Disparpora Kab. Ngawi Gelar Pelatihan Pembuatan Website dan Market Place

di %s Berita/Pemerintahan/Sekitar Kita 1,387 views
Bapak Setda membuka Acara Disparpora

Sebanyak 50 peserta mengikuti pelatihan pembuatan Website dan Market Place di Gedung Nakula Notosuman, Senin – Selasa (29-30/4). Kegiatan yang diprakarsai Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi ini, untuk meningkatkan potensi ekonomi bagi pelaku ekonomi kreatif yang berasal dari unsur Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengusaha muda, usaha kecil menengah (UKM), pelajar dan Mahasiswa.

Pelatihan ini dihadiri Sekretaris Daerah kabupaten Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto, Sekretaris Disparpora, Mahmud Rosyadi dengan narasumber Umi Tursini dan Yosef Rusfendi

Dalam sambutannya, Mokh Sodiq mengatakan bahwa saat ini telah terjadi revolusi dalam proses pemasaran yang memanfaatkan teknologi dan informasi (IT), “Jadi sudah tidak lagi manual, dan tentunya ini akan menjadikan tantangan dan penyesuaian tersendiri bagi kita,” katanya.

Dengan perubahan seperti ini Sekda menghimbau untuk segera menyesuaikan, sebab tidak hanya terjadi pada pelaku usaha tapi juga Pemerintah. “Hubungan costumer dengan produsen sudah mengalami perubahan total, hal ini harus segera melakukan penyesuaian termasuk pemerintah daerah”, ujarnya.

Dikesempatan ini, Sodiq juga mengungkapkan kalau kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Pemkab Ngawi untuk pelaku usaha yang selama ini masih berjalan secara konvensional untuk menyesuaikan diri dengan memanfaatkan IT. Sebab, di Indonesia saat ini bisnis rintisan yang berbasis teknologi (start-up) berkembang sangat pesat, diantaranya masuk dalam jajaran unicorn, yakni start –up dengan valuasi lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.“Dengan valuasi yang besar ini, diharapkan bisa memberi motivasi untuk para start-up yang mengembangkan usahanya terutama di Ngawi,” jelas Sodiq.

Peserta Pelatihan tampak antusias mengikuti

Sekda juga berharap dengan pelatihan ini, ekraf di Ngawi semakin berkembang dan mampu memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat, “Semua usaha yang di Kabupaten Ngawi, seperti UMKM, Bumdes, Pokdarwis dan lainnya bisa tumbuh. Dan, tidak hanya berhenti pada saat pelatihan saja tapi berlanjut berkembang lebih pesat”,pungkasnya.(nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Wabup Kunjungi ATP, Minta Entrepreneur Muda Miliki Wawasan Teknologi Agrobis

di %s Fotografi/Traveling/Wisata Ngawi 1,325 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini mengembangkan Agro Tecno Park (ATP) di Desa Wakah Kecamatan Ngrambe, untuk menerapkan teknologi dibidang tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perikanan dan area pengolahan pasca panen. Dan, sekaligus sebagai pusat pelatihan dan teknologi bagi masyarakat, yang dapat memberikan ruang aplikasi, percontohan teknologi pertanian terpadu.

Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dalam kunjungannya ke ATP, Sabtu (7/4), menyampaikan bahwa ATP ini dibangun sebagai wadah edukasi dan wisata agro. “Jadi tempat ini sendiri semacam incubator untuk menginkubasi entrepreneur muda dibidang agrobis, agar kedepannya mereka memiliki wawasan yang baik untuk pengembangan tentang pertanian, perikanan dan peternakan, terutama di Kabupaten Ngawi,” kata Ony disela kunjungannya.

Dalam upaya kelanjutan ATP, Wabup mengutip istilah dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, triple helix, yakni fungsi pemangku kebijakan dalam hal ini, Pemkab Ngawi, akademisi dan pelaku usaha dibidang agro, “Nah, Pemkab Ngawi sediakan ATP sebagai tempatnya, sedangkan akademisi melakukan riset, pendampingan, dan pembinaan kepada warga, petani, peternak pembudidaya perikanan dan pelaku usaha dari seluruh wilayah di Ngawi, yang ingin meningkatkan kapasitasnya dan melakukan kegiatan agrobis yang benar sekaligus memiliki teknologi yang baik dan mutakhir,” jelasnya sambil berjalan di jembatan selfi yang dibangun disebelah timur ATP.

Salah satu pengunjung sedang memilih produk olahan makanan hasil binaan ATP

Lebih lanjut, ia sampaikan ATP ini juga melakukan pendampingan dan pembinaan pasca panen,  termasuk produk pertanian, peternakan dan perikanan yang dilakukan oleh Dinas Pangan dan Perikanan, melalui Gabungan Pengolahan Pangan Kabupaten Ngawi (BUMONA). “Pelaku usaha kuliner ini akan kita fasilitasi dan adakan pembinaan, supaya produk mereka terstadarisasi baik mutu, kemasannya, harganya sampai dengan distribusinya itu kita kawal,” ujarnya. Ia berharap, pelaku usaha ini bisa mandiri dan punya produk unggulan yang bisa dipasarkan secara luas, bahkan bisa diekspor.

Lebih penting lagi, Wabup ingin dengan keberadaan ATP ini Kabupaten Ngawi bisa berkedaulatan pangan, “Artinya ketahanan pangan kita tidak untuk mencukupi bahan pangannya saja, import misalnya, tapi berdaulat pangan dengan kemandirian,” lanjutnya. Bahkan ia ingin seluruh masyarakat Ngawi, berwawasan ilmu pengetahuan dan update untuk kegiatan agrobisnya dan bisa mandiri. “Kita songsong kedaulatan pangan yang sebenar – benarnya,” tandasnya,

Hal senada juga disampaikan, Sekretaris Daerah kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto kalau keberadaan ATP ini sebagai tempat edukasi bagi petani, masyarakat, pelajar atau siapa saja agar meningkat kualitasnya. Selain itu juga akan kembangkan menjadi wisata edukasi agro. “Tempat ini memang dibuat menarik, dan nyaman, supaya yang belajar disini juga senang dan tidak jenuh, keduanya ini akan dipadukan biar match, dan selalu hidup. Jadi, yang mengelola senang, masyarakat dapatkan manfaatnya serta lingkungan sekitar bisa mandiri. Dan, ia juga tegaskan kalau pengelolaan ATP ini butuh konsistensi makanya perlu pengelola yang tahu betul konsep yang akan dikembangkan di ATP ini, “Jadi, mereka mengetahui konsep ATP ini seperti apa, biar bisa berkelanjutan kedepannya nanti,” tuturnya sembari sesekali menyapa pengunjung yang datang.

Sementara menurut Kepala Dinas Pangan dan Perikanan melalui Kepala UPT Pengembangan Pangan dan Perikanan, Yosef Danni Kurniawan mengatakan bahwa konsep ATP ini adalah tempat pelatihan dan pengembangan agro. “Kalau agro itu meliputi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura, sebab di Kabupaten Ngawi ini memang potensinya di bidang ini,” kata Danni sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, sektor pertanian ini akan dikembangkan secara serius melalui pembinaan di ATP, disamping itu juga akan dikembangkan menjadi wisata edukasi. “Kalau ada yang mau berlatih disini kan tempatnya tenang dan nyaman, nantinya kita juga lakukan perbaikan dan pengembangan lanjutan agar masyarakat lebih menarik lagi,” lanjutnya.

Disini pula, nantinya akan dibangun pusat penelitian riset dan teknologi, tepatnya disebelah barat, ditambah lagi ada kolam ikan, kandang dan laboratorium untuk agro. “Kalau di master plan nya  itu diseberang jalan nanti ada pasar wisata dan parkir,” bebernya. Disinggung soal produk olahan agro yang dihasilkan, ia tegaskan kalau itu bukan dari ATP tapi masyarakat atau pelaku usaha yang kita bina, “Kalau saat ini yang eksis adalah Bumona, yang mengolah hasil bumi menjadi makanan olahan,” tuturnya. Ia juga sampaikan, bagi masyarakat yang ingin bergabung dan memasarkan produknya bisa langsung hubungi Bumona.

Menurut, Danni pengunjung setiap hari Minggu bisa mencapai seribu orang, makanya disini juga disiapkan olahan makanan segar, “Kami berikan fasilitasi yang ingin berjualan disini, bahkan tidak dari Ngrambe saja, tapi dari mana-mana, untuk pengunjung yang ingin makan disini, ya itu nanti tempatnya di lantai 2 kafe,” kata Danni antusias sembari boncorkan kalau ATP akan gelar lomba Colorfull Bright untuk mempercantik jembatan selfi yang ada disini, rencananya akan diikuti pelajar sekolah menengah di Kabupaten Ngawi.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares







Rakerkes 2018, Wabup Ony Minta Kerjasama Seluruh Stakeholder

di %s Berita/Kesehatan 1,299 views

Tahukah anda apa itu stunting? Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Saat ini, kondisi ini tengah menjadi perhatian masyarakat luas. Terutama setelah Presiden Joko Widodo menyebut bahwa stunting telah menjadi ancaman utama kualitas sumber daya manusia hingga beliau menekankan bahwa upaya penurunan angka stunting adalah kerja bersama yang harus melibatkan semua elemen masyarakat.

Masalah stunting menjadi salah satu isu penting dalam Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) Kabupaten Ngawi, Kamis (5/4) di RM. Notosuman. Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Oni Anwar, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr Yudono, Kepala Kantor Kementerian Agama Ngawi, Zainal Arifin, Kepala OPD se Kabupaten Ngawi. Direktur Rumah Sakit se Kabupaten Ngawi, dan Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Ngawi dan Narasumber dari RSUD dr. Soedono Madiun,  dr Rony Ap Tamba, Sp.A.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan akan berjalan dengan baik, jika didukung kerja keras dari semua komponen stakeholder, yang anggarannya didukung dari APBD maupun APBN. Tapi, tidak hanya cukup itu  saja, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Makanya, jaminan kesehatan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC), melalui pembiayaan yang memadai, pelayanan berkualitas dengan pemenuhan, serta pemerataan tenaga kesehatan. “Saya sangat mendukung rapat kerja kesehatan ini dan menjadi tanggung jawab kita bersama dapat terselesaikan dengan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat,” kata Ony disela sambutannya.

Rakerkes kali ini mengusung tema mewujudkan UHC melalui percepatan eliminasi Tuberkolusis (TBC), Penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu Imunisasi. Rakerkes Kabupaten ini merupakan kelanjutan Rapat Kerja Nasional dan Rapat Kerja Provinsi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Sementara menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr. Yudono menyampaikan bahwa penurunan angka stunting memerlukan kerja bersama lintas sektoral. “Ada dua hal yang akan dilakukan untuk mengatasai masalah ini, diantaranya meminimalisir kondisi anak yang telah mengalamai stunting, yang kedua mempersiapkan calon pasangan usia subur, yang disiapkan sebelum pernikahan bahkan mulai usia sekolah, kelas 6 SD,” jelasnya.

Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018
Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018

 

Sementara, untuk kasus Tuberkulosis, Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan masyarakat luas maupun kader kesehatan untuk menemukan penderitanya.

“Untuk selanjutnya akan didampingi dalam melakukan pengobatan bahkan akan diberikan makanan tambahan untuk menunjang pemulihan kondisi kesehatan,” tambah Yudono. Sedangkan, untuk Imunisasi, ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau, memonitoring dan melakukan evaluasi sehingga pemberian imunisasi dapat diselesaikan dengan baik termasuk sosialisasi imunisasi itu halal dan berguna untuk membentengi tubuh dari penyakit yang mengancam,” tuturnya panjang lebar.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares







Keluarga Garda Terdepan Cegah Narkoba

di %s Agama/Berita 882 views

Penyalahgunaan Narkoba saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, pasalnya saat ini sudah menjangkiti generasi muda penerus bangsa, apa jadinya bangsa ini kalau generasi penerusnya pecandu Narkoba? Kondisi inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi untuk terus berupaya dan berkomitmen memerangi peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, salah satunya dengan menggelar Pelatihan Keluarga Sakinah dan Narkoba, Kamis (5/4) di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini dihadiri, Asisten Pemerintan dan Kesra, Anwar Rifai, Forkompimda, dan Organisasi Kewanitaan di Ngawi.

Dalam sambutannya, Anwar Rifai mengatakan narkoba tetap menjadi musuh utama bangsa. “Pembinaan keluarga sakinah, saat ini sangat penting. Karena narkoba sekarang ini sudah benar – benar mengganggu terutama dikalangan generasi muda,” ujarnya. “Saya tegaskan, waspadalah, dan perangilah, sebab narkoba penghancur masa depan bangsa,” tandas Anwar Rifai.

Ironisnya, saat ini penyalahgunaan narkoba menjangkiti ibu rumah tangga juga, bahkan anak – anak. Banyak keluarga harmonis berantakan gegara barang haram ini, semua yang indah dan membahagiakan di keluarga bisa hancur juga. Anwar menambahkan, kemasan narkoba sekarang ini sudah beranekaragam. “Narkoba bahkan sekarang sudah dikemas dalam segala bentuk kemasan, seperti minuman, rokok, permen, coklat,” bebernya

Ia juga menegaskan narkoba sangat merugikan, termasuk untuk diri sendiri, kesehatan, mental, ekonomi, dan kreativitas. “Jika sudah terkena narkoba, pasti akan kecanduan. Akibatnya, pasti akan membeli dengan harga yang lebih mahal lagi. Selain itu, juga sebagai sumber kejahatan,” ungkapnya panjang lebar.  Yang sangat merisaukan, belakangan narkona sudah menjelma menjadi permen coklat yang diedarkan di Taman Kanak – Kanak (TK) atau Sekolah Dasar (SD). “Bandar narkoba itu, tidak pakai ragu – ragu, diluar negeri sudah seperti home industry,” ujarnya. Lebih lanjut, ia  katakan kalau hasil produksi itu, harus dipasarkan dengan berbagai cara, termasuk Indonesia. “Bisa dibilang Indonesia masih banyak memiliki celah, dan menjadi sumber marketing narkoba,” tuturnya. Katanya lagi, motivasi, kreatifitas, inovasi semua hilang karena benda ini, apalagi anak – anak sungguh berbahaya.

Makanya keluarga memegang peranan penting dalam mendidik anak menjadi baik. Sebab keluarga menjadi basis utama dalam menangkal penyalahgunaan narkoba. Jika anak dalam masalah, sudah seharusnya keluarga menjadi tumpuan curhatnya anak. “Kita harus bisa mendengarkan anak, member solusi, dan harus selalu ada. Kalau bisa komunikasi setiap hari,” pesannya. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares







Go to Top