Author

Dony Setyawan - page 290

Dony Setyawan has 1197 articles published.

Bupati Ngawi Berbagi Praktek Terbaik Di Forum Internasional

di %s Berita 426 views

aa

Indonesia sepertinya menjadi salah satu tempat rujukan internasional dalam hal pemberdayaan perempuan. Hal itu tampak dalam acara bertajuk Sharing Best Parctices and Experiences on Woman and Leadership yang dihelat di Hotel Four Point, Surabaya (19/09). Acara yang dihadiri oleh 20 Negara berkembang, anggota Colombo Plan, dan delegasi dari Palestina, Selandia Baru, Nepal, Myanmar, Nigeria, Malaysia menimba informasi seputar pemberdayaan perempuan dari berbagai daerah di Indonesia yang dianggap berhasil menjalankan program pemberdayaan perempuan.

Kabupaten Ngawi termasuk diantara daerah yang dinilai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan sebagai daerah yang berhasil meningkatkan peran perempuan sehingga didaulat untuk hadir agar dapat didengar best practices-nya dalam hal pemberdayaan perempuan. Jadilah hari itu Bupati Ngawi Budi Sulistyono tampil sebagai narasumber didepan delegasi internasional yang hadir. Acara dipandu oleh Sridati Anwar Staf Ahli pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Mengenakan Batik Ngawi yang sederhan namun menawan, Budi Sulistyono duduk dengan mantap didepan para delegasi dan hadirin sambil tak lupa senantiasa menyunggingkan senyum Ngawi Ramah. Kanang, demikian Bupati Ngawi ini akrab disapa, dalam kapasitasnya sebagai pembuat kebijakan di daerah dinilai sukses dalam menjalankan program Pemberdayaan Perempuan dan Anak di Kabupaten Ngawi.

Pada kesempatan ini, Budi Sulistyono menyampaikan paparannya dengan menjelaskan proses implementasi program Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Ngawi, komitmen stakeholder terkait dan gagasan kreatif yang diwujudkan. Menurutnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan dapat diakukan melalui pemberdayaan perempuan dengan Program 3 End (maksudnya Tiga Langkah Akhiri) yakni Akhiri Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Akhiri Perdagangan Manusia (Human Trafficking), dan Akhiri Kesenjangan Ekonomi.

Lebih Lanjut Budi Sulistyono menjelaskan bahwa KDRT bisa dihapuskan dengan cara dicarikan solusi melalui kerjasama dari berbagai lapisan mulai dari Pemerintah Daerah sampai dengan Pemerintahan Desa. Dengan demikian Kabupaten Ngawi membuat berbagai aktualisasi program kreatif, antara lain Rumah Ayem, Omah Adem , Rumah Ceria sebagai wadah mediasa korban kekerasan anak dan kekerasan dalam rumah tangga.

Untuk program kedua Kab. Ngawi dalam mengakhiri perdagangan manusia mengadakan sebuah perjanjian dengan PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang kredibel. Dengan demikian TKI /TKW (Tenaga Kerja Wanita) bisa merasa nyaman dan aman serta pemerintah daerah juga bisa memantau perkembangan para TKI/TKW itu sewaktu-waktu. Selain itu Pemerintah juga menseleksi negara-negara tujuan TKI/TKW agar tidak sampai ke negara-negara yang sering bermaslah dalam memperlakukan TKI/TKW yang bekerja disana khususnya asisten rumah tangga.

Program yang terakhir dalam mewujudkan kesejahteraan melalui pemberdayaan perempuan yakni mengakhiri kesenjangan ekonomi terhadap wanita dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pelatihan kepada para wanita untuk menambah nilai ekonomi dalam keluarga. Tiga Program ini berhasil dilaksanakan karena semua lini dalam pemerintahan slalu mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh anggota PKK .

