Category archive

Berita - page 526

Jatim Siap Produksi Massal Mobil Listrik

di %s Berita/Informasi 719 views

Jatim Siap Produksi Massal Mobil ListrikPT Grain sebuah industri mobil di Jatim akan memproduksi secara massal mobil elektrik yang rencananya diluncurkan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 20 Mei 2013 mendatang.

“Sekarang prosesnya sudah berjalan dan tidak lama lagi akan diresmikan bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional mendatang,” kata Kadisperindag Provinsi Jatim Budi Setiawan, Sabtu (9/2/2013).

Menurut dia, produksi mobil elektrik ini didukung penuh pemprov dan menjadikan sebagai yang pertama di Indonesia. Hampir setengah persen pekerjanya berasal dari tenaga Indonesia. “Lokasinya berada di Kabupaten Gresik. Tenaga kerjanya 40 persen warga Indonesia, sisanya berasal dari pekerja beberapa negara. Ini akan menjadi sebuah terobosan memajukan industri mobil di dalam negeri,” ujarnya.

Mobil elektrik yang diproduksi terdiri dari beberapa jenis,  antara lain Multi Purpose Vehicle (MPV), Pick Up dan City Car. Beberapa merk dan jenisnya yakni Elvi Ravi, Elvi Hevi, Elvi Hivi, dan Elvi Suvi. “Harganya terjangkau karena hanya berkisar sekitar Rp100 juta-an. Ini yang pertama di Indonesia dan pemerintah wajib mengapresiasi hasil karya anak bangsa,” tuturnya.

Pihaknya juga akan membangun stasiun pengisian listrik mengantisipasi kemungkinan kehabisan daya elektrik selama perjalanan. Hanya saja, Budi menyatakan tersedia beterai sehingga tidak perlu khawatir kehabisan daya di tengah jalan.

Sementara itu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan, siap menggunakan mobil elektrik ini sebagai mobil dinas bagi pejabat di lingkungan pemprov Jatim. “Kalau memang layak maka otomatis akan dijadikan mobil dinas, sehingga tidak perlu keluar biaya berlebihan. Selain harganya terjangkau, yang paling membanggakan adalah mobil ini sebuah karya anak bangsa,” pungkasnya. (www.beritajatim.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Lowongan untuk CPNS 2013

di %s Berita/Informasi 638 views

Lowongan untuk CPNS 2013Kebutuhan tenaga kesehatan untuk tahun 2013 ini masih cukup besar, data resmi dari Kementerian Kesehatan ter-update tanggal 07 Februari menyebutkan, tahun ini membutuhan tenaga kesehatan mencapai 331.988 orang. Kondisi hingga akhir 2012 baru ada 298.576 tenaga kesehatan, dengan demikian masih ada kekurangan sebanyak 33.412 orang.

Kekurangan terbesar untuk tenaga perawat yang mencapai 7.180 orang, hingga akhir 2012 baru ada 105.419 perawat, sedang kebutuhan di 2013 ini mencapai 112.599 perawat. Untuk tenaga farmasi masih kekurangan 5.238 orang. Karena tahun ini dibutuhkan 13.512 tenaga farmasi, sedang ketersediaan hingga akhir 2012 hanya ada 8.274 personil.

Sementara untuk dokter umum jumlah hingga akhir 2012 baru mencapai 17.750, sedangkan kebutuhan 2013  sebanyak 19.268. Sehingga masih ada kekurangan dokter umum di tahun ini sebanyak 1.518. Sebagian lagi adalah apoteker, analis kesehatan, bidan, sanitarian, dokter gigi, perawat gigi, dan beberapa lagi jenis tenaga kesehatan lainnya. Kekurangan ini sebagian bisa terisi lewat rekrutmen CPNS formasi 2013.

Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN&RB) Ramli Naibaho beberapa waktu lalu menyebutkan, tenaga kesehatan memang mendapat prioritas untuk seleksi CPNS formasi 2013. Menurutnya, untuk tenaga kesehatan mendapat porsi 25 persen dari seluruh CPNS yang akan direkrut.

