Galeri Industri Kayu Resmi Di Buka, Upaya Kembalikan Pangsa Pasar Dunia
 Dengan inovasi, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mumpuni serta dukungam pemerintah, pasti akan mampu memenangkan pasar industri kayu dunia, hal ini seperti yang disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, di acara pembukaan Galeri Industri Kayu Ngawi di jalan Raya Ngawi – Solo Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar, Jumat (27/05/22).
Dengan inovasi, sumber daya alam dan sumber daya manusia yang mumpuni serta dukungam pemerintah, pasti akan mampu memenangkan pasar industri kayu dunia, hal ini seperti yang disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, di acara pembukaan Galeri Industri Kayu Ngawi di jalan Raya Ngawi – Solo Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar, Jumat (27/05/22).
Turut hadir dalam acara ini Ketua Dekranasda Ngawi, Ana Mursyida Ony Anwar, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Tenaga Kerja Yusuf Rosyadi bersama Camat Kedunggalar.
Selain digunakan sebagai workshop, menurut Ony Anwar Harsono galeri ini bisa menjadi tempat berkumpulnya perajin untuk berdiskusi, mencari informasi, menciptakan inovasi model produk terbaru, “Sebagai tempat untuk silaturahmi, berkumpul, brainstorming bareng, dan menjadi tempat kurator produk unggulan kita, supaya memiliki kualitas model yang update untuk meningkatkan value,” ujarnya.
 Disebutkan Bupati Ngawi, bahwa hal terpenting dalam memenangkan industri kayu adalah inovasi, baik model maupun cara pemasarannya, dan anak muda menjadi gudang inovasi, “Anak – anak muda banyak memiliki pemikiran maju, rangkul mereka, kolaborasi dan sinergikan. Sehingga pola pemasaran produk unggulan kita menjadi ekstra ordinary, seperti marketingnya dibuat di space expo bisa dikemas di hutan, kemudian ada rutinitas sehingga akan jauh lebih menarik,” tuturnya.
Disebutkan Bupati Ngawi, bahwa hal terpenting dalam memenangkan industri kayu adalah inovasi, baik model maupun cara pemasarannya, dan anak muda menjadi gudang inovasi, “Anak – anak muda banyak memiliki pemikiran maju, rangkul mereka, kolaborasi dan sinergikan. Sehingga pola pemasaran produk unggulan kita menjadi ekstra ordinary, seperti marketingnya dibuat di space expo bisa dikemas di hutan, kemudian ada rutinitas sehingga akan jauh lebih menarik,” tuturnya.
Sementara Kadin Disperindagnaker, Yusuf Rosyadi mengungkapkan sebelum Pandemi Covid-19 pangsa pasar industri kayu Ngawi sudah merambah 23 negara, dan pasca pandemi ini menjadi momentum bangkitnya ekonomi dengan kembali memasarkan produk dengan kualitas terbaik, “Saat ini menembus 23 negara seperti Jerman, Timur Tengah, dan Asia. Pangsa pasar yang dibangun sebelum pandemi jangan sampai kita kehilangannya momentum, sehingga pasar itu dapat kita ambil lagi,” tandasnya.
 
                                     
                 Sementara, Kadikop dan UKM Harsoyo mengungkapkan kegiatan ini bentuk dukungan Pemerintah Daerah meningkatkan kualitas dan pemasaran produk dari pelaku usaha UMKM agar bisa semakin berkualitas dan bisa dipasarkan dikalangan luas.
Sementara, Kadikop dan UKM Harsoyo mengungkapkan kegiatan ini bentuk dukungan Pemerintah Daerah meningkatkan kualitas dan pemasaran produk dari pelaku usaha UMKM agar bisa semakin berkualitas dan bisa dipasarkan dikalangan luas. 
                 Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko bersama jajarannya tinjau Pasar Hewan, untuk memantau potensi akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yang merebak di sejumlah wilayah Jawa Timur belakangan ini, Selasa (25/05/22) di Pasar Legi, Kandangan, Ngawi
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko bersama jajarannya tinjau Pasar Hewan, untuk memantau potensi akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yang merebak di sejumlah wilayah Jawa Timur belakangan ini, Selasa (25/05/22) di Pasar Legi, Kandangan, Ngawi Sementara menanggapi keluhan pedagang dan peternak terkait legalitas atau rekomendasi bebas penyakit dan bisa dijual diluar wilayah Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menyebutkan bahwa standart prosedur untuk hal itu masih menunggu dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim, “Dikarenakan hal ini sebagai kegiatan khusus yang belum ada sebelumnya,” lanjutnya.
Sementara menanggapi keluhan pedagang dan peternak terkait legalitas atau rekomendasi bebas penyakit dan bisa dijual diluar wilayah Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menyebutkan bahwa standart prosedur untuk hal itu masih menunggu dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim, “Dikarenakan hal ini sebagai kegiatan khusus yang belum ada sebelumnya,” lanjutnya.