Monthly archive

December 2019 - page 2

UPT Puskesmas Ngawi Kota, Raih ZI Dengan Predikat WBK

di %s Pemerintahan 2,652 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi kembali meraih penghargaan Zona Integritas (ZI) 2019 dari Kementrian Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi  (WBK) untuk UPT Puskemas Ngawi, diberikan langsung Kemenpan RB, Cahyo Kumolo kepada Kepala UPT Puskesmas Ngawi, Siti Agustiningsih bersama Bupati Ngawi Budi Sulistyono di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa  (10/12).

Dilansir dari menpan.go.id penghargaan ini adalah predikat yang diberikan kepada unit-unit kerja pelayanan yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen kuat untuk memberantas korupsi serta peningkatan pelayanan melalui reformasi birokrasi. “Unit kerja pelayanan tersebut, dapat menjadi contoh yang dapat menularkan virus-virus reformasi dan perbaikan tata kelola kepada unit kerja pelayanan lainnya,” jelas Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kemenpan RB, M.Yusuf Ateh.

Ateh menjelaskan, ada enam tahapan dalam pembangunan Zona Integritas diantaranya. Pertama adalah Pencanangan ZI pada unit kerja. Langkah kedua, yakni pembangunan terhadap enam area perubahan yang meliputi manajemen perubahan, penguatan tata laksana, penguatan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kemudian langkah ketiga, penilaian oleh Tim Internal.

Menurut Siti Agustiningsih inovasi menjadi kunci masuknya UPT Puskesmas Ngawi sebagai salah satu penerima ZI kategori WBK ini. “Ada dua inovasi yang telah dilakukan Puskesmas yakni Pena Rembang dan One Stop Service Lansia sehingga  menjadi pertimbangan dan menghasilkan nilai tinggi,” bebernya.

Kapus Ngawi ungkapkan kalau ide inovasi ini muncul justru dari keluhan pasien, terkait penuhnya jumlah pasien di hari Senin dan Selasa, “Bagian depan Puskesmas ini penuh dan crowded. Namun, kemudian kita pisah, Alhamdulillah bisa terurai dan lebih kondusif,” terangnya.

Untuk Pena Rembang, Agustin sapaan akrabnya mengatakan bahwa ini adalah pelayanan untuk anak usia 0 – 15 tahun dalam satu   yang mencakup semua jenis layanan bagi rentan usia tersebut. “Disitu ada perikasaan kesehatan dokter, klinik remaja, imunisasi dan lainnya,” tuturnya disela kunjungannya Pos Gizi di desa Grudo, Kamis (12/12).

Sementara One Stop Service Lansia, disampaikan adalah pelayanan satu pintu bagi Lansia, “Pasien lansia bisa mendapatkan layanan lengkap, dari daftar langsung diperiksa dokter, apabila perlu cek laboratorium bisa dilakukan langsung standby disitu dan ambil obat juga disitu, “tambahnya.

Selain itu, Agustin juga menyampaikan bahwa ketepatan pelayanan juga menjadi perhatian, makanya disetiap unit pelayanan harus tertera jenis dan waktu pelayanan bahkan biayanya.“Jadi semua trasnparan, dan untuk menghindari pungutan liar,” tandasnya.

Selain UPT Puskesmas Ngawi, Kemenpan RB juga memberikan penghargaan untuk 506 unit kerja dari 63 instansi pemerintah yang berhasil membangun Zona Integritas. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

BOACF 2019, Kolaborasi Kearifan Lokal dan Modern

di %s Seni Budaya 2,611 views

Tahun ini Bumi Orek – Orek Art & Culture Festival (BOACF) digelar Pemerintah Kabupaten Ngawi di Sendang Tawun, Kecamatan Kasreman, Sabtu (7/12).

BOACF 2019 yang bertajuk Kidung Guyub Negeri Ngawi Ramah menampilkan serangkaian pertujukan yang memadukan antara seni tradisi yang ada di Kabupaten Ngawi yang dikemas secara modern hasil kolaborasi antara seniman lokal dan nasional.

Selain itu, yang di sutradarai Agus Noor ini juga dimeriahkan beberapa artis ibukota seperti Sruti Respati, Gondrong Gunarto, Danang Pamungkas, Danny Cak Nan, Sahita, Santoso Wibowo, dan Encik Krisna.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono selain memberikan apresiasinya juga berharap acara kali ini tidak kalah menariknya dari tahun lalu. ini luar biasa, “Ini sangat luar biasa, Tawun disulap menjadi tempat pertunjukan yang sangat menarik,” katanya.

Bupati juga mengungkapkan gelaran event ini bisa menjadi batu loncatan bagi talenta baru yang ada di Ngawi untuk dilihat potensinya, “Moment seperti ini akan harus kita munculkan terus menerus, agar mereka memiliki kesempatan untuk berada di panggung sehingga bisa meningkat ke ajang lebih tinggi,” jelasnya.

Budi Sulistyono menyampaikan alasan bahwa pelaksanaan tahun ini di Tawun adalah sebagai upaya Pemkab Ngawi untuk lebih mengenalkan potensi wisata yang terkenal akan tradisi Keduk Beji serta tempat Pasar Jadul ini. “Tempat wisata menjadi target kita selain talenta – talenta ini. Tetapi juga kita booming-kan tempatnya,” lanjutnya.

