi kalau masih ada masyarakat kita, yang bandel dan nekat keluar tanpa ada keterangan yang jelas sesuai intruksi Ketua Gugas Nasional, maka kita akan langsung tindak tegas dengan melakukan rapit test di tempat,” tandasnya.

Tidak hanya itu, Budi Sulistyono juga ingin adanya pemberlakuan akses satu pintu diperbatasan Mantingan dan Exit Tol Ngawi mulai pukuk 23.00 WIB, “Hal ini untuk memudahkan pengawasan mobilitas perjalanan warga yang keluar masuk di wilayah Ngawi dan Jawa Timur,” jelasnya.

Dikesempatan ini, Kapolres Ngawi juga menyampaikan pihaknya akan siap melakukan penambahan personil di pos – pos penjagaan yang dimaksid dan akan lebih memperketat penjagaan serta menindak tegas terhadap pengendara yang tidak taat akan himbauan Pemerintah, ” Kita akan tambahkan personil dan lakukan pengecekkan secara ketat, dan lakukan tindakan tegas dengan memberi sanksi bahkan melakukan tilang kendaraan bagi para pengendara yang masih bandel”, terang Dicky Ario Yustisianto.(Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Pimpin Rakor Gugas Covid-19, Bahas Kebijakan Beroperasinya Kembali Moda Transportasi

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,290 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono pimpin rapat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi bersama Sekretaris Daerah Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto di Paseban dr. Radjiman Ngawi, Selasa (12/05/20).

Rakor kali ini membahas perkembangan kebijakan dari Pemerintah pusat yang membuka kembali seluruh moda transportasi melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada, Kamis (07/05/20) lalu.

Seperti yang disampaikan Bupati Ngawi, dalam rakor ini bahwa sesuai dengan kebijakan pusat, maka diintruksikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Ngawi, untuk membuka kembali terminal, namun Bupati tetap meminta dalam operasionalnya menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi pendatang yang membawa virus, “Dibukanya terminal, tetap harus disertai dengan protokol kesehatan dan dilakukan
rapid test kepada setiap penumpang dan awak bus,” tandasnya.

Selain itu, di Kabupaten Ngawi menurut Budi Sulistyono Pemkab Ngawi akan tetap melakukan pembatasan akses pintu masuk ke Ngawi sebagai strategi mengantisipasi pendatang menjadi satu pintu mulai tanggal 14 Mei 2020.

Makanya Bupati meminta Satgas Covid-19 bersama stakeholder bersama – sama sosialisasikan ini, “Dua hari kedepan kebijakan ini bisa disosialisasikan,” jelasnya.

Untuk memastikan kesiapan kebijakan tersebut, Pemkab Ngawi akan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah titik pos yang telah ditentukan, “Kita akan lakukan pengecekkan di pos-pos tersebut yakni di perbatasan Mantingan dan Kecamatam Geneng,” tutup Bupati. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Bagikan Ribuan Paket Sembako Untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,335 views

Penyaluran bantuan berupa paket sembako non APBD yang berasal dari kerjasama Korpri (Korps. Pegawai Republik Indonesia) dan relawan OK dan Baguna diberikan untuk 736 pengemudi Becak, masyarakat dan komunitas di Kabupaten Ngawi yang terdampak Covid 19, di Halaman Pendopo Wedya Graha, Minggu (10/05/20).

Kegiatan dengan mekanisme seperti ini menurut Bupati Ngawi, Budi Sulistyono baru kali pertama dilakukan, “Pertama kali di launching, untuk tukang Becak yang ada di seluruh Kabupaten Ngawi. Mereka wajib datang kesini sendiri, menbawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) Ngawi,” jelas Bupati disela kegiatan.

Seperti yang disampaikan Budi Sulistyono, bantuan ini tidak hanya diberikan untuk pengemudi Becak saja, tetapi juga kepada masyarakat atau komunitas lain yang juga terdampak Covid-19. “Kemudian setelah ini kita akan berikan untuk tukang parkir, pendagang kaki lima khususnya yang ada di Alun – Alun, kemudian pembuat kue – kue yang ada di pasar juga kita targetkan,” tandasnya.

Ditambahkan Bupati, untuk penyaluran paket selain pengemudi becak akan dilakukan dengan mekanisme door to door. “Perwakilan yang akan mengambil disini selanjutnya didistribusikan pada komunitasnya masing – masing” imbuhnya.

Diungkapkan Budi Sulistyono, ada 14 ribu paket sembako non APBD yang disiapkan Pemkab Ngawi, untuk jaring pengaman sosial akibat pandemi Korona saat ini. “Dalam paket tersebut berisi bahan pokok, diantaranya beras 5 kg, minyak goreng, mie instan dan teh,” terangnya.

Bupati berharap dengan bantuan ini bisa membantu kelangsungan hidup masyarakat yang terdampak Covid-19, “Ini sedikit membantu kehidupan mereka, yang kita ketahui saat ini pendapatan mereka menurun karena Covid-19 ini,” katanya.

Seperti yang dikatakan Bupati, setelah bantuan non tunai ini, Pemkab Ngawi berencana akan memberikan bantuan tunai untuk recovery pasca Covid-19 ini. “Selanjutnya direncanakan untuk bantuan tunai untuk recovery untuk modal kembali bagi penjual,” lanjutnya.

