Bertempat di Pendopo Wedya Graha, Senin (30/11/20) Jambore Kader Posyandu kembali digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, kali ini mengangkat tema Cegah Stunting Itu Penting.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Yudono di Kabupaten Ngawi saat ini terdapat 1.219 Posyandu dengan 6.095 kadernya. “Diharapkan dengan perhatian Pemerintah Kabupaten Ngawi terhadap Posyandu, kader semakin serius dalam menanganinya sebagai upaya kesehatan masyarakat di wilayahnya masing – masing,” katanya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, Antik Budi Sulistyono mengatakan bahwa kader Posyandu memiliki peran yang sangat penting, sebagai ujung tombak dari semua kegiatan Posyandu, salah satunya stunting, “Masalah stunting menjadi persoalan bersama. Pemenuhan kebutuhan gizi diawal kehamilan hingga bayi berumur 2 tahun atau kita kenal seribu hari kehidupan, merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan,”katanya.
Ditandaskan Antik Budi Sulistyono hanya, kader yang bisa memahami dan mengerti sosial budaya masyarakat yang mampu memberikan bimbingan serta motivasi kepada ibu hamil beserta keluarganya. “Dengan mengacu buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), mereka akan mendampingi ibu hamil, terutama yang KEK (Kekurangan Energi Kronik) atau anemia mulai awal kehamilan hingga masa nifas,” lanjutnya.
Ketua TP PKK, menyebutkan data stunting tahun 2019, dari Survei Status Gizi Balita Indonesia ( SSGBI ) yang dikeluarkan Balitbangkes menunjukkan Kabupaten Ngawi dengan persentase 40,47 persen, namun dengan adanya kegiatan terpadu Konvergensi Penanganan Stunting tahun 2020, angka mengalami penurunan menjadi 17,86 persen “Semua itu berkat kerjasama semua pihak, terutama kader Posyandu selalu aktif dan inovatif dalam kegiatan pelayanan di Posyandu,” terangnya.
Kegiatan kali ini, juga diisi dengan seminar mengenai stunting dengan narasumber dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Provinsi Jawa Timur drg. Fitria Devi yang diikuti kader Posyandu se Kabupaten Ngawi dan juga dihadiri Kepala UPT Puskesmas Se Kabupaten Ngawi. (Kominfo)