Monthly archive

January 2011

Karena Cuaca Buruk, Petani Kedelai Telat Panen

di %s Berita 655 views

Nasib petani di Kabupaten Ngawi mulai resah dan khawatir dengan banyaknya beberapa hasil tanaman padinya di serang beberapa hama wereng serta kondisi cuaca yang kian hari kian tak menentu, mengakibatkan beberapa luas lahan padi mereka akan mengalami gagal panen.

Seperti yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Ngawi, diantaranya, Kedunggalar, Mantingan, Pangkur dan Padas semua tanaman mereka akan mengalami gagal panen, dan para petani hanya bias pasrah dengan tanaman mereka, karena upaya sudah dilakukannnya namun hasilnya sama saja.

Menurut Yono (40) Warga desa Pangkur Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi, saat ditemui wartawan saat melakukan panen mengatakan, Pihaknya hanya bisa pasrah, kalaupun toh padi yang di jual harganya hanya berkisar 1500 rupiah perkilogramnya, mending di buat sendiri saja,”Katanya (31/01/11).

Ironisnya, hingga saat ini dinas terkait belum bias memberikan solusi untuk bisa mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Ngawi, di pastikan stok padi di kabupaten Ngawi akan mengalami penurun yang sangat drastic.

Padahal tinggal satu bulan mereka harus melakukan panen padi,

  • namun dilihat dari kondisi
  • kwalitas padi sudah tidak memungkinkan
  • untuk di jual di pasaran,
  • karena banyak terserang hama wereng.

Sementara, dari pantauan wartawan di pasar besar Ngawi, harga beras menginjak harga 6000-6800 rupiah per kilogramnya, jelas ini akan mempengaruhi perekonomian bagi para petani di Kabupaten Ngawi, Padahal Ngawi terbilang kota yang sangat besar memberikan kontribusi pangan berupa padi di Propinsi Jawa Timur, diharapkan masalah ini segere cepat di tangani oleh dinas terkait.(Pan)

Sebar dan Bagikan :

Shares

UKM Rokok Ngawi Merosot Tajam

di %s Berita 785 views

Sejak kenaikan harga cukai dan mahalnya produktifitas bahan rokok, mengakibatkan beberapa usaha kelas menengah mengalami penurunan alias bangkrut, pasalnya para industry pabrik rokok di Kabupaten Ngawi sudah tidak banyak berproduksi kembali, serta minimnya tingkat pemasaran rokok local di Kabupaten Ngawi.

Seperti yang terjadi di beberapa daerah, khususnya di Kabupaten Ngawi, kurun waktu 2 tahun terakhir ini, usaha rokok terbilang sangat lesu dan beberapa produsen mengeluh dengan produktifitas rokoknya, tahun 2011 sebanyak 23 ukm rokok local yang masih bertahan di bandingkan pada tahun 2008 kemarin ada 45 ukm rokok yang masih berproduksi.

Jelas dengan adanya penurunan produktifitas industry rokok local, akan berdampak pada banyaknya tenaga kerja yang akan di PHK, karena beberapa produsen sudah tidak mampu lagi memperkerjakan mereka.

Menurut salah satu pengelola industry rokok suraji (50) Warga Desa Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi,”Merasa mengeluh dengan mahalnya harga bahan-bahan yang di butuhkan untuk memproduksi rokok, pihaknya terkadang juga menyambi untuk bekerja lain untuk bias menghidupi kebutuhan rumah tangga,”Ungkapnya Kamis (27/01/11).

Ditambahkan juga,” Pihaknya hanya bias pasrah, karena selama berusaha industry rokok, ti dak mendapatkan keuntungan, karena kurangnya pemasaran dan minimnya peran serta pemerintah,”tambahnya.

Pihak Dinas Koperasi, Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Ngawi melalui, Kabid Perdagangan Suluh saat ditemui wartawan di kantornya mengatakan,”Pihaknya juga merasa dilematis melihat perkembangan industry rokok di Kabupaten Ngawi, secara umum Pemerintah Indonesia menyemboyankan Indonesia sehat, namun di sisi lain industry rokok saat ini bisa meraup tenaga kerja di Kabupaten Ngawi,” Ujarnya.

