Daily archive

July 23, 2019

Sekda Kab. Ngawi Tutup Diklatpim IV Angkatan 14 Jatim

di %s Pendidikan 1,371 views

Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto secara resmi menutup Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Provinsi Jawa Timur Angkatan ke 14 yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Ngawi di Command Center Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi, Selasa (23/07).

Disela sambutannya Sekda Kab. Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto berharap seluruh peserta memiliki memiliki wawasan, kemampuan, pengetahuan dan keahlian untuk berinovasi sesuai bidangnya, “Kabupaten Ngawi akan berkembang lebih cepat jika aparaturnya inovatif serta mampu pandai membaca peluang. Dengan begitu, tantangan kedepan masyarakat harus puas dengan pelayanan Pemerintah,” kata Sekda.

Hadir dalam acara ini Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala Bidang pengembangan Pengajaran Kompetensi Provinsi Jawa Timur, Sri Rahayu Ningsih, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Ngawi Yulianto Kusprasetyo, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta peserta Diklatpim IV.

Diklatpim yang diikuti 40 peserta dilaksanakan dari tanggal 14 Maret – 17 Juli ini, dilakukan dengan system on- off di Aula Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja . Peserta Diklatpim ini melalui 5 tahapan sesuai kurikulum yang berlaku, hal ini seperti yang disampaikan Kepala BKPP Ngawi, Yulianto Kusprasetyo dalam sambutannya.

Tahapan ini diantaranya tahap diagnosa kebutuhan perubahan organisasi yang terdiri dari empat mata diklat, tahap taking ownership terdiri dari dua kegiatan selanjutnya tahap merancang perubahan dan membangun tim terdiri dari 7 mata diklat, tahap laboratorium kepemimpinan terdiri dari 2 kegiatan dan tahap evaluasi terdiri dari 2 kegiatan,  “Tahapan tersebut dilakukan dengan metode diskusi kelas, kelompok, presentasi kelompok dan kelas pembekalan narasumber, simulasi, pemutaran film pendek visitasi dan benchmarking serta penulisan kertas kerja proyek perubahan yang telah diseminarkan,” jelas Yulianto. Untuk benchmarking to best practice ke Kabupaten Wonosobo, “Yang dilaksanakan tanggal 22 – 25 April lalu,” lanjutnya.

Menurut Yulianto, seluruh peserta pejabat eselon IV ini dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan, dan memuaskan, “Untuk predikat sangat memuaskan ada 9 orang dan memuaskan 31 orang, dan 5 predikat terbaik diantaranya Noor Soemadijo, Wahyudi Puruhati, Prima Novita Ardiyanti, Budi Agung Wibowo dan Catur Sriwiyanto,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jatim melalui Kepala Bidang pengembangan Pengajaran Kompetensi Provinsi Jatim, Sri Rahayu Ningsih memberikan apresiasianya untuk seluruh peserta yang lulus Diklatpim IV terlebih pada lulusan terbaik.  Ia berharap ilmu yang didapat selama diklat serta inovasi yang dibuat dapat diimplementasikan di unit kerja masing – masing dan mampu meningkatkan kualitas Pemerintahan dan pelayan publik yang baik . “Kembali ketempat kerja masing – masing dengan membawa proyek perubahan, tentunya saya berharap dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan serta mampu menginspirasi lahirnya gagasan dan inovasi baru berikutnya,” kata Sri Rahayu Ningsih. (nf/dn/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Upacara Peringatatan Hari Koperasi Nasional Ke-72, Bupati Ngawi Bacakan Sambutan Menteri Koperasi dan UKM

di %s Tekno Sains 1,858 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono menjadi inspektur dalam upacara peringatan Hari Koperasi ke 72 yang digelar di halaman Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Ngawi, Selasa (23/07).

Peringatan Hari Koperasi ke 72 kali ini mengusung tema Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0, koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan baru di dunia perkoperasian. Tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, namun menyangkut persoalan mindset dan juga perubahan dalam sistem tata kelola. Maka koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem yang sudah berjalan selama ini.

“Di era digitalisasi dan artificial intelegence (ai) ini mewarnai kehidupan industri yang merembet pada perilaku keseharian masyarakat. Dan hal ini berpengaruh pada Koperasi Indonesia yang harus memiliki kesiapan untuk menyikapi tantangan kekinian ini. Koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian,” kata Budi Sulistyono menyampaikan sambutan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Menurutnya, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, tetapi juga persoalan mindset dan perubahan yang ada dalam sistem tata kelola. Maka, diperlukan sebuah perubahan dengan melakukan reformasi total terhadap sistem kepranataan yang sudah berjalan selama ini

Anak Agung dalam amanatnya menyatakan bahwa reformasi total yang dijalankan dalam rentan waktu lima tahun terakhir ini, mendorong Koperasi untuk beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang dinamis saat ini, “Insan Koperasi disiapkan untuk mempunyai kreatifitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya,” terangnya.

Ia juga meminta sudah saatnya Koperasi memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail online dan pengembangan aplikasi bisnis lainnya. Disamping itu, gerakan Koperasi bisa merangkul generasi milenial, yang sekarang jumlahnya mencapai sepertiga penduduk Indonesia. “Kita berharap agar gerakan Koperasi di Indonesia mampu menjawab tantangan jaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan Koperasi sebagai kekuatan bersama untuk memajukan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutur Anak Agung diakhir amanatnya.

Usai upacara peringatan, Bupati Ngawi mengatakan perlu dilakukan  penyusutan jumlah Koperasi untuk pengembangannya supaya terfokus dan berkualitas  terutama di Kabupaten Ngawi, “Maka kami minta data yang betul mana saja Koperasi yang mati, mati suri. Dengan begitu kita tahu mana  saja yang masih bisa diberi kesempatan. Tapi, kami harapkan dengan gerakan Koperasi ini yang terpenting adalah goalnya untuk kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top