Ngawi Gelar Kejurprov Wushu Sanda se Jawa Timur 2018
Untuk kesekian kalinya, Kejuaraan Provinsi Wushu Sanda se Jawa Timur digelar di Kabupaten Ngawi. Kejuaraan ini akan berlangsung selama 3 hari, Kamis – Minggu (18-20/10) di Alun – Alun Merdeka Ngawi, memperebutkan Piala Bupati Ngawi 2018.
Acara yang diprakarsai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Ngawi dan Komite Olahraga Nasional (KONI) Cabang Ngawi ini dihadiri Ketua Umum Wushu Jawa Timur Lukman Lajino, perwakilan Kapolres Ngawi, perwakilan Kodim 08/05, Ketua Forum Wushu Cabang Ngawi dan Official dari Kabupaten yang mengikuti kejuaraan ini. Acara dibuka oleh Ketua KONI Cabang Ngawi, Rahmad Suprasono.
Kejurprov ini diikuti 180 peserta dari berbagai kota dan Kabupaten di Jatim, hal ini seperti yang diungkapkan Ketua Panitia Wushu Ngawi, Didit Koko Nugroho saat ditemui disela acara pembukaan. “Peserta berasal dari berbagai kota dan Kabupaten se Jawa Timur, dan ada tambahan lagi Kabupaten Sragen dan Solo,” ungkapnya. Masih menurut Koko panggilan akrabnya, kejuaraan ini memperebutkan 3 kategori juara, yakni juara umum, favorit, dan terbaik.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Wushu Indonesia Ngawi, Hadi Suroso menungkapkan kebanggaannya kepada atlit Wushu Ngawi yang sering membawa pulang medali emas dalam kejuaraan nasional. “Beberapa waktu lalu salah satu atlit wushu kita, meraih medali emas dalam kejuaraan Nasional, yaitu Piala Raja Hamengku Buwono X bertempat di GOR Amongrogo Daerah Istimewa Yogyakarta,” katanya. Menurutnya, saat ini perkembangan Wushu di Kabupaten Ngawi mengalami perkembangan yang cukup pesat, “Banyaknya prestasi yang diraih saat ini bisa menjadi ikon Kabupaten Ngawi,” katanya bangga.
Sedangkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ngawi, Rahmad Suprasono berpesan kepada semua atlit yang bertanding dalam kejuaraan ini, untuk menjujung tinggi sportifitas, “Sebab, sportifitas merupakan identitas dari olahraga, untuk itu saya minta untuk semua atlit yang berlaga untuk sportif, kalah menang itu biasa dalam kompetisi,” tandas Soni, begitu ia biasa disapa.
Tahun ini, atlet Wushu akan turun berlaga pada 9 kelas, baik putra maupun putri. Dan, Tim Wushu Kota Kediri meraih medali terbanyak, dengan 5 medali emas, 1 medali perak, dan 2 perunggu, kemudian disusul Tim Wushu Surabaya, dengan perolehan medali, 3 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
Sedangkan atlet Wushu Ngawi memperoleh medali, 3 emas 2 perak dan 1 perunggu. Untuk kategori atlet The Best Under 18, disabet Riko Kurnia dari Ngawi, Kategori The Best Under 19 Citra dari Kediri dan atlet terfavorit diraih Avi Shibab dari Ngawi.(kominfo)