Pada acara ini juga dibuka sesi tanya jawab dan ketika dimulai sesi tersebut, diluar dugaan antusiasme peserta sangat tinggi. Hal ini tampak dari banyaknya yang bermaksud bertanya kepada Bupati Ngawi. Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang kesetaraan gender untuk wanita yang ingin menjadi seorang pemimpin dan program orang tua asuh di Kab. Ngawi. Kanang sebagai orang nomer satu di Kab. Ngawi ini menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Ngawi memberi kebebasan penuh bagi setia wanita yang berprestasi untuk memimpin sebuah wilayah, instansi dan lainnya. Artinya secara peluang, semua memiliki kesempatan yang setara. Hanya saja, menurutnya, ada kondisi yang tak dapat dipaksakan yakni kodrat wanita. Artinya wanita, menurutnya, kembali kepada kodratnya (dalam pemahaman budaya Jawa) yang tidak bisa terlalu lama keluar rumah jadi sulit untuk mengatur waktu kerja mereka. “ Wanita di desa itu masih terbawa dengan sebuat adat atau tradisi yang sangat kental jadi sulit untuk mengaturnya beda dengan wanita kota yang kehidupan sehari-harinya dituntut untuk bekerja.” ujar Bupati.

Sedangkan untuk program  orang tua asuh memang  gencar dilakukan karena ditujukan untuk mengurangi anak yang kurang gizi di Kab. Ngawi. Untuk itu kami mewajibkan bagi setiap Kepala SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) agar menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab nyatanya dengan mempunyai anak asuh yang harus dicukupi gizinya setiap bulan sampai tuntas. Dan diakhir penyampaian paparannya Budi Sulistyono mengatakan bahwa dalam meningkatkan kesetaraan gender pihaknya akan mengelompokkan organisasi-organisasi wanita agar tetap bisa bersaing di masa depan dan bertanggung jawab terhadap perkembangan anak di masa depan.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Teguhkan Nilai Kemanusiaan dan Spirit Keadilan : Sambutan Iedul Adha Bupati Ngawi

di %s Berita 443 views

Dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1437H ini, Bupati Ngawi Budi Sulistyono melaksanakan Sholat Idul Adha bersama-sama masyarakat Desa Sekarputih Kecamatan Widodaren yang digelar oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi (12/09).

Masyarakat nampak antusias mengikuti sholat ied berjamaah dengan datang berduyun-duyun bersama anggota keluarganya ke Masjid  Al Islam Desa Sekarputih untuk Sholat Ied bersama orang nomor satu di Kabupaten Ngawi ini.

Dalam sambutannya Budi Sulistyono mengatakan peristiwa kurban yang setiap tahun dirayakan umat Islam di seluruh penjuru dunia,walaupun pada hari raya idul adha tahun ini ada perbedaan tapi perbedaan adalah suatu yang harus kita hargai  dan seharusnya tak lagi dimaknai sebatas ritual, tetapi juga diletakkan dalam konteks peneguhan nilai-nilai kemanusiaan dan spirit keadilan.

“Idul adha bermakna keteladanan Ibrahim yang mampu mentransformasi pesan keagamaan ke aksi nyata perjuangan kemanusiaan, peristiwa yang harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama yang menunjukkan ketaqwaan, keikhlasan dan kepasrahan seorang Ibrahim pada titah Sang Pencipta,” kata H. Ir. Budi Sulistyono

Bupati Ngawi bahagia dapat berkumpul bersama masyarakat Desa Sekarputih. Disampaikan kehadirannya beserta para pejabat diharapkan semakin memotivasi masyarakat untuk membangun Kecamatan Widodaren khususnya Desa Sekarputih. Di paparkan pula program – program Pemerintah Kabupaten Ngawi yang sedang akan berkerjakan, Dirinya berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa berpratisipasi pada program pembangunan yang sedang berjalan.

Usai sholat Idul Adha, Bupati Ngawi melakukan penyerahan hewan qurban di Masjid Masjid Al Islam  Desa Sekarputih. Ada sekitar 37 hewan qurban berupa sapi dan kambing yang akan disebar di beberapa tempat rumah ibadah. Untuk di Desa Sekarputi mendapatkan 10 ekor kambing dan 1 ekor Sapi.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pawai Takbir Iedul Adha Wujud Syukur Kepada Allah SWT

di %s Berita 507 views

Bupati Ngawi Budi Sulistyono melepaskan Pawai Takbir Hari Raya Idul Adha 1437 H/2016 M. Minggu (11/09/16) malam, acara pelepasan sekitar pukul 19.30 Wib. Dalam acara pelepasan pawai takbir tersebut dihadiri Kapolres Ngawi dan Kepala SKPD Kabupaten Ngawi.

Sementara itu, dalam pidatonya Budi Sulistyono, terlebih dahulu menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2016. “Saya selaku pemerintah Kabupaten Ngawi dan seluruh Forminda Kabupaten Ngawi, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H. Dan selamat menjalankan ibadah qurban,” ucap Bupati Ngawi  sebelum pelepasan pawai takbir.