Menurutnya, keberdaaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Tawun sangat berperan dalam acara tahunan ini. Bupati mengharap Pokdarwis lainnya, yang hadir, dapat melihat gelaran ini serta mengambil ide kreatifnya untuk dikembangkan lebih lanjut di destinasi wisata yang ada diwilayahnya masing – masing. “Pokdarwis kita kembangkan terus untuk memiliki kreatifitas dan inovasi sehingga mempu mengembangkan daerahnya,” tegasnya.

Tawun menurut, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Raden Rudi Sulisdiana menjadi lokasi event ini karena baru mendapatkan penetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun ini. “Kita ingin destinasi wisata Ngawi itu lebih dikenal diseluruh pelosok nusantara, tahun kemaren di Benteng Pendem , dan tahun ini kita coba Tawun yang nantinya akan bisa diakui oleh seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Di kesempatan ini Bupati juga memberikan penghargaan Maestro Seni Ngawi bagi seniman Ngawi yang mampu mengangkat Ngawi dikancah nasional diantaranya kepada Gondrong Gunarto dan Danny Caknan. (allteam/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

PABBSI Cabang Ngawi gelar Kejurprov Jatim 2019

di %s Olahraga 1,939 views

Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Cabang Ngawi gelar Kejuraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur merebutkan Piala Bupati Ngawi 2019 di GOR Bung Hatta, Sabtu (7/12).

Lebih dari 100 atlet yang  berasal dari berbagai daerah di Jatim berlaga di kejuaraan ini. Untuk cabang angkat besi putri yang dipertandingkan mulai kelas 49 kg – 71  kg, dan putra dari 55 kg sampai 67 kg kelas ini juga berlaku untuk kelas angkat berat. Sementara body contest atau Binaraga di  pertandingkan kelas 60 kg hingga 80 kg.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Ketua PABBSI Jatim, Jeffry Togore bersama Ketua Pengcab PABBSI Ngawi, Peggy Yudho Subekti dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ngawi, Rahmad Suprasono membuka Kejurprov ini.

Menurut Bupati, olahraga yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini di Kabupaten Ngawi masih minoritas sehingga perlu ada pengenalan, salah satunya dengan event seperti ini. “Dan harapannya ini akan mengangkat atltet – atlet baru yang ada di kabupaten Ngawi,” katanya.

Sementara itu Peggy Yudho Subekti mengatakan dalam pembinaan serta mempersiapkan atlet profesional diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Sebab cabor ini masih belum familiar dikalangan masyarakat Ngawi, “Makanya kita juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, juga fitness center yang tersebar di beberapa tempat untuk pembinaan bibit atlit yunior,” ujarnya.

Peggy mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama PABBSI Ngawi akan memfasilitasi keperluan atlit untuk menciptakan atlit berkualitas serta professional. “Atlit yang yunior dan bersungguh sungguh masuk  di PABBSI, akan kita fasilitasi pertama dengan pelatih, kemudian menggunakan peralatannya secara rutin dan gratis,” lanjutnya.  

Ketua PABBSI Ngawi menandaskan angkat besi merupakan olahraga yang cocok dan menjanjikan untuk digeluti, pasalnya beberapa tahun terakhir, cabor ini banyak meraih penghargaan diberbagai kejuaraan, “Kita akan motivasi untuk menjadi atlit terutama di angkat besi dan angkat berat di skala nasional ataupun internasional, dan berdaya saing,” tuturnya. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Festival Musik Kreatif 2019, Ajang Kreatifitas Bermusik Millenial Ngawi

di %s Seni Budaya 2,206 views

Untuk meningkatkan kreatifitas musik dikalangan milenial, Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar acara yang bertajuk Festival Musik Kreatif bertempat di halaman Sekretariat Daerah kabupaten Ngawi, Jumat Malam (6/12).

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono selain memberikan apresiasinya untuk acara mengatakan bahwa event ini sebagai bentuk perhatian Pemkab Ngawi dalam memberikan wadah musik kreatif bagi kaum muda. “Dimana festival ini kita tampilkan serta munculkan talenta – talenta millennial yang ada Kabupaten Ngawi. Alhamdulilah acara ini, luar biasa,” ungkapnya.

Menurut Budi Sulistyono, saat ini industri musik mengalami perubahan karena media sosial, semua orang begitu mudahnya bisa terkenal tanpa harus melalui dapur rekaman. “Kuncinya adalah kreatifitas dan inovasi,” tandasnya.

Di kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan pesannya untuk generasi muda yang ada di Ngawi untuk terus berkarya dengan inovatif dan kreatif sekaligus mampu membaca peluang yang diminati pasar. “Kalau perlu buat warna sendiri sehingga dapat berwarna lebih jelas,” tuturnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Raden Rudi Sulisdiana menambahkan bahwa acara ini selain memberikan wadah bermusik anak muda di Ngawi juga sebagai ajang penyaluran bakat dan kreatifitas millenial disini. Rudi juga mengungkapkan selain menampilkan parade band, juga dipamerkan beberapa sajian kopi dan teh untuk menemani pengunjung yang datang. “Stand kopi ini dari pemenang Festival Kopi yang digelar beberapa waktu lalu, dan teh nya ini juga asli dari Ngawi,” jelansya.

Acara yang dimeriahkan salah satu penyanyi terkenal ini, diikuti 12 peserta yang dua lainnya berasal dari luar Kabupaten. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top