Hal yang sama juga disampaikan, Sekda Ngawi sekaligus Ketua Korpri Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto berharap bantuan sosial ini bisa membantu masyarakat yang terkena dampak virus asal Wuhan ini, “Karena ada tambahan sembako ini, suasana yang kesulitan sekarang akibat Covid-19, bisa terbantu.” katanya disela acara.

Usai terima bantuan sembako ini, salah satu pengemudi Becak, Sulis merasa terbantu dan berharap bantuan ini bisa berkelanjutan, “Alhamdulillah dengan sembako ini cukup terbantu, kalau bisa berjelanjutan,” harap Sulis. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Konferensi Pers, Bupati Ngawi Sampaikan PDP 15 Sembuh Covid-19

di %s Berita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,815 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Wakil Bupati Ony Anwar, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto bersama Kepala Dinas Kesehatan,Yudono dan Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika, Prasetyo Harri Adi, gelar konferensi pers terkait kasus pasien positif Covid-19 Kabupaten Ngawi, di Ruang Data Pendopo Wedya Graha, Senin (04/05/20).


Dalam siaran persnya Bupati Ngawi, menyampaikan bahwa pasien positif Covid- 19 asal Kecamatan Walikukun atau PDP 15 sembuh, setelah menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Moewardi Solo.
Dikesempatan ini, Budi Sulistyono juga menjelaskan hasil tracking yang dilakukan Dinkes Ngawi terhadap PDP 15 ini, bahwa pasien ini adalah petani dan berkeluarga dengan seorang putri serta tidak banyak melakukan interaksi. Dijelaskan, sebelum dinyatakan positif Covid-19, pasien ini memiliki riwayat sakit pinggang, dan rutin melakukan pengobatan di salah satu rumah sakit di Sragen, “Karena tidak ada perubahan secara berarti, pasien kemudian berobat di RS. Moewardi Solo, dan awal Januari 2020, oleh keluarga pasien didaftarkan untuk pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan dijadwalkan pada 8 April 2020. Kemudian, di tanggal 27 Maret 2020, pasien mengalami gejala batuk, tetapi selama dua minggu tersebut pasien ini tidak ada riwayat berpergian keluar kota,” terangnya.


Namun sebelumnya, seperti yang disampaikan Bupati dalam konferensi persnya, pada akhir Maret silam, pasien ini sempat berobat ke salah satu dokter praktik di Widodaren, lalu periksa lagi ke dokter spesialis penyakit dalam di Sragen. “Dan, Tanggal 8 April, pasien yang masih dalam keadaan sakit batuk, diantar putrinya ke RSUD. Moewardi, dengan naik bis yang sebelumnya mengendarai sepeda motor. Selama menunggu antrian, pasien ini mengalami batuk terus, kemudian petugas membawanya ke Instalansi Gawat Darurat (IGD) karena mengeluh sakit, lemes, pusing dan sesak nafas,” lanjutnya.
Menurut Bupati, di IGD ini dilakukan rapid test, dan hasilnya negatif, setelah itu pasien dirujuk ke spesialis paru, “Setelah itu, tanggal 10 April, di ambil swab pertama, dan tanggal 22 April di swab kedua, yang hasilnya positif, kemudian pada tanggal 25 April di ambil swab ketiga dan tanggal 28 April di ambil swab keempat hasilnya negatif,” terangnya. “Jadi pasien sekarang, sudah dipastikan negatif, dan boleh pulang. Tetapi masih harus melakukan isolasi mandiri selama empat belas hari di rumahnya,” ungkapnya.

Klaster Temboro
Selain itu, Bupati juga menyampaikan akan kembali melakukan rapid test terhadap 224 santri asal Pondok Pesantren Temboro, Magetan, “Klaster Temboro luar biasa, sehingga perlu dicermati secara detail dan betul terhadap semua santri yang pulang dari Temboro ini,” katanya.
Dijelaskan Budi Sulistyono bahwa sebelumnya telah dilakukan rapid test tehadap kurang lebih 238 santri beserta keluarga yang mendampingi saat pulang dari pondok. Tetapi, ada tiga santri yang gagal di rapid test karena sudah kembali lagi ke Temboro. “Dari 235 santri yang di rapid test, dan 11 diantaranya menunjukkan hasil reaktif, sedangkan 224 lainnya non reaktif. Dan, dari 11 santri itu, ada satu santri yang kembali ke Magetan tanpa mengikuti pengambilan swab pada tanggal 24 April,” lanjutnya.


Masih diterangkan Bupati, pada tanggal 25 April, sepuluh santri kembali diambil sample swab yang kedua, “Ini hanya untuk memastikan saja, sampai hari ini kita masih menunggu hasilnya, dan santri yang hasil rapid testnya reaktif melalukan isolasi mandiri secara ketat dan diawasi,” ucapnya.


Mengakhiri konferensi persnya, Bupati menyatakan bahwa penularan virus Corona ini bisa terjadi dimana saja, “Bisa di bus, rumah sakit, pasar, dan bisa di sekolah,” ujarnya.


Antara PDP 15 dan klaster Temboro menurut Bupati sangat berbeda, “Kalau PDP 15 kita bisa langsung tahu, ada gejala virus Corona, sementara kluster Temboro rata – rata orang tanpa gejala (OTG), dan usianya juga masih muda, tetapi keduanya membawa Covid-19,” tandasnya.


Dan, Bupati kembali berpesan untuk selalu waspada serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, “Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, pakai masker setiap saat dan jaga jarak, istirahat cukup, makanan bergizi, jangan sering pegang mata, hidung, dan mulut,” pungkasnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top