Kerja keras pemkab Ngawi selama 10 bulan menggalakkan program keluarga berencana (KB) pria atau vasektomi mulai membuahkan hasil. Setelah melewati seleksi ketat ditingkat peovinsi, Ngawi lolos menjadi nominator KB Award, bersaing dengan Bojonegoro, Situbondo dan Ponorogo. “Ini bisa jadi awal yang baik untuk terus mengembangkan program KB bagi pria,” terang Wakil Bupati (Wabup) Ony Anwar Harsono saat mendampingi tim evaluasi KB Award Jatim didesa Sambiroto kecamatan Padas.
Ony meyebut pengembangan program KB Pria sangat penting. Peran kaum adam ikut mengendalikan ledakan penduduk, lanjut dia, kini tak bisa dikesampingkan. Disisi lain pemkab terus menelorkan terobosan untuk membatasi angka kelahiran. “Tak hanya untuk wanita saja, KB juga sudah menyentuh laki-laki. Program KB harus benar-benar maksimal untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,” jelasnya.
Indah Kusumawardhani, kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) mengakui, mensosialisasikan KB pria tak segampang membalikkan telapak tangan. Awal pengenalan dan sosialisasi vasektomi kerap mendapat cibiran dan pesimisme. “Satu persatu akseptor kami gaet. Pembinaan dilakukan secara berkala. Setelah terbentuk wadah kelembagaan bagi akseptor, mereka juga mau melakukan sosialisasi ke lapangan. Itu yang membuat vasektomi bisa berkembang cepat,” tegasnya.
Sosialisasi, kata dia, tak hanya mengandalkan peran akseptor dan tim dokter spesialis. Bupati Budi Sulistyono juga kerap cawe-cawe menggalakkan vasektomi. Disetiap sambang desa yang biasanya dilakukan setiap sebulan sekali, bupati tak pernah lupa ikut mensosialisasikan KB Pria ini (RadarNgawi-RadarMaduin-Jawapos)