Momentum Idul Adha ini, semakin meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan kita kepada Allah SWT, sebagai wujud syukur atas karunia yang dilimpahkannya kepada kita semua.

“Maka sepantasnya pada malam ini, tepatnya pada tanggal 10 zulhijjah 1437 H, kita terus mengumandangkan takbir, tasbih dan tahmid,” kata Mbah Kung, sapaan akrab Bupati Ngawi.

Sejak sore tadi, ketika matahari terbenam, di Ufuk Barat, seluruh umat Islam di Indonesia telah mengumandangkan takbir, tasbih tahmid dan tahlil untuk mengagungkan Asma Allah sebagai wujud bentuk syukur kita atas segala rahmatnya, inayah serta nikmat yang telah kita rasakan.

Kepala Bagian Kesra Sri Martatik selaku ketua Pelaksanaan, dalam pawai takbiran Idul Adha 1437 Hijriah yang dilaksanakan pada malam ini merupakan upaya umat islam untuk mensyiarkan nilai-nilai islam. Melalui, pawai takbiran idul adha ini, hendaknya mampu menumbuhkan nilai-nilai ukhuwah islamiah dan silaturrahmi. Oleh karena itu, mari kita laksanakan takbiran ini dengan penuh khusu’, menyuarakan takbir tahlil dan tahmid,”.

Dalam Pawai Takbir Keliling ini di ikuti dari Peserta SD, SMP dan SMA, Warga Kota Ngawi sangat antusias menyaksikan para peserta takbir dan iring-iringan para kendaraan peserta pawai takbir keliling. Ratusan mobil hias dari sejumlah Sekolahan dengan warna-warni meramaikan iringan pawai takbiran. Bahkan masyarakat dari desa pun banyak berdatangan ke kota hanya untuk menyaksikan acara takbiran keliling ini.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Sidak Pasar Hewan Jelang Hari Raya Idul Adha 1437 H

di %s Berita 441 views

aa

Untuk mencegah masuknya hewan kurban beresiko tidak sehat yang masuk ke wilayah Kab. Ngawi  Bupati Ngawi Budi Sulistyono inspeksi mendadak (sidak)  pasar hewan guna memastikan hewan ternak calon kurban Idul Adha 1437 H, aman dari penyakit beresiko khususnya penyakit anthrax, kamis (8/9) di pasar hewan Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kota. Turut hadir dalam sidak ini Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sunito, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Soeradji, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Sodiq Triwidiyanto, Plt Kepala Satpol PP Rahmad Didik dan rombongan.

Dalam sidak kali ini Budi Sulistyono meminta kepada  tim kesehatan Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnak) Kabupaten Ngawi untuk memperketat pengawasan terhadap setiap calon hewan kurban yang masuk dalam pasar ini.

Dalam proses transaksi yang ramai beberapa hewan sempat diperiksa oleh petugas kesehatan bersama bupati untuk memastikan kelayakan hewan-hewan tersebut. “Jelang hari raya kurban ini semua hewan yang diperiksa dalam kondisi sehat artinya tidak ditemukan penyakit seperti yang kita khawatirkan,” terang Bupati.

Budi Sulistyono dalam sidak ini mengatkan bahwa peredaran hewan kurban masih didominasi oleh hewan asal Ngawi, karena sampai saat ini pemerintah masih sangat membatasi peredaran hewan kurban dari luar daerah terutama dari Jawa Tengah. Hal ini dilakukan agar virus antraks yang ditemukan di daerah tersebut tidak menular ke Ngawi. Bupati meminta agar instansi terkait untuk aktif terjun ke lapangan guna memantau kondisi hewan ternak yang ada di wilayah Ngawi. “ Kami minta agar petugas-petugas yang berada di lapangan agar lebih proaktif untuk memeriksa hewan ternak ini dan harus ada jaminannya,” tegas Bupati.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnak) Ngawi Sunito menyatakan jika hasil sidak yang dilakukan tersebut pihaknya tidak menemukan hewan terserang penyakit yang berpotensi menular kepada manusia seperti Anthrak dan penyakit lainnya. Lebih lanjut Sunito mengatakan pihaknya beserta tim akan tetap waspada dan melakukan pengawasan intensif terhadap calon hewan kurban ke sejumlah tempat penampungan sampai hari H Idul Adha 1437 di laksanakan.a

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top