Rembug Stunting, Bupati Ngawi Minta Gerakan Bersama Tuntaskan Stunting

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,344 views
Banner

Hingga saat ini Stunting atau gagal tumbuh masih menjadi isu prioritas dalam mewujudkan SDM yang berkualitas yang dilakukan dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, anak disekolah.

Rembug Stunting yang digelar Pemerintah Kabupaten Ngawi, Selasa (13/04/21) menjadi salah satu upaya percepatan penurunan dan pencegahan Stunting terintegrasi di Kabupaten Ngawi bertempat di Gedung Kesenian, Ngawi.

Acara yang dibuka langsung Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dihadiri Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, Ketua TP PKK Ngawi, Ana Mursyida Ony Anwar, Kepala Bappelitbang Ngawi, Indah Kusuma Wardani, Camat, dan UPT Puskesmas se Kabupaten Ngawi yang dilakukan secara virtual.

Dikatakan Bupati Ngawi, bahwa Stunting menjadi tugas dan tanggung jawab semua pemangku kebijakan dan perlu adanya intervensi terintegrasi dari leading sektor terkait, “Masing – masing dinas yang ada di Kabupaten Ngawi, kita harapkan partisipasinya, untuk mendukung gerakan ini agar Stunting ini bisa segera tuntas. Dan, kedepan kita akan memiliki generasi penerus yang unggul serta berdaya saing,” katanya disela sambutan.

Ada delapan aksi yang dilakukan dalam program ini, disebutkan Ony Anwar Harsono diantaranya terintegerasinya analisis situasi, penyusunan pelaksanaan kegiatan, inovasi dan strategi yang dilakukan, “Yang kemudian akan kita jadikan tuangkan dalam peraturan Bupati, kemudian dibreakdown hingga ke desa, sehingga akan bisa dijalankan secara maksimal,” terangnya.

Selanjutnya, Bupati Ngawi juga menandaskan bahwa single data terpusat menjadi pegangan, “Intervensi tepat serta sinergitas pelaku pendataan di setiap OPD inputnya diambil, untuk dijadikan data integrasi yang akan menjadi single data. Dengan begitu, pelaksanaan intervensi Stunting yang terintegrasi bisa berjalan optimal,” tandasnya.

Untuk semakin menekan angka penurunan Stunting, Ony Anwar Harsono berharap adanya partispasi secara sadar oleh masyarakat, apalagi mengingat kegiatan ini dibebankan pada APBD, tentunya tidak akan maksimal karena refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19, “Model strategi Partipatoris yang harus dibangun, supaya kita bisa menghemat anggaran tapi secara ruhnya program ini bisa terimplementasi di masyarakat kita,” tuturnya.

Disela kegiatan ini dilakukan penandatanganan komitmen bersama oleh Bupati, Ketua TP PKK Kabupaten Ngawi serta leading sektor terkait penanganan Stunting di Kabupaten Ngawi. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares