Ujian CPNS Pemprov Jatim Digelar 8 September
SURABAYA-Masyarakat yang ingin menjadi aparat pemerintah di lingkungan Pemprov harus mempersiapkan diri. Pasalnya sebentar lagi pendaftaran CPNS 2012 akan dibuka.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim Akmal Boedianto mengatakan, dengan tes CPNS digelar secara serentak pada 8 September 2012, maka pendaftaran kemungkinan besar akan dibuka bulan Agustus nanti.
“Tapi mengenai kepastian jadwalnya baru akan kita bahas, Selasa (24/7/2012) besok,” ujarnya, kepada Surya (GROUP TRIBUNNEWS), Senin (23/7/2012).
Dalam rekrutmen CPNS pertama pascamoratorium ini, Pemprov Jatim mendapatkan kuota 148 orang. Dari jumlah itu, 90 orang akan diisi oleh tenaga kesehatan dan 58 sisanya untuk tenaga teknis lainnya.
Selain Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya juga mendapat jatah penerimaan CPNS baru. Itu dilakukan karena dua lembaga ini dinyatakan oleh Pemerintah Pusat sudah melakukan analisis jabatan, analisis beban kerja, dan alokasi anggaran belanja pegawai masih dibawah 50 persen.
“Sebenarnya Kota Mojokerto juga sudah memenuhi syarat, tapi mereka tidak mengajukan permintaan kuota ke Pemerintah Pusat,” jelas Akmal.
Menurut Akmal, dalam rekruitmen CPNS kali ini, pelaksanaan ujian akan ditangani langsung oleh pemerintah Pusat dimana pembuatan soal ujian dilakukan oleh konsorsium 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang akan digandeng. “Untuk Jatim, PTN yang masuk dalam konsorsium itu adalah ITS dan Unair,” imbuhnya.
Untuk mendukung pelaksanaan rekrutmen CPNS, BKD mengajukan anggaran sebesar Rp 1 miliar dalam Perubahan APBD 2012 sekarang ini. Hal itu dilakukan, karena dalam APBD murni 2012 anggaran tersebut belum dianggarkan. Pertimbangannya waktu itu, kebijakan moratorium baru berakhir per 3 Desember 2012.
Ketua Komisi A DPRD Jatim Sabron Djamil Pasaribu menegaskan, agar pelaksanaan rekruitmen CPNS 2012 benar-benar professional dan proporsional, pihaknya akan mengawal dengan ketat semua proses dan tahapan seleksi CPNS.
“Ini penting agar proses dan tahapan rekruitmen CPNS sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan, transparan, dan tidak ada KKN,” tegasnya.
Komitmen itu harus ditunjukkan, karena di masyarakat masih muncul anggapan miring bahwa rekruitmen CPNS hanya sebatas formalitas saja, karena semua kuota sudah dibagi antar pejabat.
“Padahal itu sangat tidak benar. Yang diterima dan lolos CPNS adalah mereka yang benar-benar mampu dan punya skill. (tribunnews)