Dalam sambutannya, Nurul Ichwan mengatakan Market Sounding ini merupakan salah satu proses yang penting dalam penyelenggaraan KPBU, termasuk penyampaian perkembangan proyek KPBU Ngawi Planetarium Agro Park supaya diketahui calon investor dan pihak terkait lainnya seperti agrowisata, perbankan dan lembaga keuangan. “Sekaligus sebagai fasilitas bagi Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) mengetahui seberapa besar minat pasar serta masukan peserta untuk penyempurnaan dokumen pra studi kelayakan,” terangnya. Selain itu, ditambahkan Nurul Ichwan kegiatan ini juga bisa digunakan peserta untuk saling berkomunikasi serta bermanfaat untuk menjalin kerjasama dan partisipasi dalam proyek tersebut.
Nurul Ichwan mengungkapkan bahwa Kabupaten Ngawi memiliki keunggulan disektor Pertanian terutama tanaman pangan, “Ini merupakan potensi yang sangat baik jika dilakukan pengembangan sektor agrowisata. Karena bisa memberikan dampak baik terhadap peningkatan pendapatan kesejahteraan masyarakat sekaligus melestarikan sumber daya lahan yang ada,” ujarnya.
Selain jasa penjualan pariwisata, diutarakan Nurul Ichwan agrowisata juga bisa menjadi ajang promosi produk dan edukasi masyarakat sehingga menjadi peluang pengembangan diversifikasi produk agribisnis sehingga menjadi kawasan pertumbuhan baru. “Dengan terlaksananya proyek KPBU pengembangan Agrowisata Ngrambe Ngawi diharapkan mampu mendorong kemajuan daerah dengan perpaduan keunikan lokal dengan teknologi yang dibawa oleh investor melalui kerjasama tersebut,” lanjutnya.
Dikesempatan yang sama, Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengatakan inisiasi mekanisme pembiayaan proyek KPBU ini, dilatarbelakangi adanya daya tarik wisata di wilayah Kenebejo (Kendal, Sine, Ngrambe dan Jogorogo) diantaranya air terjun Pengantin, Srambang Park, Agro Techno Park (ATP), dan Seloondo yang mulai berkembang, namun terbatas akan kemampuann keuangan daerah dalam menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung dimasing – masing lokasi wisata tersebut.
Dengan Market Sounding ini, Budi Sulistyono berharap dukungan penuh dari segala pihak untuk membangun kawasan wisata di Kabupaten Ngawi, yang didukung potensi agrowisata diwilayah Ngawi selatan yang dipusatkan di pengembangan lokasi ATP Ngrambe, “Keberadaan Ngawi Planetarium Agro Park diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Ngawi, serta peningkatan pendapatan dan perekonomian masyarakat di kabupaten Ngawi dan terutama di sekitar lokasi kawasan,” katanya.
Bupati Ngawi juga menyebutkan jarak tempuh ke Kabupaten Ngawi saat ini, lebih singkat dari daerah sekitar karena ada jalan Tol Trans Jawa yang melintasinya, “Lokasi Ngawi Planetarium Agro Park (NPAP) hanya berjarak 15 kilo meter dari exit Tol Walikukun, yang juga merupakan rencana pengembangan kawasan industri seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Jawa Timur. Dan, di dalam Kawasan Ngawi Planetarium Agro Park ini nantinya akan dibangun Vertical Farming dan Planetarium yang akan meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung,” bebernya.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) yang mewakili Kantor Bersama KPBU serta menyampaikan informasi terkait dengan skema KPBU dan mekanisme penjaminan Proyek KPBU.
Sementara kawasan ATP Ngrambe Kabupaten Ngawi yang akan dikembangkan memiliki luas wilayah 3,45 hektar dan rencananya dikembangkan menjadi 4,15 hektar, serta ditargetkan tahun 2022 memasuki tahap kontruksi kemudian beroperasi tahun 2024. (Kominfo)