Selain tenaga kesehatan, lanjut Ramli, tenaga untuk pelayanan dasar lainnya yang mendapat prirotas adalah guru dan dosen jatahnya mencapai 40 persen, serta penyuluh pertanian, perikanan, dan peternakan 10 persen. Lainnya lulusan ikatan dinas, tenaga khusus seperti penjaga lembaga pemasyarakatan (Lapas), tenaga keuangan, perkapalan, dan lainnya. (infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

SBY : Pers Dari Rakyat Harus Untuk Rakyat

di %s Berita/Informasi 731 views

SBY PERS DARI RAKYAT HARUS UNTUK RAKYATPresiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, Pers berasal dari rakyat maka sudah seharusnya pers juga untuk rakyat. Jika hal itu sudah dilaksanakan, maka pers telah mampu memekarkan demokrasi di Indonesia dengan baik sekaligus mampu marajut kejayaan Indonesia menjadi lebih baik.

Demikian ditegaskan SBY saat Peringatan Puncak Hari Pers Nasional (HN) Tahun 2013 yang dipusatkan di Grand Kawanua Convention Center Novotel Manado, Senin (11/2) sore.

Menurut SBY, perayaan HUT Pers telah dilaksanakan dengan meriah, kreatif, inovatif, dan merakyat. Hal ini menjadi bukti bahwa insan pers telah mampu menempatkan diri sebagai bagian penting dari majunya bangsa Indonesia. Dengan mutu dan kualitas yang selalu dikedepankan, maka ia yakin pers akan mampu menyuarakan suara hati rakyat serta ampu membangun rasa optimisme masyarakat akan kejayaan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Napoleon Bonaparte pernah berkata, ”Bolpoin wartawan lebih tajam dari pedang/senjata”. Ini mengandung arti, pedang mempunyai fungsi untuk mematikan musuh, tapi bolpoin memiliki dua fungsi, yaitu untuk mematikan kejahatan dan menghidupkan kebaikan. Jika itu fungsinya, maka pers/wartawan yang profesional adalah harus selalu menjalankan dan menggunakan kekuasaannya dengan penuh amanah dan tanggung jawab.

Jika pada perayaan ini dirinya diminta memberi nasihat untuk kalangan pers, maka dirinya menyatakan dengan tegas tidak ada nasehat yang patut diberikan pada insan pers. Karena apa, karena pers telah memiliki dan menemukan jati diri yang sesungguhnya. Buktinya, pers telah memiliki kode etik jurnalistik, telah memiliki dan pers. Pers telah mampu menulis secara faktual dan aktual. Pers mampu menciptakan keseimbangan pemberitaan. Pers telah tahu tentang hak dan kebebasan seseorang. Pers sudah tahu arti keadilan dan fairness serta hukum yang ada. ”Ini yang saya katakan, kenapa saya tidak ada nasihat untuk teman pers. Mereka telah menjalankan praktik moral dengan baik,” ujarnya.

Dirinya hanya memiliki dua harapan untuk teman pers dalam melaksanakan tugasnya. Pertama, pers harus mampu menyuarakan dan memiliki kewajiban moral untuk mengkritisi dan mengoreksi secara obyektif tentang apa yang telah dilakukan pemerintah dalam menjalankan pekerjaannya, baik terkait pemberantasan korupsi, birokrasi, maupun tentang keamanan negara. Kedua, pers harus mampu menyuarakan dan membangun optimisme yang tinggi kepada masyarakat dibalik segala kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan pemerintah.

”Kita ini banyak kekurangan, namun dari kekurangan itu, ada sebagian keberhasilan yang mampu dicapai. Inilah artinya wartawan mampu membangun optimisme. Saya contohkan, di kelompok G 20, ekonomi kita tertinggi kedua setelah Tiongkok. Ini prestasi kita, jangan pers berkata pertumbuhan ekonomi kita jalan ditempat, tapi katakan keberhasilan yang dicapai itu kepada masyarakat. Ini maksud saya,” urai SBY.

Terkait dengan Tahun 2014 sebagai tahun Pemilu, dirinya juga mempunyai harapan besar kepada insan pers. Ada tiga harapan besar SBY yang ditumpukan di pundak insan pers. Pertama, pers harus ikut memberi kontribusi aktif agar Pemilu ke depan menjadi lebih matang dan berkualitas. Caranya, berilah ruang yang cukup dan adil kepada calon presiden peserta pemilu. Kedua, pers harus turut serta menyebarkan visi dan opsi setiap kandidat demi maju dan tegaknya Indonesia. Serta ketiga, pers harus ikut mengenalkan sosok, integritas dan kapasitas calon presiden, agar rakyat tahu calon pilihannya sehingga tidak salah pilih. ”Kita ajari masyarakat untuk tidak salah pilih. Kita ajari masyakat memilih yang benar, tidak pilih kucing dalam karung,” harap SBY.

Pada kesempatan HPN 2013, SBY melakukan penandatanganan Prasasti Monumen Museum Mendur Bersaudara, Prasasti peresmian Hotel Grand Lion, Prasasti peresmian gedung Auditorium Universitas Negeri Manado, peresmian gedung Sekretariat Coral Triangle  Initiative, serta penanaman pohon penghijauan. (www.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rayakan HPN, Workshop Bahasa Jawa Sukses Di Gelar PWN

di %s Berita/Informasi 533 views

Rayakan HPN, Workshop Bahasa Jawa Sukses Di Gelar PWNPersatuan Wartawan Ngawi (PWN) dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) ke-67 yang jatuh pada 9 Februari 2013, gelar Workshop Bahasa Jawa. Sementara PWN merupakan atap dari 23 media cetak maupun elektronik menyadari tanggung jawabnya sebagai kontrol sosial terhadap sendi kehidupan bernegara secara dinamis,(9/2).

Dasar inilah yang menjadi bijakan PWN melaksanakan Workshop Bahasa Jawa yang di ikuti 1.050 peserta dari para guru setingkat SD, SMP dan SMA di gedung serbaguna Eka Kapti Ngawi.

“Alasanya sekarang ini penguasaan bahasa Jawa terutama bagi generasi penerus sangat terlihat mulai terkikis akibat masuknya budaya lain yang tidak menitik beratkan etika kita sebagai bagian dari masyarakat Jawa,” ujar Kasmiyanto, ketua PWN.

Selain itu Kasmiyanto menyebutkan, sebagai insan pers harus menjaga kredibilitasnya dan jangan sampai terperosok dramatisasi fakta palsu dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu dirinya menguraikan bagaimana histori dari PWN sendiri hadir sesuai perkembangan pers mendasar eranya.

“Intinya dengan workshop sehari ini apalagi sesuai temanya membedah tata bahasa Jawa maka bisa dikatakan bagaimana menjawab serta sikap PWN atas pelaksanaan peringatan HPN sekarang,” tandas Kasmiyanto. Kemudian Workshop Bahasa Jawa selama satu hari ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Drs.Siswanto,MM yang dihadiri seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kabupaten Ngawi.

Pemaparan materi dalam Workshop Bahasa Jawa menghadirkan pakar sastra sekaligus budayawan Jawa seperti Drs.Amir Mahmud,M.pd kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd ketua sanggar Triwida Jawa Timur dan Dahono sastrawan dari Ngawi.

Dalam kesempatan tersebut Drs.Siswanto,MM mengapresiasi positif kepada PWN yang telah melaksanakan Workshop Bahasa Jawa sebagai kepedulian melestarikan kekayaan adat serta budaya Jawa.

“Media saat ini sesuai eranya tampil lebih elegant sesuai harapan masyarakat,” terang Drs.Siswanto,MM. Jelasnya, kegiatan semacam workshop terlebih bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sangat perlu sebagai bentuk stimulant untuk menyadarkan seluruh komponen yang ada terutama guru bagaimana melestarikan budaya Jawa baik sastra maupun lainya terhadap anak didik.

Dalam waktu yang sama saat pemaparan materi Workshop Bahasa Jawa kepada ribuan peserta Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd berpendapat, seorang pendidik khususnya bahasa Jawa sangat perlu pembinaan berkesinambungan dalam penguasaan materi serta metode. Apalagi sesuai Permenneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai dasar peningkatan Penilaian Kinerja Guru (PKG) (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top