Disamping itu Suluh menambahkan,” Pihaknya sudah melakukan
invetarisasi untuk mencarikan alternative kepada industry rokok, apabila industry rokok yang sudah tidak lagi berproduksi, pihaknya akan melakukan program alih profesi,”Tambahnya.(Pan).

Sebar dan Bagikan :

Shares

KDRT, Suami Pukul Istri Sampai Tewas

di %s Berita 811 views

Diduga salah paham, seorang pasangan suami istri Sukono (46) dan Sukinem (35) Warga Desa bendo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi , bentrok hingga mnegakibatkan sang istri mengalami luka serius pada bagian kepala, wajah dan badan, akibat di pukul dengan sebongkah kayu, hingga harus di larikan di rumah sakit Dr Soeroto Ngawi.

Kejadian perkelahian pasangan suami istri terjadi pada selasa malam (25/01/11) di dalam rumahnya, dimana sang suami Sukono yang sebelumnya ingin menyuruh anaknya untuk belajar, namun hal tersebut ditentang oleh istrinya, dengan alas an yang tidak jelas.

Maka kejadian perselisihan tersbeut berbuntut hingga Sukono khilaf dan membabi buta mengambil sebongkah kayu dan memukulkan terhadap istrinya, pasalnya merasa tersinggung dengan sikap istrinya Sukinem.

Mendengar kejadian tersbeut warga langsung keluar dan menolong Sukinem dengan kondisi luka yang cukup serius dan langsung dilarikan untuk mendapatkan perawatan, dan warga juga melaporkan kepada polisi terdekat, dan akhirnya Sukono langsung digelandang ke Mapolsek Padas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sukono saat di lakukan penyidikan pihak kepolisian mengaku,” Bahwa saat itu dirinya merasa tersinggung dengan ucapan istrinya, wong anak mau pintar tidak boleh,” Ungkapnya.

Dalam kejadian tersebut Sukinem saat ditemui di rumah sakit oleh wartawan mengakui,” Bahwa saat itu pihaknya memang melarang anaknya untuk belajar, mending bantu-bantu ke sawah,” katanya.

Sementara, Kapolsek Padas AKP Widodo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian KDRT di wilayahnya,”Pihaknya akan mempelajari kasus tersbeut, dan pihaknya juga akan mejerat pelaku karena sudah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga dan menyebabkan luka-luka, pelaku akan di jerat dengan pasal Undang-undang KDRT dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.(Pan)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Diduga Human Traffiking Tewas

di %s Berita/Informasi 716 views

Diduga seorang human traffiking asal Desa Gentong, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa timur, menjadi seorang pekerja di Malaysia di PT Marlindo Multi Recource menjadi buruh bangunan di perusahaan tersbeut, di temukan tewas terjatuh di lantai setinggi 6 meter saat bekerja memperbaiki pipa air di bangunan tersbeut.

Korban bernama Sarminto,33, bekerja di perusahaan tersebut sudah 3 tahun lamanya dan korban kembali lagi dan masih menginjak 6 bulan dalam bekerja di perusahaan tersbeut, Korban meninggal pada hari sabtu 9/01/11 waktu bekerja memperbaiki pipa air.

Menurut salah satu keluarga Sri, 37, saat ditemui wartawan di tkp mengatakan,”Pihaknya sempat kaget mendengar kabar bahwa Pamanya tewas terjatuh saat bekerja dan belum ada kabar dari pihak perusahaan yang , itu hanya dari seorang teman yang bekerja dengan pamannya,” Ungkapnya.(19/01/11).

Di tambahkan pula,” Pihaknya hanya berharap agar hak-hak korban selama kerja di perusahaan itu bisa diberikan kepada keluarga,” Tambah Sri.

Sementara itu,kedatangan jenasah korban di rumah duka, di sambut isak tangis histeris dari kerabat dekat maupun keluarga hingga beberapa keluarga tak kuasa melihat kepergian korban yang begitu singkat di mata keluarga hingga pingsan waktu jenasah korban akan di semayamkan di pemakaman.

Salah satu teman kerja korban, Sriyati,35,”Pihaknya tidak tahu menahu korban meninggal saat itu, namun dirinya mendapat kabar dari perusahaan bahwa korban meninggal karena terjatuh saat bekerja,”Tegasnya.(pan)

Sebar dan Bagikan :

Shares
1 2 3 5
Go to Top